J 41 ❁

3.4K 657 88
                                    

****

Arena Balapan

Kini Carlo dan juga Revon sudah siap di start. Mereka berdua saling berseringai. Revon ingin mengecoh Carlo dengan memprovokasi Carlo agar tidak fokus. Dengan begitu Revon bisa menang pikirnya.

"Siap siap kalah dan putusin Pamela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siap siap kalah dan putusin Pamela. Awas kalau lo sampai ingkar janji" ucap Revon sambil membuka kaca helmnya.

Carlo tidak menjawab tapi dia pura pura akan menendang Revon. Hal itu jelas membuat Revon takut karena terakhir kali bertemu dengan Carlo dia di hajar habis habisan sebelum membuat taruhan ini. Jadi saat Revon menaikkan kakinya karena takut di tendang dia kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Bruk

Semua orang yang ada di arena balapan tertawa melihat Revon jatuh begitu juga dengan Carlo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang yang ada di arena balapan tertawa melihat Revon jatuh begitu juga dengan Carlo. Ini tidak pelanggaran karena di tengah tengah mereka ada perempuan yang biasanya akan melempar kain pertanda jalannya pertandingan. Perempuan itu melihat Carlo sama sekali tidak menendang Revon. Carlo hanya menaikkan kakinya kesamping untuk pemanasan.

"Ini curang dia menendangku" kesal Revon di ketawain banyak orang.

"Tidak ada kecurangan panitia. Karena tadi saya melihat Carlo menaikan kakinya kesamping untuk pemanasan sedangkan Revon ini jatuh sendiri karena panik tidak jelas" ucap perempuan yang menjadi saksi.

"Huuuuuuuuuuu" sorak para geng motor membuat Revon benar benar malu.

"See" ucap Carlo kepada Revon dengan menunjukan jari tengahnya.

"Sialan lo, lihat aja setelah kalah gue bakal bikin lo malu seumur hidup lo" kesal Revon.

"Gue tunggu" balas Carlo sambil menutup helmnya kembali

"AYO HONEY KAMU PASTI BISA" teriak Pamela membuat Revon jadi semakin panas saja dibuatnya.

Pamela memang sengaja memprovokasi Revon. Dengan begini Revon akan marah dan tidak fokus dalam pertandingan ini. Pamela percaya pada Carlo akan menang tapi tidak ada salahnya memprovokasi orang jahat seperti Revon pikirnya.

"Kalian berdua siap" ucap panitia membuat Carlo dan juga Revon menganggukan kepalanya.

"Baiklah mari kita mulai"ucap panitia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙹𝚎𝚏𝚏𝚛𝚎𝚢 𝙳'𝚊𝚕𝚋𝚎𝚛𝚝𝚘 18+ (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang