"jadi? mas pilih untuk membantu arvi mengajar di panti?" tanya Raisa dan ikut duduk di pinggir kasur bersama Gus Arzha yang sedang bersiap
"iyaa"
"kapan mas pergi ke panti? kalau pagi ini aja mas masih ngajar di ponpes?" tanya Raisa
"kemungkinan setengah hari nanti,saya selesai ngajar di sini,dan arvi selesai dengan pekerjaan nya di perusahaan paman nya" jelas Gus Arzha
"bakalan jarang ada waktu sama aku dong?"
"kalau dari panti saya bisa pulang cepat,kan malam nya saya ada waktu buat kamu"
Raisa menghela nafas pasrah,semenjak Gus Arzha menerima ajakan arvi untuk mengajar anak-anak panti,Gus Arzha sudah mulai jarang ada waktu dengan Raisa,padahal di saat-saat hamil seperti ini,Raisa sangat membutuh kan Gus Arzha berada di sisi nya
"saya pamit dulu ya,saya udaa buat kan kamu sarapan,jangan lupa makan dan di minum susu juga vitamin nya,semua udaa saya siap kan di meja makan" ujar Gus Arzha dan bangkit dari duduk
"iya" cuek Raisa
Gus Arzha mengulur kan tangan nya dan di sambut oleh Raisa,mencium punggung tangan Gus Arzha dan di lanjut Gus Arzha yang mencium kening dan pucuk kepala Raisa,tak lupa dengan perut Raisa yang sudah mulai membesar
"dedek jangan nakal ya,kasihan bubun,jangan bikin bubun sakit"
"iya abii" jawab Raisa
terpencar indah senyum Gus Arzha pagi ini setelah Raisa mengucap kan kata Abi padahal setiap kali Gus Arzha berbicara dengan calon anak nya Raisa akan tetap memanggil nya Abi,tapi ntah mengapa saat ini ia tersenyum dan seperti salah tingkah
langit masih begitu cerah,jam dinding masih menunjukan pukul 08.00,namun pagi ini Raisa sudah di tinggal dengan Gus Arzha untuk mengajar di ponpes karena kekurangan nya pengajar di ponpes ini
setelah selesai sarapan pagi dan mengikuti semua perintah Gus Arzha yang sudah di ingat kan sebelum nya,Raisa memilih untuk kembali ke kamar nya,ntah lah semenjak hamil tempat paling indah Raisa saat ini hanya lah kamar
sebelum duduk di kasur nya,Raisa membuka laci di nakas,dan mengambil sebuah buku yang sampul nya bergambar Doraemon,buku ini adalah buku pemberian Ozie pada ulang tahun Raisa yang ke-16 tahun,hingga kini Raisa sudah menikah dan mau mempunyai anak pun,masih ada,dan masih banyak kertas kosong di dalam nya
Ozie sengaja memberi kan Raisa buku itu selain isi nya tebal,Ozie juga tau hobi Raisa adalah menulis,ntah apa saja yang sudah Raisa tulis di buku itu,tak ada seorang pun yang tau termasuk bunda dan suami nya,apa lagi Ozie yang memberikan nya saja tak tau apa isi nya
Raisa membuka buku itu,tepat yang di dalam nya ada sebuah pena,di dalam kertas ini masih belum ada coretan sama sekali
"kalau aku buat nama untuk anak ku? gapapa kali ya?" batin nya
"kira-kira nama yang bagus itu seperti apa? apa aku bawa nama dari singkatan nama ku dan mas aja? kayak yang lagi viral"
"tapi kek nya ga bagus deh? Raisa dan Arzha? di singkat jadi apa?"
"razha? cowok dong,kalau arra? cewek si tapi kurang bagus,masa razha arra ghavier si? ada cowok ada cewek nya"
"masa di campur,kurang bagus kek nya,itu mah unsur nya lebih ke anak cowok,di tambah lagi nama kebanggaan keluarga mas, ghavier"
"ngga mungkin dong anak ku ga ada unsur nama keluarga mereka,jadi yang bagus nya apa ya?"
"tapi ada bagus-bagus nya deh,razha arra ghavier,tulis deh"

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ARZHA DAN RAISA On-Going
Fiksi Remajaya inti nya di baca aja deh,ga bisa buat deskripsi soal nya🙂 DI LARANG KERAS, PLAGIAT⚠️