Suasana pagi ini terasa sangat bahagia, terutama Renjun yang sedari bangun terus tersenyum bahkan membuat saudaranya heran.Pagi pagi sekali anak itu sudah ribut bersama Hendra yang hanya mengikuti anak itu kemanapun kaki kecilnya melangkah.
Renjun, entah tidak tidur atau saking semangatnya anak itu untuk pergi ke sekolah padahal masih 05.30 tapi anak itu sudah mengetuk pintu kamar mamanya dengan brutal.
Namun yang membuat Wendy ingin tertawa adalah bagaimana penampilan putranya yang sesekali menguap saat dirinya membukakan pintu kamarnya dengan rambut yang seperti habis tersetrum bahkan baju tidur anaknya itu sudah tidak karuan.
Kemarin Wendy tidak tau saat tiba-tiba Yoona datang karena mengetahui anaknya itu ingin sekali pergi ke sekolah, mungkin Chanyeol yang menceritakannya pada Siwon karena mereka pergi bersama ke Singapura.
Awalnya mereka berpikir mendaftarkan Renjun ke kelas melukis tapi lagi lagi gagal karena Wendy yang masih ragu hingga dia lupa kalau kakak iparnya Yoona mempunyai saudara yang mempunyai yayasan juga dan kenapa Chenle dan Jisung tidak dia daftarkan di sana saja malah di sekolah temannya Chanyeol, mungkin karena sedari dulu emang suaminya itu anti melibatkan apapun yang masih berhubungan dengan keluarga.
Hingga Yoona tiba tiba mengatakan kalau dia akan mengajak Renjun ke sekolah milik kakaknya, kebetulan sesekali dia juga ikut mengajar di sana hanya untuk mengisi waktu luangnya saja.
"Adik hyung mau sekolah ya" Mark mengusak gemas Renjun yang terlihat sangat bahagia pagi ini.
"Jun kolah hyung" ujarnya menunjukkan tas yang di pakainya.
Mark hanya mengangguk mengambil tas di punggung adiknya dan menyampirkan nya di kursi.
"Hyung lucu banget sih" Chenle sedari tadi sudah menahan agar tidak mencubit pipi bulat hyungnya atau kalau tidak hyungnya itu akan tantrum nanti.
Outfit pilihan Wendy pagi ini adalah celana panjang berwarna cream dengan balutan sweater beby blue yang sedikit kebesaran hingga tangan anaknya tenggelam.
"Injun sekolahnya jangan nakal ya" ujar Jaemin.
Wendy sendiri hanya tersenyum melihat itu, dirinya tengah menyiapkan sarapan untuk anak anaknya.
"Injun hyung nanti cerita sama jie ya" Jisung sendiri merasa tidak rela melihat hyungnya sekolah takut entar dapat teman dan melupakan mereka.
Padahal Renjun tidak benar-benar sekolah hanya ikut yoona saja.
"Udah cepat sarapan nanti kalian terlambat lagi" ujar Wendy.
"Pagi semua"
Mereka semua menoleh ke arah Yoona yang baru saja datang.
"Eonni ayo sarapan bareng" ajaknya namun Yoona menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah sarapan Wen dan tinggal menjemput anak manis ini" Yoona menghampiri Renjun yang sedang asik menyantap sarapannya.
"Yoona eonni, apakah bakal baik baik saja?" Wendy sebenarnya masih ragu takut anaknya tidak nyaman di tengah keramaian.
"Jangan khawatir Wen, kan ada aku, Chanyeol juga setuju, biar Renjun beradaptasi dan belajar bersosialisasi juga, liat Renjun sangat senang loh" Yoona memperhatikan Renjun begitupula dengan Wendy.
Akhirnya Wendy hanya bisa pasrah melepas anaknya untuk ikut dengan Yoona sekarang, dirinya tengah menyiapkan bekal untuk putranya agar tidak terlalu merepotkan iparnya tersebut.
"Ma, kita berangkat ya" Mark Jeno Haechan Jaemin yang berangkat lebih dulu, sedangkan Chenle dan Jisung masih menunggu supir yang sedang memanaskan mobil.
"Jangan nakal ya nak, nurut sama tante ya" Wendy mengusap rambut Renjun sebelum menutup pintu mobil.
"Dadah sama mama" pinta Yoona membuat Renjun langsung melambaikan tangannya ke arah Wendy yang masih berdiri di samping mobil.
"Ma jun kolah" ujarnya sembari melambaikan tangannya, Wendy juga ikut melambaikan tangannya.
"Semangat ya" ujarnya setelah melihat mobil iparnya sudah melaju keluar dari gerbang rumah.
Rumah terasa sepi, itulah yang Wendy rasakan, dirinya terus memikirkan putranya, tapi melihat bagaimana raut wajah bahagia Renjun membuatnya tidak tega.
Lagi pula tidak setiap hari Renjun akan pergi tapi hanya tiga kali dalam seminggu karena yoona sendiri pun hanya akan datang kalau punya waktu luang.
Dari pada dirinya terus memikirkan yang tidak tidak, Wendy memilih pergi ke butiknya dari Pada harus sendirian di rumah.
Selama perjalan Renjun terus menatap binar jalan raya yang terlihat sedikit padat pagi ini.
"Te, Jun main" Renjun menunjuk taman yang kemarin di datangi dia dan saudaranya.
"Injun main di sana ya, sama siapa aja hm" Yoona sebisa mungkin menanggapi apapun yang Renjun katakan dan tunjuk.
"Hyung cama adik, main" jelasnya sedangkan Yoona hanya terkekeh pelan mendengar pelafalan keponakannya yang masih belum tepat.
Cukup lama hingga kini mobil yang di kendarai Yoona sudah memasuki gerbang salah satu SMA milil kakaknya, Yoona membawa mobilnya ke parkiran khusus, siapa yang tidak tau dirinya di sekolah ini.
Setelah mobil berhenti mereka tidak langsung turun.
Sekitar sekolah masih ramai karena bell belum berbunyi, Yoona sengaja menunggu hingga bell berbunyi sebelum ada yang menghampiri mobilnya.
"Kenapa gak turun turun?" Ujarnya setelah kaca mobil di buka oleh Yoona.
"Nunggu bell dulu kak Reno, takutnya Renjun gak nyaman" ujar Yoona membuat Reno yang memang kakaknya yang tinggal di Indonesia sedari bayi langsung menatap Renjun yang masih fokus melihat beberapa murid yang berlarian.
"Mukanya benar benar campuran Wendy dan Chanyeol tapi kayaknya lebih dominan Wendy sih kalau ini, masuk aja, ajak ke ruangan keluarga aja, nunggu di sana" ujarnya membuat Yoona terdiam sejenak.
"Gak perlu khawatir, kakak akan ikut jagain, nanti kakak bawa ke kelas kakak, ayo" ajaknya membuat Yoona akhirnya pasrah.
Yoona menunggu Renjun turun sedangkan Reno sendiri mengambilkan tas Renjun yang berada di belakang.
Melihat orang baru membuat Renjun menatapnya dengan ragu sambil tangannya menggenggam erat pakaian Yoona.
"Panggil om sayang, dia keluarga injun juga loh" Yoona meyakinkan Renjun agar tidak takut melihat kakaknya itu.
"Siapa namanya, om mau kenalan loh" Reno mengeluarkan permen lolipop yang sempat dia beli tadi setelah mendapat kabar dari Yoona yang ingin membawa Renjun bermain di sekolahnya.
"Injun" Renjun menerima permen itu dengan ragu membuat Reno hanya bisa tersenyum canggung melihat itu.
"Ayo" Yoona menggandeng tangan Renjun setelah memakaikan anak itu tas, selama perjalanan mereka menjadi pusat perhatian apalagi Renjun yang berada di tengah Yoona dan Reno yang sama-sama memegang tangan Renjun.
Renjun sendiri sepertinya tidak menyadari tatapan mereka, yang Renjun fokuskan adalah mengamati sekolah tersebut.
"Aku yang bawa Renjun pertama ya, kebetulan kakak ada jadwal mengajar jam pertama di kelas satu, astaga boleh aku culik gak sih anaknya si tiang itu, tapi takut di tendang aku" ujarnya membuat Yoona hanya bisa tertawa.
"Kalau Chanyeol dengar udah di lempar ke kolam kayak dulu loh kak" ujarnya, memang Chanyeol dan Reno perpaduan yang jangan sampai di satukan atau rumah akan hancur.
"Mangkanya jangan kelamaan menduda kak, nikah lagi sana, masih pantas kok, entar buat anak kayak Renjun yang lucu" ujaran Yoona membuat Reno hanya bisa mendengus pelan.
Ayo jangan lupa vote sama komen oke.
Sedikit berantakan ya maaf ya, aku tuh lagi di fase down banget, Renjun udah sembuh aku nya masih suka nyakitin diri sendiri, maaf ya jadi curhat.
Up lebih awal nih.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness (End)
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...