Chapter 13

400 61 1
                                    

Beralih ke kediaman Indah

Kini Indah beserta kedua orang tuanya sedang menunggu seseorang, yang mana tadi siang sudah berjanji akan datang kerumah mereka untuk menemui Indah dan keluarganya. Dan adapun orang tersebut adalah Daniel, ya seperti yang sudah kalian tau Daniel sempat berjanji akan menemui kedua orang tua Indah untuk menyakinkan hubungan mereka. Ya walaupun sekedar hubungan sandiwara sih, tapi ini semua mereka lakukan untuk menggagalkan perjodohan Indah dengan anak teman papa nya.

Hampir setengah jam mereka menunggu Daniel, namun hingga sekarang sang empu tak kunjung datang juga. Hal itu membuat Indah sangat khawatir karena takut kedua orang tua nya akan marah dan tetap melanjutkan perjodohannya dengan pria lain.

"Indah, pacar kamu mana sih? Kok dari tadi belum datang juga, sebenarnya dia serius ga sih buat ketemu sama papa dan mama?" tanya Abimana.

"Serius kok pah, bentar lagi dia juga bakalan datang kok pah. Mungkin jalanannya lagi macet makanya dia agak telat" jawab Indah berusaha menyakinkan papa nya.

"Yaudah sekarang kamu telpon dia, bilang cepat datang. Papa kasih waktu 15 menit lagi, kalau sampai dia ga datang juga papa akan tetap menjodohkan kamu dengan Gerry" ucap Abimana.

"Iya pa" jawabnya panik, lalu dia segera mengotak-atik ponselnya dan mencoba menghubungi Daniel.

tok! tok!

Saat menunggu Daniel mengangkat telponnya, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu rumah mereka. Sontak Indah pun langsung mematikan ponselnya dan menganggap kalau itu adalah Daniel.

"Pah seperti nya itu Daniel deh, Indah bukain dulu ya pah" ucap nya.

"Yaudah kamu bukain pintunya" pinta Abimana.

Kemudian Indah pun langsung menghampiri pintu itu dan membukanya. Namun saat pintu itu telah terbuka lebar, bukannya dia senang tapi dia malah terlihat murung saat tau siapa orang dibalik pintu tersebut.

"Kalian?" gumamnya kecewa.

"Selamat malam nak Indah" sapa salah satu dari mereka.

"Selamat malam" jawabnya singkat.

"Indah kok kamu diam aja sih disitu, Daniel nya kenapa ga langsung diajak masuk?" tanya Abimana yang sudah beranjak dari duduknya dan hendak menghampiri anaknya.

"Bukan pah" jawabnya tak bersemangat.

Karena penasaran, Abimana pun langsung melihat siapa sebenarnya yang datang kerumah mereka itu.

"Loh kalian?" ujar Abimana usai melihat 3 orang yang tengah berdiri didepan pintu rumahnya.

"Ee...kalian ada perlu apa malam-malam kesini?" tanya Abimana sedikit gugup.

"Ah ini, kita cuma ingin bersilahturahmi aja kesini. Boleh kan? "sahut seorang pria paruh baya yang diperkirakan seumuran dengan Abimana.

Tanpa berpikir panjang, Abimana pun langsung mempersilahkan ketiga orang tersebut untuk masuk kerumahnya."Oh ya tentu saja boleh, silahkan masuk" ajak nya.

Kemudian ketiga orang itu pun langsung masuk, namun sebelum masuk mereka bertiga tersenyum terlebih dahulu pada Indah. Termasuk pria yang merupakan anak dari dua orang lainnya yang tersenyum bahkan menyapa Indah, tapi bukannya membalas senyuman itu Indah malah menunjukkan muka melas nya pada pria tersebut.

"Kamu ga masuk?" tanya pria itu.

"Duluan aja" jawabnya singkat.

"Yaudah kalau gitu aku masuk dulu ya" ucap pria itu.

Bukannya menjawab, Indah malah terdiam seakan-akan tidak ingin berbicara dengan pria tersebut. Karena tak ada respon apapun dari Indah, pria tersebut pun tak memaksanya dan memilih  menyusul kedua orang tuanya. Setelah pria itu pergi, Indah Kemudian melihat ke arah luar rumahnya untuk memastikan kedatangan Daniel.

𝐀𝐜𝐜𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang