bab 23

8.7K 809 14
                                    


   Nyatanya agenda yang akan mereka lakukan di sabtu pagi harus gagal.

  Karena tiba tiba Wendy mengajak mereka semua untuk berkebun, menanam bunga dan bibit sayuran baru dan juga memanen buah buah yang sudah matang.

  Lihatlah sekarang pakaian mereka semua sudah kotor dengan tanah terutama Renjun yang justru sangat tertarik dengan kupu-kupu di sekitar taman mini, di tangan anak itu sudah Chanyeol berikan sekop mainan dan ember kecil walau kadang Renjun akan mengikutinya saat kupu-kupu itu sudah terbang.

  Ingat Renjun sudah tidak takut dengan keluarganya tapi tidak dengan para pekerja Mension kadang Renjun masih takut dan selalu sembunyi ketika berpapasan dengan para pekerja kecuali Hendra yang sering Renjun liat karena dia bodyguard khusus untuknya.

  Renjun menatap sekelilingnya dan melihat semua orang tengah sibuk, pagi ini matahari tidak terlalu panas bahkan di temani angin sepoi-sepoi sehingga membuat mereka nyaman berkebunnya.

"Jisung, itu tanam yang benar dong, masak gak rapi sih" Jaemin berkacak pinggang menatap Jisung yang menanam bibit wortel namun lubang yang di buat tidak rapi bahkan sedikit acak acakan.

"Sini kamu yang naruh bijinya biar hyung yang lubangi tanahnya saja" ujar Jaemin membuat Jisung menyerahkan sekop yang dia bawa dan mengambil biji wortel dari hyungnya itu.

"HUAAA MARK HYUNG, BUANG DULU ITU CACINGNYA AAHHH PAPA!!" teriakan Chenle sangat keras membuat Mark yang berada di sampingnya langsung mengusap telinganya.

   Mereka berdua bertugas mencabut rumput liar di sela sela tanaman bayam dan kangkung namun tiba-tiba ada cacing yang keluar dari dalam tanah saat mereka mencabut rumput itu .

"Masih gedean kamu loh le dari pada cacingnya" gumam Mark seraya menyingkirkan cacing itu dan membuangnya jauh.

  Sedangkan Renjun yang penasaran langsung berlari menghampiri hyungnya dan melihat satu cacing lagi yang akan di buang, dia sangat penasaran dengan hewan yang menggeliat itu.

"Jangan ya ini banyak kuman" Mark langsung menyingkirkan cacing itu saat Renjun hendak menyentuhnya.

  Sedangkan Renjun hanya menatap polos tidak terlalu mengerti.

  Yang paling tenang di antara mereka ber enam adalah Jeno dan Haechan yang kebagian tugas menyiram tanaman.

  Chanyeol menghampiri putranya saat melihat Renjun yang hanya terdiam sejak Mark membuang cacing itu.

"Injun ikut ayah yuk, kita panen sayur dan buah oke" Chanyeol membawa keranjang dan langsung menuntun putranya untuk mengikutinya.

   Dirinya tau Renjun sangat mudah penasaran dengan sesuatu bahkan pernah saat mereka lengah Renjun pernah hampir memakan lilin karena mengira itu makanan, untung Wendy segera datang dan dengan sabar mengatakan bahwa itu tidak bisa di makan, berbeda dengan puding, walaupun sedikit susah saat itu tapi Renjun akhirnya mengerti ketika api lilin itu di nyalakan dan Wendy mendekatkan tangannya hingga terasa panas sejak saat itu Renjun tidak berani memegang lilin.

"Kita tarik wortel nya sama sama ya" gumam Chanyeol membuat Renjun langsung melemparkan asal sekop mainannya.
  

  Mereka tersenyum mendengar tawa Renjun yang selalu menggema saat melihat papanya jatuh karena menarik wortel wortel itu hingga dia ikut terjatuh di atas tubuh papanya.

  Hingga perhatian Renjun teralihkan melihat yang kelihatan enak.

  Tanpa Chanyeol sadari Renjun sudah tidak ada di sampingnya tapi ke arah buah bewarna merah di dalam pot.

"Eehh Renjun mau strawberry ya sayang" Wendy yang melihat itu menghampiri anaknya dan memetikkan buah strawberry yan yang belum masak sempurna itu setelah di cuci Wendy menyuapkan buah itu namun Renjun langsung melepehnya dan mengernyit.

   Wendy tertawa bukannya kasihan tapi malah terlihat lucu melihat ekspresi Renjun yang menahan rasa asam dari strawberry.

   Wendy segera membawa Renjun dari sana dan memberikan anaknya itu minum agar asamnya hilang.

"Injun main di sini saja ya sayang, nanti injun capek kalau ngikutin papa mulu" Wendy memberikan sekop mainan yang tadi di lempar Renjun ada ember kecil juga dan juga bunga bunga yang anak itu petik tadi.

  Wendy kembali dengan kegiatannya yang sedang memotong dan memilih bunga yang masih bagus.

  Renjun sendiri yang mulai bosan langsung menatap sekitarnya dan melihat sesuatu yang panjang bewarna biru.

  Sudah di bilang dia akan penasaran dengan benda baru yang dia liat.

   Sedangkan Chenle dan Jisung heran saat selang yang di pegang Chenle tiba tiba mati.

"MA!! SELANGNYA KOK MATI!" teriaknya membuat Wendy langsung menoleh ke arah anak bungsunya itu.

"Kok bisa" ujarnya heran hingga saat dia berbalik hendak melihat kran air masih menyala atau tidak dirinya sudah di kejutkan dengan Renjun yang sudah berada di kubangan air.

"HYUNG!!" Chenle dan Jisung saat melihat Renjun yang sudah basah dengan selang di sekitarnya bahkan anak itu sibuk menggali tanah yang penuh air itu.

"Sudah sudah, biarkan saja hyung kalian agar dia senang" ujar Chanyeol.

  Ingat mereka harus menjaga mood Renjun agar putranya itu tidak tantrum atau bahkan mengamuk ketika moodnya sedang tidak setabil karena bagaimanapun Renjun masih susah mengontrol emosinya sendiri dan sering kambuh.

"Ya sudah kita istirahat sebentar saja" ujar Wendy namun......

"Rasakan serangan ini" Chenle langsung mengambil selang yang tadi sempat di lepas sambungannya oleh Renjun dan menyemprotkan nya ke arah saudaranya yang lain.

"Aahh nih anak mulai lagi" Haechan yang melihat itu langsung menatap sekitarnya dan menatap sebuah payung yang tidak jauh dari dia.

"Ayo kita berlindung ada monster air" ujar Haechan membuka payung itu dan berusaha melindungi saudaranya yang lain.

  Chenle yang melihat hanya dirinya sendiri langsung memegang tangan Renjun.

"Ayo hyung kita adalah monster" ujat Chenle sedangkan Renjun hanya ikut saja walau tidak mengerti.

  Sedangkan Wendy yang melihat itu hanya memijat keningnya yang tiba-tiba pusing, Chanyeol tersenyum dan menghampiri anak anaknya lalu mengambil alih selang di tangan Chenle.

"Sana gabung dengan hyung yang lain" pinta Chanyeol membuat Chenle langsung menggandeng tangan Renjun bergabung dengan yang lainnya.

  Chanyeol langsung menyemprotkan selang itu sehingga terlihat seperti sedang hujan.

  Mereka semua tidak perduli dengan umur mereka yang terpenting mereka bisa membuat Renjun senang saat ini.

"Ayo kita lindungi injun hyung dari badai hujan" ujar Chenle yang membuat mereka semua langsung menutupi tubuh mungil Renjun dengan tubuh mereka membuat Renjun langsung bingung saat tidak merasakan air hujan buatan itu lagi bahkan sekarang yang di lihat dia hanya para saudaranya yang mengelilinginya dan menyembunyikan tubuhnya.

"Wah kalian bersenang-senang sampai tidak ada yang menyambut kami"

   Mereka semua berhenti dan langsung menatap seseorang yang sudah berdiri dengan koper di yang masih dia bawa.

"Siwon oppa, yoona eonni" Wendy langsung menghampiri mereka sedangkan Chanyeol memilih menutup kran air terlebih dahulu.

"Kalian terlalu asik sampai tidak sadar ada kita" ujar Yoona.

   Awalnya sepasang suami istri itu bingung melihat keadaan rumah yang sepi dan bertanya pada bodyguard yang berjaga dan mengatakan semuanya sedang berada di kebun belakang rumah hingga terdengar suara tawa yang sangat asik sekali membuat mereka langsung menghampiri ke kebun.

"Selamat datang hyung dan Noona" Chanyeol ikut menghampiri mereka berdua.

"Maaf kita tidak menyambut kalian karena kita mengira kalian masih lama datangnya atau besok" ujar Chanyeol.

"Tidak masalah, lagi pula kami memang berangkat lebih awal tadi" gumam Siwon hingga perhatiannya kini teralihkan pada keponakannya yang masih menyembunyikan tubuh Renjun.









  Ayo jangan lupa vote sama komen oke

Stars Behind the Darkness (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang