37. Lucifer Kembali Marah

10.9K 933 193
                                    

Meski berat, Lucifer mau tidak mau harus menuruti permintaan Charlotte yang ingin bertemu ayahnya. Awalnya Lucifer terus bersikeras menolak namun Charlotte terus membujuk.

Perasaan risau dalam diri Lucifer membuatnya kadang menyesali tindakannya yang justru tanpa pikir panjang membawa ayahnya Charlotte ke hadapan wanita itu.

Dan lihatlah sekarang bagaimana sedihnya wajah Charlotte saat melihat sang ayah kini berdiri lemah dengan tubuh yang terluka sangat parah.

Meski pria berambut abu-abu itu memakai pakaian bersih dan bagus, namun luka yang mengering di sebagian wajah tidak bisa berbohong.

Dan rambut yang Charlotte tafsirkan mirip dengan rambut Ganjar Pranowo itu kini tertata tidak rapi namun wajahnya masih tetap terlihat seperti Sylus.

"Ayah.."

Charlotte merasa pertahanannya akan runtuh sekarang. Air mata wanita itu mengalir deras tanpa bisa ditahan. Hatinya berdenyut nyeri melihat kondisi ayahnya seperti ini.

Menatap ke bawah tepat di bagian tangan yang dibungkus sebuah kain, Charlotte semakin tidak bisa menahan isak tangisannya setelah sadar kalau kain itu adalah penghalang terlihatnya dari sebuah tangan yang sekarang tidak mempunyai jari.

"Putriku Charlotte." Charlie berjalan dengan cepat menuju Charlotte dan memeluk kencang tubuh anaknya yang kini semakin terisak.

"Ayah merindukanmu," ujarnya dengan air mata yang kini keluar. Ia sesekali mengecup singkat kepala Charlotte menyalurkan rasa rindunya.

"Maaf, Ayah. Maafkan aku.."

Charlotte terus menangis di pelukan Charlie. Rasa sakit dan rasa bersalah menyerangnya saat ia sadar kalau ayahnya seperti ini karena dirinya.

'Aku pembawa sial! Aku tak seharusnya diam di tubuh ini.' Charlotte mengepal kuat tangannya.

Lucifer yang tadinya hanya berdiri sambil menyaksikan drama ayah dan anak itu mengangkat alisnya saat mendengar batin Charlotte. Bibirnya menyunggingkan senyum yang terkesan menyeringai.

"Maaf.." Charlotte kembali berujar lirih.

"Jangan meminta maaf, ayah tahu kamu melakukan yang terbaik," ujar Charlie.

Lucifer mengerut keningnya. Tangannya ia lipat di dada sambil terkekeh kecil. 'Ayah dan anak yang sama-sama bodoh. Sejak kapan mencoba kabur dariku adalah yang terbaik?'

"Tapi kau harus tahu, Putriku. Masalah itu diselesaikan, bukan ditinggalkan. Jika kau tidak bisa menyelesaikannya, buat masalah itu mereda dengan cara berdamai."

Charlotte semakin tidak bisa menahan air matanya mendengar perkataan ayahnya. Rasa bersalah akan kebodohan dirinya sendiri membuatnya seperti orang yang paling bodoh di dunia.

"Maaf.." hanya itu yang bisa Charlotte ucapkan.

***

Mungkin ini momen langka yang dilihat para pelayan di istana. Dimana seorang Raja Lucifer yang terkenal keji dan kejam itu kini berada di dapur istana dan membuat kue apel untuk seorang wanita.

Entah bagaimana caranya, Lucifer membuat saja dengan arahan para pelayan.

"Ck! Aku bisa sendiri." Lucifer menatap tajam pelayan yang berniat mengadukan adonan tepung.

Lucifer tersenyum kecil supaya tidak terlalu memesona di hadapan para pelayan sambil mengaduk adonan tepung. Ia dengan hati berdebar, membuat kue dengan sepenuh hati supaya Charlotte senang.

EMPEROR'S DOLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang