49. Little Girl

2.3K 88 1
                                    

Up-Up...

Ehehehhe kemaleman yaaakkkk...
Nggak apa apakan, yang penting Up. Uhuuyy🤸‍♀

Yaudah Happy reading🙊

(Embarrassed To Say I Miss You)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Embarrassed To Say I Miss You)

...

"MOMMY". Flo menjerit kesal. Mendongak, memperhatikan Arthur dari kepala hingga kaki. Tatapan gadis kecil itu terlihat sangat tidak suka. Dan itu persis tatapan mata Arthur jika tidak menyukai sesuatu.

Diliputi rasa rindu yang teramat sangat, Arthur sama sekali tidak mendengar teriakan anak kecil disamping Shirin. Begitu pun juga Shirin yang masih terpaku ditempatnya. Kenapa Arthur bisa ada disini?. Jantung wanita itu berdetak tidak karuan, bahkan membuat tubuhnya lemas seketika, memberontak pun tidak mampu. Shirin menatap kedepan.

"Jo". Gumamnya.

Jo bersitatatap dengan wanita yang ada dalam dekapan tuan mudanya itu. Shirin tidak banyak berubah, wanita itu hanya sedikit terlihat lebih ramping. Hingga...

"Uncle, kau tidak bisa memeluk mommyku. Lepas!!!". Baby Flo berbicara galak. Orang ini, siapa pun dia, seharusnya tidak selancang ini memeluk mommy Shirin. Flo tahu mommynya sangat cantik, tapi bukan berarti bisa dipeluk siapapun. Gadis kecil itu memukul paha Arthur sekuat yang ia bisa.

Bugh bugh bugh

"Lepaskan mommyku, Uncle!".

Arthur terpaksa melepas pelukannya, menunduk, melihat gadis kecil yang hanya setinggi pahanya itu sedang marah-marah, mendorongnya kuat hingga terpaksa tubuh Arthur mundur selangkah.

"Anda bisa berteman dengan mommyku, tapi jangan memeluknya!".

Mommy?

Arthur menaikan sebelah alisnya. Terdiam beberapa saat sambil menatap teliti pahatan wajah gadis kecil ini. Cantik sekali!. Apakah, gadis kecil ini yang empat tahun lalu masih didalam perut Shirin?. Lalu kenapa dadanya malah berdebar?

Shirin menatap sang anak. Lalu kembali menatap Arthur yang hanya diam dengan raut datarnya. Melihat ada kesempatan itu, Shirin langsung berkata cepat.
"Maaf, aku harus pulang". Tangan Shirin bergetar kala meraih tubuh Flo. "Aku harus pergi".

Beberapa orang dipesta melihat kejadian itu, satu-dua orang bahkan merekamnya. Mereka semua tidak ada yang berani ikut campur.

Sadar Shirin akan lari lagi, Arthur dengan cepat menahan pergelangan wanita itu. "Kau tidak bisa kemana-mana". Ucapnya.

Shirin menoleh. "Maaf, saya tidak mengenal anda".

Arthur tertawa pelan. Tidak mengenal seorang Arthur Januar Nolland?. Dengan sekali hentakan Shirin dan Flo menubruk tubuhnya. Flo melotot protes.

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang