demam

5 1 0
                                    

"aduh yah dari tadi demam ama ga turun-turun loh, kita bawa ke rumah sakit saja yuk" ujar imah yang begitu khawatir dengan keadaan anak perempuannya.

"separah itu yaa im, jangan dahulu deh aku beliin obat aja yaa mungkin dia akan lebih enakan setelah minum obat" ujar indra dia mengunakan jas hitam yang biasa dia pakai waktu menunjukkan pukul 12.00 tetapi dia nekat keluar rumahnya untuk mencari obat untuk ama. Dia berkeliling mencari obat untuk ama namun dia melihat sekelilingnya tak ada apotek yang buka malam ini karena mungkin sudah larut malam. Dia kebingungan tapi dia melihat sebuah ugd 24 jam dan ugdnya lumayan jauh dari rumah indra. Dia memarkirkan motornya dan masuk ke dalam ugd tersebut.

"assalamualaikum dok" ucap indra dengan mendorong pintu kaca ugd. Sang dokter yang berjaga malam itu tersenyum dan berkata

"ada yang bisa saya bantu pak?" tanya bu dokter.

"jadi begini dok anak saya demam, saya sudah mencari-cari apotek tetapi tutup semua apakah saya boleh beli obat di sini untuk anak saya dok?" ujar indra dengan memeluk badanya cuaca dingin di malam hari membuat badan indra gemetar.

"sebelumnya maaf pak saya tidak bisa memberikan obat sembarangan apalagi anak bapak masih kecil jadi saran saya bawah saja ke sini nanti saya kasih resep obat kalo bapak yang ke sini dan meminta obat saya tidak tau bagaimana obat yang di perlukan anak bapak" ujar sang dokter. Wajah lesuh ayahnya yang tampak lelah dia menghela napas panjang dia keluar dari ugd dia pulang ke rumah dia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi hampir saja dia menabrak seorang ibu-ibu yang entah dari mana.

" hati-hati kalo pakek motor kalo ga bisa pakek motor ga usah pakek motor" ujar sang ibu berbicara dari tadi indra yang dari tadi hanya melamun dan tak mendengarkan perkataan sang ibu.

*bagaimana keadaan ama sekarang aku harus cepat sampai kerumah dan segera datang ke ugd itu* batin indra dia tak mendengarkan perkataan ibu itu dia melewati ibu itu begitu saja membuat ibu itu makin kesal.

"memang anak muda zaman sekarang pada gila semua kalau aku ketabrak beneran bagaimana? dasar anak gak tau aturan, gimana sih orang tuanya anaknya ga di didik sopan santun, bilang maaf saja engak tu anak" ujar sang ibu dengan kesal.

Sementara itu di rumah ama masih dengan selimut dan kompres di kepalanya. panas nya belum turun dan dia hanya bisa tidur ibunya begitu khawatir dengan keadaan ama.

"maa, bangun yaa ibu mohon jangan tinggalkan ibu maa ibu gak mau kehilangan ama bangun yaa maa becanda lagi sama ibu maa" ujar imah dia menangis melihat anaknya yang hanya terdiam di kasur badannya panas dingin. Ayahnya yang langsung masuk ke kamar melihat imah yang menangis dia bersigap mengambilkan ama jaket dia bilang ke imah

"im, pakek jaket mu dan ayo kita ke ugd sekarang"ujar sang indra dia membopong putri kecilnya imah berlari mengambil jaket pink kesukaannya dan menuju ke depan. Setelah itu mereka bersiap menuju ugd dia mengendarai sepeda motor beatnya dengan kecepatan 50km.

"hati-hati yah" ujar imah dengan memeluk erat ama.

"kamu pegangan saja im" ujar indra dengan menarik tangan imah di dekat perut indra.

Tak lama mereka sampai ugd itu dia mengendong ama dan meletakannya di kasur yang telah di siapkan ama di infus dan dia dinyatakan terkena dbd (demam berdarah) tetapi beruntung langsung di tanggani jadi dia tak sampai ke rumah sakit. Imah dan indra menunggu di depan mereka tertidur imah tidur di bahu indra sedang kan indra bersandar di kursi ugdnya.

Tak lama waktu menunjukkan pukul 06.00 dia di bangunkan oleh dokter yang menangani ama.

"maaf pak bu anaknya sudah bisa di jenguk bapak ibu kalau mau istirahat di dalam saja" ujar sang dokter dia tersenyum dan mempersilakan mereka berdua untuk masuk.

"ama, ibu kangen ama bangun yaa maa kita pulang ibu janji kalau kamu sehat ibu akan belikan mainan kesukaanmu lagi bangun yaa maa" ujar sang ibu. Ayahnya tak bisa berkata apapun dia memegang lengan imah menguatkannya. Tak lama ama bangun dari tidurnya.

"ibuuu" ujar ama. Dia kaget melihat ama yang sudah sadar langsung menuruh indra memangil dokter.

"pak bu ama sudah boleh pulang tapi kalo dalam 3 hari masih belum ada perkembangan bawa dia di rumah sakit yaa pak bu, beri dia makan daging dan beri dia madu yaa bu supaya trombositnya bisa naik" ujar sang dokter.

"baik dok terima kasih" ujar indra.

mereka berdua pulang tetapi sebelum pulang mereka mampir ke toko serba mainan yang ama suka. sebagai janjinya saat ama sakit mereka memilih mainan bersama tertawa dan tersenyum bahagia. akhirnya anak semata wayangnya sudah sembuh. Ama memilih puzzel barbie kesukaannya. Mereka setelah mendapatkan permainan itu ama tersenyum bahagia. Mereka mengandeng tangan ama dan tersenyum dan bertatapan bersama.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo pembaca
Bagaimana kisah ama? Apakah ada yang punya pengalaman dbd juga? Kalo ada komen yaa terima kasihh
Jangan lupa vote yaa!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang