pecahan itu

5 2 0
                                    

//flasback//

Hari-hari setelah kelahiran adiknya dia banyak merasakan perubahan dalam hidupnya yang begitu cepat semua perhatian yang harusnya menjadi miliknya seorang, sekarang harus dia bagi dengan adiknya. Jujur bohong jika dia tak merasa kehilangan akan hal itu tapi hari-hari berganti mungkin dia masih membenci adiknya tapi dia terus mencoba untuk hidup walaupun dia berusaha untuk mati berkali-kali. Sejak kehadiran lion di hidupnya banyak sekali masalah yang begitu menyiksanya. Ayah dan ibunya yang dulu baik  baik saja sekarang menjadi sering bertengkar karena masalah ekonomi.

"mas uang kita kurang untuk membeli susu untuk lion, kita makan apa nanti uang ini tak cukup" ujar imah. Akhir-akhir ini pengeluaran begitu membeludak entah ama yang akan masuk ke kelas satu dan lion yang butuh susu,pempres,dll.

"mas, jangan diam aku binggung harus bagaimana" ujar imah dia mengendong lion yang menangis sejak tadi. Indra hanya terdiam dan memijat pelan kepalanya.

"diamkan lion im, nanti aku akan pikirkan bagaimananya" ujar indra.

"aku sudah berusaha mas,tapi dia tidak mau berhenti menangis dia butuh susu, uangmu habis untuk main judi mas? Kamu bekerja untuk siapa sebenarnya" ujar imah yang lelah menghadapi sikap indra dia berpikir bahwa dia akan berubah tapi tetap saja tak ada yang berubah dari indra.

"APA MAKSUDMU? ITU UANG KU AKU BEBAS MENGUNAKAN UANG ITU UNTUK APA SAJA" ujarnya. dia membanting segala piring dan gelas yang berada di sampingnya, lion tertidur di pelukan ibunya bentakan dan pecahan itu membuat ama terbangun di awal mereka bertengkar ama sudah terbangun dari tidurnya. Dia terduduk di sudut kamarnya, jantungnya berdenyut begitu kencang, badan dan tangannya berkeringat dingin,tangannya gemetar kejadian saat dia disekolah kembali begitu saja membuat ama tertekan dan merasakan sakit di dada dan kepalanya, pusing itu yang dia rasa tapi walaupun begitu perdebatan itu masih tetap berlanjut.

"aku tau itu uangmu, tapi ingatkah ketika kamu menikahiku berarti kamu wajib memberikan nafkah kepada aku dan anak-anakmu" ujar imah. Indra dan imah berpikir bahwa ama tertidur pun tak mengkhawatirkan tentang keadaan ama.

"LAMA-LAMA KAMU PINTAR MEMBANTAH YAA BERESKAN BAJUMU AKU AKAN MENGANTARMU KE ORANG TUAMU" ujarnya. Sementara ama dia mencoba mengatur nafasnya dia butuh pelukan tapi tak ada seorang pun yang membantunya, dia menangis dengan membungkam mulutnya dengan kain agar tangisnya tak terdengar dia berbaring di tempat tidurnya dengan menangis hingga akhirnya dia tertidur lelap. Entah apapun itu perdebatanya tapi semua perdebatan yang terjadi tak membuat imah dan indra berpisah. Tapi ada satu momen dimana mereka mau berpisah tapi akan kah dia akan Benar-benar berpisah? Baca sampai akhir yaa terima kasihh telah membaca sejauh ini see youu the next part..
Jangan lupa komen dan vote yaa!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang