Problem again? (part 1)

440 29 3
                                    

Author pov.

Pagi yg cerah disambut banyak orang. Saking tenang tenangnya, tiba tiba sebuah suara sudah merusak ketenangan mereka.

"GYAAA"

Yap! Sebuah suara teriakan yg berasal dari rumah Bunga. Seluruh warga memaklumi kegiatan aneh si Silver. Bunga pun cuman bisa menghembuskan nafas. Lalu ia mulai pergi berlari kearah kamar Adiknya itu. Setelah sampai, Bunga melihat Silver yg sudah bersandar di dinding dengan ketakutan, sedangkan Red, ia menatap wajah adiknya dengan wajahnya yg memerah. Bunga yg penasaran pun membuka suara.

"Hey. Kenapa kau seperti itu Silver?"

Silver merasa dipanggil, mulai menoleh kearah Bunga dan berkata.

"Red...dia...ham...pir...mem...bu...nuh..ku." ucap Silver yg ketakutan. Bunga pun semakin heran dengan mereka berdua. Bunga pun mulai bertanya kearah Red. Red yg merasa dilihat pun mulai menoleh dan ia mulai menjelaskan semua kepada kakaknya itu.

"Si Silver yg duluan! Masa, ia membangunkan aku dengan menutup hidung dan mulutku sih? Belum lagi, ia menutup hidung dan mulutku menggunakan bantal. Bisa mati aku! Dan seharusnya, ia yg mau membunuhku!" jelas Red.

Bunga pun berjalan kearah Silver dengan membawa segelas air. Setelah sampai, ia menyirami Silver dengan air yg ia bawa. Silver pun terkejut dengan perlakuan kakaknya. Sebelum Silver protes, bunga sudah memprotesnya.

"Kau itu bodoh atau apa sih? Sudah aku bilang, jangan membangunkan Red dengan cara yg aneh aneh. Hah, dasar. Ya sudah, pergi mandi sana. Jangan bertengkar lagi." ucap Bunga pergi dari kamar Red.

Mereka pun cuman mengikuti perintah Bunga. Setelah selesai mandi mereka menuju meja makan dan makan bersama. Setelah selesai, kini, giliran Bunga yg mencuci. Red dan Silver pun menunggu Bunga. Setelah melihat Bunga sudah selesai, mereka pun pergi menuju sekolah. Mereka pun sampai. Tapi sebelum memasuki kelas, Bunga teringat dengan video yg kemarin ia rekam. Bunga pun menepuk pundak Silver. Sebelum Silver bertanya, Bunga memotongnya.

"Aku ada urusan yg belum terselesaikan. Kalian pergilah. Aku akan menyusul." ucap Bunga tanpa memperdulikan teriakan dari Silver. Setelah sampai didepan pintu ruang guru, Bunga pun memasukinya.

"Selamat pagi!" ucap Bunga tapi tidak ada orang. Sebelum Bunga bertanya, ia dikagetkan oleh anggota geng yg kemarin membuly Danny. Bunga pun mulai menatap mereka dingin dan mulai berucap.

"Buat apa kalian disini?" tanya Bunga dingin.

"Hah! Kami sudah tau kamu akan datang kesini." ucap Salah satu dari mereka.

"Lalu, buat apa kalian mencariku? Apa ini karena Silvia? Wanita genit kalian?" tanya Bunga dengan sikap dinginnya.

"Jangan menghina dia! Dasar anak aneh!" teriak mereka.

"Masih baik aku yg aneh. Dari pada si bos kalian? DASAR GENIT!" Ucap Bunga.

Mereka pun mulai menyerang Bunga. Bunga pun menyerang mereka balik. Sehingga, Bunga tidak sadar ia sudah terlambat. Setelah berhasil mengalahkan mereka ia berucap.

"Jangan macam macam denganku." Lalu bunga berlari menuju kelasnya.

Bunga terus berlari disertai dengan decihan kecil yg terus keluar dari mulutnya. Ia sangat kesal karena gara-gara mereka, ia jadi terlambat. Setelah sampai didepan pintu kelasnya, ia pun membuka pintu dan ia mendapati seorang guru yg galak yg sedang mengajar dikelas mereka. Guru itupun berjalan kearah Bunga lalu menatap Bunga sinis.

"Wah, wah. Ternyata kau bisa terlambat juga Darkness." ucap guru itu.

Yap Darkness adalah nama belakang Bunga. Bunga pun juga heran, kenapa orangtuanya memberikan nama belakang mereka dengan nama Darkness. Bunga yg kesal pun mulai berbicara.

"Tadi ada segerombolan anjing terbang yg menyerangku bu." balas Bunga.

"Mana mungkin ada anjing terbang? Kau gila ya Darkness?"

"Tidak bu. Saya tidak gila. Bu Gru."

"BERANI SEKALI KAU MEMANGGILKU MENGGUNAKAN NAMA BELAKANGKU!" ucap ibu itu yg sudah menaikan suaranya karena ia tidak suka dipanggil nama belakangnya. Para murid tidak tau kenapa ia tidak suka dipanggil dari nama belakangnya.

"Karena ibu yg memanggil nama belakang saya, jadi saya balas. Apa salahnya? Jika ibu tidak mau dipanggil dari nama belakangnya, panggil nama depan saya dong."

Silver, Red sudah tau kebiasaan kakaknya itu. Yg sering melawan guru yg sedang mengajar mereka. Percuma saja mereka menegur kakak mereka. Karena kakaknya itu tidak akan mau mendengarkan. Lalu setelah mereka berdua memperhatikan Bunga, mereka terkejut melihat kakak mereka yg dibagian lengan dan kakinya terdapat memar. Belum lagi dibagian pipi dan sudut mulutnya. Mereka dikejutkan oleh suara pukulan.

"BRAK!"

"KAMU SELALU MELAWAN SAYA! KAMU PIKIR SAYA TAKUT DENGAN KAMU HAH?!" ucap guru sambil memukul meja.

"BRAK!"

Red dan Silver pun semakin kaget melihat kakaknya memukul meja.

"Ibu. Saya mencoba untuk bersikap sopan dengan ibu. Jangan menuduh saya dengan hal yg macam macam. Apa karena ibu melihat saya dengan luka ditubuh saya ibu menuduh saya yg memulai pertarungan? Maaf karena kelancangan saya yg sudah memukuli meja ini. Jika tidak ada hal yg perlu dikatakan, saya permisi." ucap Bunga lalu keluar kelas.

Semua siswa maupun siswi kaget melihat tingkah Bunga seperti tadi.

Tbc.

Hai terimakasih sudah membaca ceritaku ini! Maaf ya jika ada salah nulis. Jangan lupa vote dan kritikan atau komen ya! ^^

Flowers my HeroWhere stories live. Discover now