Perth Tanapon X Santa Pongsapak : Enigma X Alpha
⏩Ghostship Area☠️
⏩Area dewasa 🔞🔞🔞
⏩️ABO's Story
⏩MPreg Area ☠️
⏩Typo dan kata yang hilang bertebaran 🙏
Finish : 25 Oktober 2024
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❄️❄️❄️🐳🐳🐳❄️❄️❄️
Mint masih tak sadarkan diri, walaupun telah mendapatkan donor darah dari nyonya Uakoolwarawat.
"Istriku, gimana keadaan Mint?" Tanya Uakoolwarawat selepas pulang bekerja.
Dia sangat mencemaskan tambatan buah hatinya, dia tak ingin melihat putrinya menderita.
"Masih belum sadar," Jawab nyonya Uakoolwarawat dengan wajah tertunduk lesu.
"Istriku, apa kamu bisa menceritakan kenapa putri kita bisa seperti ini?"
"Aku juga tidak tahu," Nyonya Uakoolwarawat seraya menggelengkan kepalanya. "Padahal tadi pagi dia masih tertawa senang menemaniku perawatan di klinik kecantikan. Lalu, begitu sampai di rumah, dia mimisan, terus jatuh pingsan. Dan darahnya tidak berhenti sampai mendapatkan perawatan." Jelas nyonya Uakoolwarawat lirih seraya memandangi Mint yang masih terpejam matanya. "Tapi beberapa hari yang lalu dia sempat mengeluh mengenai indera penciumannya yang tidak bisa mencium aroma apapun." Tambahnya lagi.
"Maksudmu, indera penciumannya rusak?" Tuan Uakoolwarawat terkejut mendengar penjelasan istrinya. Gejalanya mirip dengan racun yang dikembangkan oleh distrik 13. Itu virus yang merusak seluruh sistem saraf. Tapi sebelum itu semua indera akan dimatikan dan dibangkitkan lagi begitu racun rabies itu sudah menyebar keseluruhan tubuh. Virus itu masih dalam tahap pengembangan, mereka ingin dalam hitungan detik virus itu sudah menyebar ke seliruh tubuh.
Nyonya Uakoolwarawat mengangguk ringan.
Seketika hati tuan Uakoolwarawat menjadi hancur, karena dia berniat dia satu-satunya darah daging mereka. Harapan dan kecintaan mereka. Dia memundurkan langkahnya, seketika kedua lututnya menjadi lemas dan membuatnya terduduk di lantai.
"Tuan Uakoolwarawat," Panggil suara wanita yang kini sudah berdiri di belakangnya.
"Iya, Sus!" Sahutnya sudah berhasil menenangkan dirinya, mungkin karena ada istrinya, makanya dia tetap kuat. Sementara nyonya Uakoolwarawat langsung melepaskan tangannya dari Mint.
"Bapak bisa datang keruangan dokter Loki?" Tanya perawat yang sedang memeriksa keadaan Mint.
"Baik, dimana ruangannya?" Tanya tuan Uakoolwarawat setenang mungkin. Sebab di keadaan seperti ini dia harus tetap tenang. Gak ada gunanya juga dia panik.
"Pojok dekat dengan ruang UGD ini," Jawab perawat.
Tuan Uakoolwarawat pun langsung melangkahkan kedua kakinya menuju ruang dokter yang telah memberikan perawatan kepada putri semata wayangnya.