BAB 19

46 22 32
                                    

_happy reading🌻_

“WHAT!!” teriak Azka dan Jay.

“Jadi Lo punya Abang, tapi dia dibunuh sama ketiga musuh om Janu? saat umurnya 1 tahun?” Senja menjawab pertanyaan Jay dengan anggukan.

“Dan pembunuhan itu disebabkan kesalahpahaman antara mereka berempat?” Lagi-lagi Senja hanya menganggukkan kepalanya atas pertanyaan Azka.

“biadab banget sumpah itu orang! Anak kecil yang gak tau apa-apa malah jadi korbannya!!” Geram Jay.

“Biadab banget! Yang lebih parahnya lagi mereka bertiga, dulu nya itu sahabat bokapnya Senja.”ujar Azka

“Yah mau gimana lagi, semuanya udah terjadi” Senja menghela nafas lelahnya.

Azka dan Jay menepuk pundak Senja “Yang kuat ya bro”

“Thanks, udah mau dengerin cerita gue” ucap Senja

“Sama-sama, itulah namanya teman.” ujar Jay

“Tapi gue salut sama om Janu dan Tante Taera, mereka gak mendem dendam sama sekali ke pembunuh itu” ujar Azka.

“Iya benar, salut sih gue sama mereka, dendam dengan cara membunuh kembali, itu malah mengakibatkan bertambahnya masalah.” ucap Jay yang di angguki Azka dan Senja.

“Tapi, Lo sadar gak, jangan-jangan tiga orang ini adalah target kita juga?” Perkataan Azka membuat Senja dan Jay saling pandang, lalu melihat ke arah Azka.

“Iya juga ya, mungkin aja sih mereka juga target kita selanjutnya, apalagi mereka kan bisa dibilang krimi–”

BRUK

“Mami/Tante”

Perkataan Jay terpotong ketika pintu kamar Senja di buka dengan keras oleh Taera yang terlihat panik.

“Senja, papi kamu Senja papi” panik Taera.

“Mami, tenang dulu oke, papi kenapa?” Tanya Senja.

“Papi kamu belum pulang!”

“Papi kemana emangnya mi?” Tanya Senja

“Tadi pagi papi ke kantor, trs tadi siang tuh dia bilang mau pulang tapi belum pulang juga! Mami telpon ke sekretaris nya, katanya papi udah pulang dari siang tadi, tapi sampai sore sekarang belum pulang juga. Mami udah coba telpon papi tapi gak di angkat!!” jelas Taera dengan suara yang panik.

“Mami takut papi kamu kenapa-kenapa”

“Oke, sekarang mami tenang dulu ya, biar Senja, Azka dan Jay yang nyari papi.” kata Senja yang di angguki Taera.

Kini Senja, Jay, Azka sudah menaiki motornya masing-masing dan siap untuk pergi, Sebelum…

Drrrt drrrt drrrt

“Eh sebentar” ucap Jay lalu mengambil hpnya yang bergetar.

“Siapa?” Tanya Azka

“Juan” jawab Jay

“Angkat aja dulu” ujar Senja

Jay pun mengangkat telpon Juan tersebut dengan mengklik tombol loudspeaker.

“Hal-"

"JAY! KALIAN DIMANA? CEPETAN KE BASECAMP SEKARANG!! SEBELUM ZIDAN BAKAR NI BASECAMP!” teriak Juan dari seberang.

“Emangnya Zidan Ngapain?” Tanya Senja

“Dia nyalain kompor!!”

BOOM

Don't Judge A Book By Its Cover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang