New Rival.

281 18 2
                                    

Previous chapter:

Sesampainya disana, ia dikejutkan oleh mayat seperti siswi itu bercerita tadi pagi. Dan disana pun juga tertulis nama belakangnya.

'Pikirkanlah baik baik Darkness. Jika kau tidak bergabung dengan kami lagi, maka kau akan terima akibatnya.'

'Aku harus mengalahkan mereka. Harus!' Pikir Bunga.

New Rival.

Yg lainnya pun mulai datang menghampiri Bunga. Setelah sampai, banyak siswi yg menjerit ketakutan. Dan banyak siswa yg muntah karena bau anyir dari darah. Danny pun menatap mayat itu. Ia membeku ditempat. Ia jadi teringat adiknya yg mati dihadapan nya. Danny pun menoleh dan mendapati Bunga yg menatap datar mayat itu. Danny ingin menyentuh Bunga. Tapi, suara Bunga menghentikan gerakannya.

"Jangan sentuh aku." ucap Bunga masih dengan pandangan datarnya.

Bunga pun berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu. Setelah kejadian itu, seluruh murid disuruh kembali ke asrama mereka. Bunga yg masih di toilet pun tidak tau jika semua murid sudah disuruh pulang. Ia masih menatap pantulannya di cermin. Ia pun mulai keluar dari toilet. Setelah ia keluar, ia melihat seorang siswi yg sedang berlari. Bunga pun kaget setelah melihat pakaian siswi itu penuh darah. Bunga pun memutuskan untuk ikut. Ia mengikuti murid itu sampai dibelakang Sekolah. Ia melihat ada dua murid disana. Satu seorang siswi dan yg satunya lagi seorang siswa. Siswa itu kelihatan sangat ketakutan. Sebelum siswi itu membunuh, Bunga menghentikan gerakannya.

"Kenapa kau membunuh orang yg tidak bersalah? Kenapa kau libatkan mereka?"

Siswi itu berbalik. Dan siswi itu tersenyum.

"Aku cuman disuruh."

"Oleh siapa?"

"Yah. Kau pasti tau siapa yg menyuruh ku. Apa kau sudah lupa dengan kejadian yg kemarin hm?"

'Darknos' pikir Bunga.

"Jadi, apa kau mau bergabung bersama kami Mawar merah?"

"Tidak akan pernah. Aku tidak akan masuk kesana lagi."

"Kau harus mau bergabung dengan kami."

"Tidak akan lagi."

"Kau pasti tidaklah bodoh. Dan BERHENTI UNTUK MENCOBA MENYELAMATKAN SISWA BODOH INI!" teriak siswi itu. Ia pun langsung melemparkan pisaunya kearah Bunga.

Bunga pun langsung menunduk dan Bunga pun langsung berlari kearah siswi itu. Saat hampir dekat, siswi itu sudah membunuh siswa itu. Darah siswa itupun terciprat kearah wajah Bunga. Bunga pun langsung shock ketika melihat pembunuhan didepannya. Bunga pun langsung berteriak.

"AHHHHH!"

Seluruh murid dan guru pun langsung pergi kearah Bunga. Danny, Red, Silver dan Blue yg sampai duluan pun langsung terkejut ketika Bunga yg sudah pingsan ditempat. Blue pun langsung berlari kearah Bunga begitu juga Red dan Silver. Setelah sampai, Red langsung menggendong Bunga dan membawa Bunga ke asrama. Mereka bertiga (Danny,Silver, Blue) pun juga berlari mengikuti Red. Setelah sampai, Danny menyuruh Blue kembali kekamarnya. Awalnya Blue tidak mau. Tapi, Danny membujuk nya dan akhirnya Blue kembali kekamarnya. Setelah itu, Danny duduk dilantai bersama Red dan Silver. Tidak ada yg bicara diantara mereka sampai Danny memecahkan keheningan.

"Kita harus mencari tau masa lalunya."

"Tapi, kau sudah tau sikap nee-chan yg keras kepala itu kan?" tanya Silver.

"Pasti nee-chan tidak akan memberitahukan kita." tambah Red

"Aku akan berusaha." ucap Danny

"Tapi-" sebelum Red menyelesaikan perkataannya Danny langsung memotong nya.

"Aku tidak akan pernah menyerah!"

"Tidak akan menyerah ya? Apa kau yakin?" ucap seseorang dari depan pintu.

Danny, Red dan Silver pun berbalik dan mendapati seorang wanita disana. Red yg penasaran pun bertanya.

"Apa maksudmu? Dan siapa kau?"

"Siapa aku? Kau tidak perlu tau. Yg aku inginkan adalah wanita yg terbaring lemah disana."

"Nee-chan tidak lemah bodoh." ucap Silver

"Oh, ya? Aku tidak yakin." Setelah berucap, wanita itu langsung melemparkan pisau yg ia pegang kearah mereka bertiga.

Mereka pun langsung menghindar. Saat mereka melihat kearah wanita itu, wanita itu tidak ada ditempat nya tadi. Silver pun segera mencari nya dan ia dapati kakaknya yg akan ditusuk. Silver langsung mengambil pisau yg dilemparkan wanita itu dan mulai menyerang. Silver berhasil melukai tangan wanita itu. Wanita itupun langsung mundur. Ia menatap Silver dengan penuh amarah. Silver pun juga melakukan hal yg sama. Lalu Silver pun berkata.

"Jangan sakiti dia!"

"Hm. Hahaha!"

"Apa yg lucu?" tanya Red dan Danny serempak sambil berdiri didepan tempat tidur Bunga.

"Kalian ingin melindungi si Mawar merah? Aku baru pernah melihatnya dilindungi seperti ini. HAHAHA!"

"Berani kau." ucap Silver.

"Yah. Kita liat saja untuk hari esok. Apa ia akan jujur pada kalian atau tidak. Sampai jumpa." ucap wanita itu sambil melemparkan bom asap.

Mereka bertiga pun langsung menutup hidung dan mulut mereka. Asap pun menghilang dan mereka kaget wanita itu tidak ada ditempat nya. Tidak ada yg bicara sampai suara Red menyadarkan mereka.

"Dia. Menghilang?"

"Ya. Tapi kita tidak boleh lengah. Aku harap, Bunga ingin menceritakan semuanya kepada kita." ucap Danny sambil berbalik melihat Bunga.

'Aku tidak akan pernah menyerah. Bunga, kumohon ceritakan semuanya pada kami. Tentang masa lalumu itu.' pikir Danny.

Tbc.
-----------------------------------------------

"Kumohon ceritakan pada kami."

"Kau pasti akan menyesal ketika mengetahui ini"

"KENAPA KAU MEMBUNUHNYA? KENAPA KALIAN MENGINCAR DIRINYA!"

"Memang benar katamu. Kau tidak pantas bergabung dengan kami"

Halo. Kembali lagi bersama saya si Author yg gaje ini. Terimakasih sudah membaca ceritaku ini! Dan jangan lupa vote+comment ya! Kalian bisa mengirimkan kritikan untuk saya. See you next time!^^

Flowers my HeroDove le storie prendono vita. Scoprilo ora