Treinta y Seis | Heart Blueprint!

6.5K 727 41
                                    

Treinta y Seis | Heart Blueprint!






         "Kamu beneran gak ada kerjaan kan, Vierra?" Tanya Ganes setelah wanita di depannya menghela nafas habis tandas menyelesaikan 2 satu piring nasi balapnya sendirian.

Vierra menipiskan bibir, "berkat Ibu Ganes yang terhormat, pagi ini saya bebas. Lagian Bu Ganes telat kalau nanya gini sama saya. Kita udah abis 3 piring beserta jajan-jajannya Bu." Kata wanita cantik itu mengusap perutnya cengengesan.

Ganes tertawa, melihat mengkilatnya piring-piring yang wanita itu habiskan hanya dalam waktu lima belas menit.

Mata Ganes mendadak cemerlang saat teringat sesuatu. "Kalau saya lihat, kamu pasti punya hobi makan."

Vierra mengngguk-angguk cepat, "ih juara banget Bu Ganes! Emang kalau Psikolig bisa langsung tau gitu ya bu?" Tanya Vierra antusias.

Mata Ganes mengerjap-ngerjap, wanita itu melirik piring-piring yang ada dihadapan Vierra,"saya rasa gak perlu jadi Psikolog semua orang tau kamu hobi makan deh Vier," kata Ganes tersenyum tipis, "tapi bukan itu yang mau saya omongin. Saya punya tempat bistro langganan, enak banget. Kamu sekali seumur hidup harus coba, nanti pulang ke Jakarta saya traktir!" Kata wanita itu bersemangat mengajak wanita di depannya itu saat teringat bistro milik Arka.

"Gaaasss!!! Saya kapan aja siap, Bu. Senin sampai Minggu, Bu Ganes boleh hubungin kapan aja kalau soal ngajak-ngajak kuliner," kata wanita itu dengan berbinar.

Ganes tersenyum lebar, melihat semangat dari wajah wanita ini yang selalu mengingatkannya pada ponakan-ponakan Gen Z-nya yang suka bikin ulah di luar nalar.

"Btw habis ini Bu Ganes mau kemana? Cari jajan lagi? Atau... mau berenang? Ah!! Shopping? Gimana kalau kita shopping Bu, tenang aja... saya bayarin!" Ujar Vierra sambil kembali mengeluarkan card hitam dari saku cardigannya.

Ganes mengernyit, "Vier, kalau kamu bayarin pake kartu itu namanya yang bayarin Gyuma. Lagipula, gimana ceritanya kamu bisa nemuin kartu ATM Gyuma dari dompetnya dia sendiri?" Tanya Ganes menatap wanita cantik itu yang memamerkan deretan gigi putihnya.

"Ceritanya mah gak penting Bu, yang penting Ibu happy. Lagian besok saya udah gak bisa nemenin Bu Ganes lagi. Projectnya udah mulai start besok, sekarang Pak Gyuma sama tim mau sidak lapangan aja. Makanya saya boleh nemenin Ibu." Kata Vierra menjelaskan.

"Kalian ada project apa disini?" Tanya Ganes mendadak penasaran.

Vierra tersenyum tipis, "bangun hotel dan resort. Katanya Pak Raid mager tiap liburan ke Lombok nyewa kamar hotel terus, bikin satu disini biar kalau yang lain liburan gak perlu nyari penginapan." Kata Vierra dengan enteng mampu membuat Ganes melongo.

"Emang cuma Rhaendra yang kalau mager hasilnya another level," kata Ganes bergumam sendiri.

"Bu Ganes disini juga ada pekerjaan kah? Atau memang sedang liburan?" Tanya Vierra penasaran.

Ganes menghela nafas, "niatnya sih liburan. Tapi saya lagi bimbang, ini sebenarnya liburan atau bukan." Kata Ganes tersenyum pahit.

Vierra menggut-manggut, "saya kira Bu Ganes itu awalnya client Pak Gyuma. Tapi saya lihat ulang, client doang masa sedeket itu. Si Bapak kelihatan banget Bapak malu-maluinnya," komentar Vierra sambil menggeleng-gelengkan kepala kecil.

Ganes mengernyit, "malu-maluin? Emang si Gyuma ngapain?" Tanya Ganes membuat Vierra reflek melebarkan mata dan langsung kelabakan.

"Eh?! A-anu maksud saya...." belum sempat wanita itu menyelesaikan kalimatnya, dering ponsel milik hape Vierra membuat perhatian dua wanita itu tertoleh.

Heart, Blueprint!Where stories live. Discover now