Siapa yg ngiranya tamat padahal abis kata tamat dibawahnya spanduk gede dengan tulisan to be continued.
Belom tamat ege😌😌😌
Orang alurnya masih belom jelas gituh.
"Ini masih belom ada yang mau bangun?" Pagi ini Zikri harus bersabar menghadapi dua orang yang masih bergelut dibawah selimut."Papa, Kea. Ini udah mau siang, mentang-mentang minggu gak bangun dari kasur."
Daffa, pria yang sedari tadi hanya bermain diatas kasur dengan anaknya akhirnya pun beranjak. "Pagi-pagi yang indah, ditemani ocehan istri tercinta. Dududu. Awssss!" Suara kicauan Daffa terganti dengan ringisan.
Bugh...
Daffa meringis ketika punggungnya merasakan sakit, dibelakangnya berdiri manusia dengan perut buncitnya dan tangan terkepal, tangan itulah yang telah menimbulkan rasa nyeri dipunggunya. Bagaimana bisa, manusia itu terlihat lucu?
"Awww sayangnya aku, kenapa kamu begitu menggemaskan dengan perut buncit itu? Duhh masuk kamar lagi yu, pengen cuddle nihh."
Plak...
Kali ini bibirnya merasakan kebas, menghela nafas diselangi senyum manis. Daffa dengan segera memeluk tubuh yang gampang sensitif itu.
Zikri, pria yang berperut buncit itu merasakan sesak dibagian dada nya, nafasnya memburu dengan mata yang perih. "Jahat! Bilang aja kamu kalo aku gendut."
Apa Daffa bilang?
"Duhhh cinta! Kamu gemesin gini buat aku horny terus Bisa-bisa ngerasa gendut. Lagian emang ada ucapan aku yang bilang kamu endut hah?!"
"Huaaaa kok bentak?"
Daffa melotot, segera melepas pelukan meteka. "Apaan dahh, mana ada gua bentak?" Tanya nya bingung. Bagian mana dirinya membentak Zikri?
"Kok gua ngomongnya gak aku?"
"Udah ahhh! ayo mandi bareng, biar sekalian maen."
"Ihhh gak mau, lepas!" Zikri memberontak ketika Daffa berusaha membawanya masuk kedalam kamar mandi. Dirinya sudah mandi, terlebih lagi dirinya tidak mau berduaan dengan Daffa dalam satu ruangan.
Daffa setelah dirinya hamil menjadi pria yang kelebihan hormon, berduaan sedikit langsung sange.
"Berisik ihhh! Awas, Kea mau mandi."
Mereka menyingkir memberi Kea celah memasuki kamar mandi, benerapa detik saling tatap mencerna kelakuan sang anak. Akhirnya Zikri mendorong Daffa memasuki kamar mandi.
"Nohhh, mandiin anak kamu sana."
Sore hari ketika pulang dari Cafe. Zikri harus dibuat menganga melihat ruang tamu berserakan penuh dengan mainan dan kertas yang sudah tak karuan.
YOU ARE READING
Different Word
Teen FictionDia kira waktu dua tahun itu cukup untuk menghapus rasa cintanya, ternyata tidak, apalagi ketika dirinya berhasil menciptakan makhluk dari hubungannya. Zikri mati-matian menjaga makhluk itu tumbuh berkembang dalam tubuhnya, rasanya aneh ketika medap...