ijab qabul

8 1 0
                                    

"ayo semuanya keluar ijab qabulnya akan segera di mulai" ujar sang mua yang keluar bersama ama. Dia terkaget melihat make up di wajah tia yang mulai luntur.

"aduhh, kok bisa sihh make upnya luntur, buruan ke kamar lagi yaa nanti kita benerin" ujar sang mua. Tia hanya tersenyum dan memandangi ama yang memakai baju kebaya yang terlihat begitu cantik.

"aduhh, ponakan tante ini cantik sekalii" ujar tia ama hanya tersenyum ketika mendengar kata dari sang tante.

"aduhh tia ayo, acaranya mau di mulai ini" ujar sang mua. Dia pun beranjak meninggalkan ama dan mengikuti muanya dan di make up ulang. Tak lama mereka pun siap, tia,nia,imah dan seluruh keluarganya. Menunggu ijab qabul yang akan di lantunkan oleh ahmad dan nino.

"Ananda nino andriani bin antoni saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan tia binti (alm) salman dengan maskawinnya berupa uang Rp.500.000 dibayar tunai" ujar ahmad.

"Saya terima nikah dan kawinnya dengan mas kawin yang telah disebutkan di bayar tunai" ujar nino. Sang wali melihat ke arah samping dan terdengar para saksi berkata sah. Ama dan tia berpelukan erat, rasanya dia belum bisa menerima jika kakaknya sudah menikah tapi di sisi lain dia juga bahagia. Terdengar suara doa yang dilantunkan oleh sang penghulu dan saat itu air mata ahmad menetes.

"pak aku sudah memenuhi janjiku, kakak tia sudah menikah pak, lihatlah dia, dia sangat cantik andai bapak masih ada disini mungkin dia akan lebih bahagia dan tak ada air mata disini, kenapa bapak lebih memilih pergi dari pada melihat anak pertama yang bapak sayangi menikah terlebih dahulu" batin ahmad.

Tak lama sang pengantin perempuan dituntun masuk ke ruang tamu tempat ijab qabul dia digandeng oleh adik-adiknya. Imah dan nia. Sementara itu ibunya di belakang mereka, memegang pundak mereka berdua. Sejak awal pernikahan sampai sekarang imah tak henti-henti menangis. Mereka berjalan pelan kearah nino. Nino menatap tia mereka saling berpandangan imah memberikan tangan sang kakak kepada nino setelah itu dia beranjak dan berada di samping ahmad.

"sudah kak jangan menangis lagi, hapus air matamu kakak kita sekarang sudah ada yang menjaga jadi aku mohon jangan ada air mata lagi yaa" ujar ahmad dengan menyodorkan tisu ke imah. Imah hanya mengangguk pelan dan mengambil tisu yang berada di tangan ahmad.
.
.
.
.
.
Selamat membaca semuanyaa
Maaf jika ada typo atau kesalahan dalam penulisan terima kasih dan jangan lupa vote yaa!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang