31' Rapimento

35.9K 1.6K 188
                                    

Yuhu paca Kenma up lagi

Jangan lupa vote sama komen.

Dinikmati, diresapi, jika ada typo atau salah pengejaan kata harap tandai.

***

Happy Reading^^

***

Di ruangan dengan nuansa serba hitam seorang pria sedang duduk dikursi kebesarannya, ditemani oleh dua orang kepercayaannya.

Pria itu menatap serius kearah salah satu bawahannya yang mempunyai tato naga berkepala tiga dipergelangan tangannya. "Dia sudah sampai?" 

Pria bertato mengangguk. "Ya, Dia sudah disini sejak kemarin tuan."

"Bagaimana dengan orang kepercayaanya, aku dengar dia kembali ke Indonesia?" 

"Anda benar tuan, orang kepercayaannya tidak berada disini," jawab pria bertato.

"Bagus, akan lebih mudah untuk menjalankan rencananya, karena tidak akan ada yang membantu anak itu," ujar pria itu.

Pria itu tertawa. "Aku lupa, kau juga orang kepercayaan dia, hah, aku jadi kasihan pada dia."

"Dia belum mencurigaimu kan?" Tanya pria itu pada pria bertato.

"Belum tuan, karena dia terlalu fokus pada wanitanya hingga tidak menyadari ada pengkhianat didekatnya," ungkap pria bertato dengan bangga.

Pria itu tersenyum misterius. "Bagus, lakukan rencananya malam ini selagi keaman mansion itu masih cacat."

"Baik tuan, saya izin pergi sebelum dia menyadari saya tidak ada," izin pria bertato itu.

"Hmm pergilah," Pria bertato itu pergi setelah mendapat perintah.

"Ubah rencananya dan jangan beritahu dia, jadikan dia kambing hitam," perintah pria itu pada orang kepercayaan nya.

"Baik tuan, apa ada lagi?"

Pria itu menggeleng. "Tidak, pergilah."

Kini hanya pria itu yang berada di ruangan. "Seharusnya aku menyingkirkan nya sejak dulu."

"Kau sudah terlalu jauh, aku harus mengingatkanmu dimana posisimu Aaron," ucap pria itu dengan senyum misterius.

***

Celine membuka matanya, ia memegangi kepalanya karena pusing.

"Kepalaku pusing," monolognya.

Celine menatap sekeliling dengan bingung. Dimana ia sekarang, kamar siapa yang dia tidurin ini. Apa mungkin ia transmigrasi lagi.

Dengan cepat ia menuju ke depan cermin, walau dengan tertatih. Celine menghela nafas lega, ia masih di tubuh ini.

Celine menghela nafas. Sekarang ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri didunia antah berantah ini, karena di novel tidak di ceritakan Celine ke Italia.

Celine ingat sekarang, ia dibius saat menolak ikut pergi ke Italia. Apa melotot saat memikirkan kemungkinan ini adalah Italia. Ia berjalan kearah pintu, berniat membuka pintu itu namun terkunci.

Celine menggedor pintu. "Aaron buka pintu!" Teriak Celine.

"Siapapun yang ada diluar, tolong buka pintunya," Selama beberapa saat Celine terus berteriak untuk dibukakan pintu, namun nihil tidak ada yang membukanya, ia memilih untuk menyerah.

Sial, ia hanya menghabiskan suara saja. Celine duduk diranjang. Memikirkan cara untuk bisa keluar, Celine tersenyum licik saat ide bagus melintas diotak kecilnya. Diam-diam matanya meneliti setiap bagian ruangan ini untuk menemukan benda yang pasti Aaron simpan.

Sorry Mr. Husband (END)Where stories live. Discover now