50. Hot Night At The Resort

2.4K 74 8
                                    

Helooooo guaysssss
HUAAAAAAAAAA, SORRY LAMA UP😪

CUMA INGETIN, Yang masih dibawah umur SKIPPPPPP PART INI. NGGAK APA-APA JUGA KALAU NGGAK VOTE. HAPPY READING🤸‍♀🤸‍♀🤸‍♀

😴😴😴😴😴😴

😴😴😴😴😴😴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Huh huh huh... Stop-stop". Shirin menahan dada Arthur yang tidak tertutup apapun.

Tebak apa yang sedang keduanya lakukan?. Ya, dua manusia dewasa itu sedang melakukan hubungan badan. Seolah menuntaskan hasrat terpendam selama mereka berpisah. Ups, hanya berlaku pada Arthur. Pria yang telah lama memendam hasratnya itu langsung bergerak liar diatas ranjang, tidak peduli Shirin yang memberontak tidak mau, menangis, memukulnya, bahkan berteriak marah. Wanita itu juga beberapa kali memanggilnya bajingan. Tapi, panggilan itu seketika menjadi indah ditelinga Arthur sebab Shirin mengatakannya dengan desahan merdu.

Arthur menatap Shirin yang berada dibawahnya. Wanita itu sangat seksi dengan mulut yang sedikit terbuka, juga keringat yang membasahi pelipisnya.

"Ini akibat dari perbuatanmu, sayang".

Shirin menatap Arthur dengan mata yang hampir tertutup.
"Get off your cock, I'm so tired". Ucapnya dengan napas mulai teratur. Entah pelepasan keberapa, Shirin sudah tidak bisa menghitung.

Arthur menatap jam dinding yang berada tepat diatas tempat tidur. "Hampir pukul tiga pagi, tapi aku belum puas...".

"Uuuhhmm, shhhh. Arthhh".

Shirin kembali mendesah ketika Arthur lagi-lagi menaik-turunkan pinggulnya. Suara percintaan mereka mengisi keheningan ruangan dimalam hari, tidak peduli asisten Jo dan Flo yang jatuh terlelap diruangan sebelah.

Arthur betul-betul membuktikan perkataannya. Pria itu akan menghabiskan malamnya dengan bercinta jika menemukan Shirin.

"Ahhhmm Shirin, kau luar bisa sayang. Ouuhhh".

Shirin menuntun tangan Arthur kearah pay*d*ranya seolah menyuruh pria itu kembali meremasnya. Dan itu cukup membuat Arthur tertawa pelan disela desahan mereka.

"Atau kau mau aku menghisapnya?".

Shirin menggigit bibirnya. Tidak menjawab. Otaknya ikut-ikutan kotor jika bersama Arthur. Tapi, ini begitu nikmat.

"Fu*k. Aahhh-aauhhh. Singkirkan tanganmu sialan!". Mata Shirin terbuka lebar. Arthur baru saja mengusap kewanitaannya. Dan itu cukup membuat Shirin merinding sebadan-badan.

"Lihat! Ini adalah cairanmu". Arthur mengangkat tangannya tepat dihadapan Shirin, memperlihatkan cairan yang berasal dari kewanitaan wanita itu yang berada dijari-jarinya.

"Itu sangat menjijikan Arthur".

----

09:00

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang