64 : Aku Akan Membuatmu Terbiasa Dengan Sentuhanku

2.8K 321 29
                                    

Jangan dibaca aja, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

💦💦💦🐳🐳🐳💦💦💦

💦💦💦🐳🐳🐳💦💦💦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💦💦💦🐳🐳🐳💦💦💦

Takut sebenarnya Santa, namun dia tetap memberanikan diri tuk duduk diatas paha Perth. Siapa tahu dengan begini amarah Perth mereda. Dia raih kedua tangan Perth yang tetap berdiam di sandarannya tangan sofa, lantas dia lingkarkan kedua tangan Perth pada pinggangnya.

"Jangan marah kak, dengar dulu penjelasan aku..." Cicit Santa saat Perth enggan memeluk pinggangnya. Dia bahkan menepis tangan Santa yang kembali mencoba meraih tangannya.

Perth menghela nafas panjang, memijat batang hidungnya, amarah menguasai dirinya. Dia marah bukan karena Santa pulang larut malam, tapi karena Santa tidak bisa dihubungi dan juga tidak memberi kabar apapun. Kalau emang mau pergi main, ya main aja. Tapi wajib dan kudu mesti kasih kabar dulu. Bagi Perth, lebih baik minta izin daripada minta maaf. Soalnya dia itu tipe manusia yang benci dengan manusia yang minta maaf setelah berbuat kesalahan. Bagi dia permintaan maaf itu tidak bisa mengobati luka yang telah ditorehkan.

Enak benar hidupmu, setelah menyakiti lalu kau meminta maaf kepada orang yang telah kau sakiti, lantas kau berjanji tidak akan mengulanginya. Padahal seluruh dunia tahu, janji itu ada untuk dilanggar.

"Kak..." Lirih Santa menatap sendu kekasihnya.

Diamnya Perth membuat mata Santa berkaca-kaca, lantas dia mencium paksa bibir ranum kekasihnya. Hanya sebentar sebab Perth segera mengakhiri ciuman itu. Namun Santa tidak mau menyerah, "Santa!" Bentak Perth auto menciut nyali Santa di buatnya.

"Jangan memancing emosi ku yang sudah membuncah. Jika kamu ingin mendapatkan maafku, maka bicaralah dengan kalimat yang tak lebih dari 20 kata dan jangan menangis. Aku benci dengan pelaku yang minta maaf sambil berurai air mata, seolah-olah orang dimintai maaf itu penjahatnya karena telah membuatmu menangis." Titah Perth minim ekspresi dengan sorot mata yang dingin. Tidak seperti biasanya, hangat.

Baik Perth maupun Pin, mereka benar-benar tidak bisa dengan manusia yang lebih baik minta maaf daripada minta izin. Padahal orang yang minta maaf itu punya kesempatan minta izin tapi malah memilih minta maaf.

Dua orang ini memang santai tapi jangan dibikin santai nanti mereka bantai.

Santa mengusap manik gelapnya yang berembun, lantas dia tatap mata Perth yang tajam dan dingin dengan segenap keberaniannya. Lain kali, dalam hatinya dia berjanji, bahwa dia tidak akan mengulanginya lagi. "Aku tadi ke tempat papa. Aku tidak sempat memberi kabar karena si kembar bilang papa daddy bertengkar. Lalu papa kabur dari rumah, jadi aku panik dan langsung ke sana tanpa memberi kakak kabar. Dan begitu masalah itu selesai, aku mau menghubungi kakak sekalian memberi kakak kabar kalau aku akan mengantar papa pulang. Tapi begitu aku cek ponselku, baterainya habis. Aku juga gak bawa charger, jadi..."

The Abyss : PerthSanta - The EndWhere stories live. Discover now