Rebutan Ayunan

262 5 2
                                    

Humairah yang bosan karna hanya dikamar sendirian, dia melihat jam, pukul 17.00.Dia memilih untuk berjalan-jalan keluar, lebih tepatnya kek taman belakang hotel. Sebelum keluar dia memakai blezer karna memakai kaos crop, bisa-bisa dia masuk angin jika tidak menggunakan blezer.

"Anjay ada ayunan, tapi ada anak kecil lagi." Gumamnya pelan, Humairah langsung berjalan sambil melompat-lompat kecil kearah ayunan yang dekat dengan kolam renang.

"Dek." Panggil humairah pada anak kecil yang bermain ayunan itu.

"Gantian dong, kakak juga mau main kan." Ucap Humairah dengan nada permusuhan.

"Ga mau, aku duluan." Jawab anak kecil itu.

"Ihs! Tapi kakak juga mau!" 

"Tapi aku balu main!"

"Dasar bocil!"

"Bialin!"

"Dasar cadel!" 

Bibir anak kecil itu melengkung kek bawah, matanya sudah berkaca-kaca.Humairah langsung celingak-celinguk.

"Duh anjir, kalo emak nya dateng gimana nih??" Ucapnya dalam hati.

"Nesa ga cadel! Nesa belum bisa bilang l doang! HUAAAA!" 

Mata Humairah membelalak, "Jangan nangis dong! Kakak yang salah,  udah-udah nih kakak kasih coklat." 

Humairah cepat-cepat merogoh kantong blazer nya dan mengeluarkan coklat Silverqueen yang kecil, "Nih, jangan nangis lagi." 

Anak kecil yang menyebut dirinya sebagai Nesa itu mengambil coklat itu sambil sesegukan, "B-b-buat aku? Hiks" 

"Iya, tapi jangan nangis lagi." Jawab Humairah dengan rasa masam.

"Fak kata gua teh, coklat terakhir gua." Ucap Humairah dalam hatinya.

"Bukain dong." Ucap Nesa sambil menarik ingus nya yang hendak keluar.

"Dasar bocil jelek." Gerutu Humairah, namun tetap membukakan coklat nya.

"Heh! Kamu ngapain ngasih coklat kek anak saya?!" Ucap seorang wanita sekitar 30 an dari kejauhan beberapa meter.

"Mampus gua." Gumam Humairah

Seorang wanita paru baya menghampiri humairah dan Nesa, "Anak saya tuh alergi coklat! Kamu mau bunuh anak saya ya!"

Mata Humairah membelalak dengan tuduhan itu, "Astaghfirullah ibu, saya mana tau anak ibu alergi coklat."

Wanita paru baya itu merampas coklat dari tangan Humairah dan mencekokkan coklat itu ke mulut humairah, "Makan tuh!"

Mata Humairah membelalak, dia menepis tangan wanita paru baya itu dan melepaskan coklat itu.

"Kok ibu gitu sih?! Saya kan ga tau anak nya punya alergi!"

"Ya makannya tanya dulu!"

"Kalau ibu ada di sini juga saya tanya dulu, tapi ibunya ga ada! Ninggalin anak sendiri, gimana kalau anaknya jalan-jalan terus kecebur di kolam?? Udah sore nih! Mau magrib!"

"Galakan kamu! Jangan sok tau kamu, masih muda ga ada sopan santunnya!"

"Bu, kalau ibu ga kasar kayak tadi saya bisa sopan.Lah coba tadi saya di cekokin coklat, kalau saya keselek gimana?! Nafas saya bisa terhambat, kalau saya mati gimana?! Saya lagi hamil!"

Hamil dari mananya, malam pertama aja malah marahan😌😌.

Ekspresi wajah wanita paru gitu langsung berbuah, "hamil? Anak seusia kamu?? Hamil diluar nikah ya?!"

"Dih, saya nikah lah! Noh suami saya lagi seminar di univ!"

"Sugar baby ya kamu, dosa!"

"Dosa-dosa, kayak paling bener aja.Sugar baby mata mu, masih muda suami saya ga beda jauh!"

"Ka maya, ada apa nih? Suara kakak kedengaran sampai lorong hotel." Ucap seorang laki-laki, yang tidak asing suaranya bagi Humairah.

Dear Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang