kenapa harus memberinya uang?

4 1 0
                                    

"ma, bangun sekolah nanti telat lo" ujar sang ibu dengan menarik kaki ama. Belum sempat ibu menariknya lagi ama menarik kakinya masuk ke dalam selimut lagi.

"ya udah deh kalau kamu ga mau sekolah tinggal ibu bilang ke bu guru aja" ujar ibunya. Mendengar itu ama pun terbangun

"buuu" ujarnya dengan mengucek ke dua matanya.

"nahh, begitu donk mandi yaa airnya udah di kamar mandi air panas yaa nanti tambah airnya" ujar sang ibu dia memberikan ama handuk kesukaannya.

Setelah selesai mandi ama menuju meja makan dia melihat ke sana-kemari seperti mencari sesuatu.

"kamu nyari ayahmu ma?" ujar ibu yang menyiapkan sarapan untuk ama.

"iya ayah di mana bu" ujarnya.

"ayah tadi berangkat pagi matanya ada tugas penting" ujar ibunya.

"ohhh, begitu bu" ujarnya dengan menyuap nasi yang di berikan ibunya tadi. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada ibunya.

"kamu nanti berangkat sama nur saja ya?" ujar sang ibu.

"emm, iya bu" ujarnya dengan menelan makanan yang masuk ke mulutnya.

"udah selesai ma makannya?" ujar sang ibu.

"iya bu aku berangkat yaa" ujar ama.

"tunggu ama, nur kemarilah" ujar sang ibu.

"ada apa bu" ujarnya dengan mendekat ke arah ama dan ibunya.

"ini uang buat kamu, kamu ajak ama berangkat dan main bersama yaa" ujar sang ibu. Nur hanya tersenyum dan mengangguk pelan. sedangkan ama binggung apa yang ibunya lakukan mengapa dia memberikan uang itu ke nur? Seperti aku harus bertanya pada ayah nanti* batin ama

Apakah ibu menyuruh dia berteman dengan hanya demi uang? Tetapi benar saja setiap hari setiap berangkat sekolah ibunya selalu memberikan uang ke nur. Tetapi walaupun sebanyak apa pun uang itu dia dan nur tidak seakrab dan sedekat yang di bayangkan oleh ibunya. Dia lebih memilih sendiri dia tak pernah percaya ada teman yang tulus padanya. Dia berbicara dan berkomunikasi secukupnya dengan teman-teman sebayanya.

Saat ayahnya pulang ama berniat memberi tahu ayah tentang ibu yang memberikan uang ke nur.

"ayah apakah ayah tahu" ujar ama.

"tahu apa sayang" ujar sang ayah.

"ibu selalu memberikan uang ke nur aku tak tahu uang apa itu? Apa mungkin ibu sedekah? Tapi apakah sedekah harus setiap hari ayah? Apakah itu berlebihan?" ujar ama dia kebingungan ayahnya yang mengetahui maksudnya ibunya pun terdiam dan memberikan dia sedikit penjelasan.

"mungkin ibu mau memberikan uang itu karena ama tahu kan keluarga mereka? Ibu dan ayahnya sudah meningalkannya dari kecil mungkin saja ibu simpati dengan nur itu saja sayang" ujar sang ayah.

" tetapi yah, walaupun begitu nur memiliki banyak teman di kelasnya dia selalu tertawa setiap saat sedangkan aku dikelas hanya diam saja huhuhu" ujar ama dengan nada lemas.

"memang ama ga punya temen?" ujar sang ayah.

"punya tapi ga se banyak nur dan ga seasik temen nur juga yah"ujar ama dengan mendengus.

"ma, setiap manusia punya keberuntungan dan hal baik nya masing-masing kamu ga akan bisa minta semua hal tetapi mungkin kamu memiliki keberuntungan yang orang lain ga punya contonya apa ma?" ujar sang ayah.

"aku punya ayah aku punya ibu dan aku punya seluruh keluarga yang menyayangi ku walaupun aku tak memiliki teman tetapi aku memiliki ayah, aku sayang ayah" ujar ama dia langsung memeluk ayahnya.

"anak ayah pinter juga, pesan ayah jangan pernah bandingkan dirimu dengan hidup orang lain yaa ma" ujar sang ayah dengan mengelus rambut ama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sini masih ada ga sih anak yang masih sering deep talk sama ayahnya kalo ada komen yaa!!!
Jangan lupa vote jugaa makasihh
makasihh

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang