Sudah sepuluh menit Ashana menunggu taxi online di halte tidak jauh dari sekolah, padahal ia sudah ditawari arion dan satria untuk mengantarnya pulang namun ia menolak dengan halus dengan alasan ia akan singgah ke suatu tempat, melirik jam tangannya
"huff lama sekali, besok aku akan bawa motor saja"
sambil melihat lihat media sosialnya Ashana sesekali tersenyum, mendengar suara deru mobil yang berhenti di depannya ia langsung berdiri namun melihat sebuah mobil mewah ia terdiam tidak jadi melangkah
'apa sekarang taxi online menggunakan mobil mewah, tidak mungkin kan'
mengenyahkan pikiran konyolnya ingin kembali duduk namun tidak jadi saat melihat seorang pria dewasa keluar dari mobil, berjalan ke arah ashana sambil melepaskan kacamata hitamya.
"Ashana clarissa right?" Tanya si pria dengan tersenyum miring melihat ke arah ashana yang memasang sikap waspada 'how cute' batinnya
"Who are you?" Tanya Ashana dingin,
'apa dia salah satu kenalan ashana asli? Tidak mungkin, mau bagaimana aku memikirkannya aku tak menemukan memori tentang pria ini'
menyipitkan matanya menatap curiga pria di depannya membuat sang empu tertawa geli melihat gerak gerik Ashana"Haha.. tidak perlu terlalu waspada aku kenal dengan ibumu, maksudku ibu kandung dan bahkan ayah kandungmu"
meredakan tawanya pria itu melihat ke arah ashana yang terdiam dan bertanya dengan serius" apa kau tidak ingin bertemu ibumu? Atau ayahmu?"
Ashana Mengerutkan kening
"Apa maksud anda tuan, saya setiap hari bertemu mama saya, dan saya tidak peduli dengan ayah saya" kata kata terakhirnya hanya ia ucapkan dalam hati, ia sebenarnya memang tidak peduli ada atau tidak ada ayah ashana, namun bagaimna jika ashana yang asli sudah lama ingin tahu tentang ayah kandungnya dan ingin bertemu, bukankah aku harus membantu mempertemukan raga ini dengan ayah kandungnya?' mendengar pernyataan ashana pria itu kembali tersenyum miring, kemudian mengambil sesuatu di dalam sakunya jasnya dan menyerahkan pada Ashana
"Ambillah, kau pasti membutuhkannya"
Walau sedikit ragu namun Ashana tetap menerima kartu tersebut dan melihatnya 'sebuah kartu nama' ia melirik ke arah pria di depannya
"hubungi aku saat kau sudah siap"
Kata pria itu berbalik memakai kembali kacamata hitamnya dan berlalu pergi menggunakan mobilnya
'maksudnya sudah siap bertemu ayah kandung ashana?' batinnya, ia kemudian mengedikkan bahu, walau masih bingung ia menyimpan kartu itu baik baik dalam tasnya.
𖡼𖤣𖥧𖡼🦊𓋼𖤣𖥧𓋼𓍊
Setelah pulang dari sekolah Ashana hanya mengurung diri di kamarnya, bahkan seragamnya masih melekat di badannya, berbagai pertanyaan muncul di benaknya membuatnya frustasi karna tak menemukan jawabannya,Ia kembali termenung mengingat sikap Elkaisar pada Nabila, bukankah harusnya setiap melihat nabila Elkaisar akan antusias menghampirinya atau mencari perhatiannya, namun bukan itu yang dilihatnya, sifat Elkaisar memang tetap ramah namun saat mereka berpapasan dengan Nabila saat akan ke kantin elkaisar hanya mengangguk singkat dan tersenyum simpul justru nabila yang terlihat antusias
"Halo Elkaisar, kau mau ke kantin dengan teman teman mu yah?" Nabila berbasa basi sambil melirik teman teman elkaisar
"Iya halo miss, kami permisi" pamit elkaisar sepertinya tidak ingin berlama lama mengobrol, namun baru saja selangkah melewati nabila lengannya dicekal ia berbalik mengangkat satu alisnya seolah bertanya kenapa, membuat nabila melepaskan tangannya
"Ah itu maaf, saya tidak bermaksud menahan mu, saya hanya ingin bertanya kamu akan memakan bekal yang saya berikan bukan?" Nabila bertanya sedikit gugup saat melihat tatapan elkaisar padanya
"Saya akan memakannya miss, bekalnya sudah saya titipkan pagi tadi pada staff kantin agar dihangatkan saat saya ingin memakannya. sekali lagi terima kasih dan lain kali tidak perlu repot repot" Elkaisar tersenyum tenang
"Oh baiklah, maaf menahan mu" nabila segera berbalik pergi, melihat kal tersebut Arion dan shota saling berpandangan kemudian mengedikkan bahu, dan tanpa membuang waktu elkaisar dan teman temannya segera berjalan ke arah kantin.
"Ada apa dengan guru itu? Sepertinya di terobsesi dengan mu" Arion memulai pembicaraan saat semua sudah duduk setelah mengambil makan siang masing masing, Elkaisar hanya mengedikkan bahu tidak peduli sambil membuka kotak bekalnya
"Ck kau bukan kah setiap hari mendapat bekal darinya? Sepertinya dia terlalu mengistimewakan dirimu daripada anak anak lain yang masuk kelas bahasa jepang" shota menyuarakan pendapatnya
"Mungkin karna elkaisar anak pemilik sekolah, jadi dia cari muka" lucas ikut menimpali pembicaraan teman temannya, membuat teman temannya menganggukkan kepalanya setuju dengan pendapat lucas, sedangkan Ashana dan satria hanya diam menyimak, namun saat melirik elkaisar ia melihat tatapan elkaisar sangat dingin menatap kotak bekal di depannya, mengedipkan matanya dan kembali memastikan namun bukan tatapan dingin yang dilihatnya tatapan elkaisar sama seperti biasanya, sambil memakan makanannya
'ah mungkin aku salah lihat' pikirnya
Kembali waktu sekarang, Ashana yang sadar sudah terlalu lama melamun, melirik jam di atas nakas tempat tidurnya
'Astaga sebentar lagi mama akan pulang' ia kemudian bangun dari rebahannya dan membersihkan diri, setelah mandi dan berganti pakaian ia melirik tasnya, teringat pria yang memberikannya kartu nama ia kembali pusing ia memijit pelipisnya kemudian menghebuskan nafas kasar'astaga Ashana padahal kau hanya figuran di novel ini tapi kenapa rasanya hidupmu sangat rumit'
Kembali Menghembuskan nafasnya kasar Ashana keluar dari kamarnya berniat mencari makanan
˙✧˖°🦊 ༘ ⋆。˚
Di mansion Airus, di sebuah ruang keluarga terdengar suara tawa seorang anak laki laki"Ahahahaha.. bang el berhenti, geli hahaha" mohon kiel pada elkaisar agar berhenti mengelitiki perutnya
" baiklah, lain kali jangan usil" kata elkaisar menjawil hidung kiel membuat sang empu cemberut
"bang el juga suka usilin kiel""Haha.. maaf deh" kiel hanya memalingkan wajahnya merajuk, namun matanya berbinar saat melihat seseorang yang sangat ia rindukan berjalan masuk dan berdiri di depan lift dia segera berlari memeluk ayahnya
"Daddy kiel kangen, kok baru pulang?"katanya mendongak melihat sang ayah
Aldrick yang baru saja memasuki rumah tersentak saat merasakan pelukan di kakinya, tak ada balasan ia hanya diam menatap kiel di bawahnya
"jika sudah puas memeluknya, lepaskan" mendengar hal tersebut sontak membuat kiel melepaskan pelukannya dan menundukkan kepalanya
"maafkan kiel daddy" suaranya bergetar seakan menangis,
"Kiel" elkaisar datang dan membawa kiel ke belakang tubuhnya,
"daddy maafkan El yang tidak becus menjaga Kiel"
Aldrick hanya berdehem dan berlalu pergi namun sebelum pintu lift tertutup ia menatap elkaisar
"datanglah ke ruang kerja saya setelah makan malam"
belum sempat elkaisar menjawab pintu lift sudah tertutup, ia menghembuskan nafasnya pelan kemudian berbalik melihat kiel dan tersenyum
"ayo kita lanjut mainnya"
Tbc...🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK IN A DARK NOVEL
Fantasy"Transmigrasi?? Serius?? Sialan!!" "Jiwaku benar benar berpindah? bukankah kedengaran konyol? namun aku benar benar mengalaminya sekarang?? siapapun bangunkan aku sekarang!!!!" Gadis cantik itu terus menggerutu saat bangun menyadari keadaannya sekar...