jangan lupa vote, komen sama follow
jangan lupa
ok
happy reading
•••
Pagi ini, setelah sarapan Heeseung dan Hueningkai mengantar pasangan tua Huening ke bandara. Mereka akan kembali ke Amerika. Keduanya ingin bersama dengan anak dan menantu mereka lebih lama. Namun nyatanya mereka tidak bisa berlama-lama. Papa Huening harus mengurus cabang perusahaan di Amerika.
Setelah berpelukan dan mengucapkan salam perpisahan, Mama dan Papa Heuning berjalan menjauh. Pesawat akan terbang sebentar lagi. Mereka harus segera naik.
Setelah pesawat yang akan membawa Mama dan Papa Heuning landing, Heeseung dan Heuningkai segera kembali ke mobil untuk pulang kerumah.
Sebelum pulang, keduanya mampir ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Kebetulan bahan-bahan makanan dirumah sudah habis. Supermarket berada tidak jauh dari bandara. Setelah berkendara beberapa menit, Heuningkai memarkirkan mobil diparkiran supermarket.
Keduanya keluar bersamaan. Tangan Heeseung di ambil Heuningkai untuk ia genggam. Mereka masuk kedalam setelah Heuningkai mengambil troli.
Sepanjang perjalanan, banyak orang yang memperhatikan keduanya. Heuningkai dan Heeseung adalah tokoh terkenal dalam dunia bisnis. Melihat mereka berdua berjalan bersama membuat orang-orang dibuat bingung.
Heeseung berjalan mendahului Hueningkai. Mereka berada di rak sayur-sayuran. Hueningkai menunggu dengan patuh sambil memegang troli belanja. Tidak mengindahkan tatapan dan bisikan orang-orang sekitar tentang dirinya dan Heeseung.
"Sup ayam untuk makan siang, tidak masalah kan?" tanya Heeseung kepada Hueningkai. Dan Enigma itu hanya mengangguk singkat.
Mereka lanjut mencari beberapa bahan untuk membuat sup ayam dan menyetok persediaan bahan makanan di lemari pendingin maupun di lemari penyimpanan makanan.
Setelah dirasa cukup, keduanya berjalan menghampiri kasir. Barang-barang yang telah dipilih sebelumnya di pindahkan keatas meja kasir. Setelah kasir menghitung dan menyebutkan total harga dari keseluruhan barang, Heuningkai segera mengeluarkan kartu ATM miliknya.
Mereka keluar dari supermarket. Rasanya melegakan ketika menghirup udara segar. Di dalam supermarket sangat menyesakkan karena feromon berbagai orang. Heeseung saja sudah menahan mual sejak mereka masuk ke dalam supermarket.
Heuningkai sibuk memindahkan belanjaan ke dalam bagasi mobil. Sedangkan Heeseung sudah duduk didalam mobil dengan segelas minuman dingin yang dibelikan Heuningkai. Segera setelah Heuningkai selesai dan telah mengembalikan troli belanja ke tempat semula, ia segera masuk kedalam mobil dan menyeruput minuman dingin miliknya.
Cuaca diluar sangat panas dan menyengat kulit. Padahal jam belum menunjukkan pukul 12 siang. Namun cuaca sudah sangat panas.
Setelah menyeruput minuman dingin, Hueningkai segera menjalankan mobilnya untuk pulang. Dalam beberapa menit, mobil yang dikendarai sampai dihalaman rumah mewah Heuningkai.
Dibantu Heuningkai, Heeseung membawa barang belanjaan kedalam. Ia langsung menatanya kedalam lemari pendingin dan lemari penyimpanan. Setelahnya, Heeseung berlalu masuk kedalam kamar. Mengganti pakaiannya dengan baju rumahan. Celana pendek diatas lutut dan kaus berwarna putih kebesaran.
Begitupun dengan Heuningkai. Namun bedanya, Enigma ini lebih menyukai memakai celana panjang di cuaca yang sedang panas-panasnya ini. Walau begitu, Heuningkai tidak akan kepanasan karena pendingin ruangan—AC— berkerja dengan baik.
•••
Heeseung bangun setelah tidur siang. Sesaat setelah makan siang, ia merasa sangat mengantuk dan memutuskan untuk tidur siang. Sedangkan Hueningkai, sibuk dengan pekerjaannya.
Kepalanya sangat pusing sekarang. Tubuhnya juga panas karena demam. Perutnya begitu mual, membuat Heeseung berlari dengan tergesa-gesa ke kamar mandi. Suara pintu yang dibanting terdengar cukup keras hingga mengalihkan atensi Heuningkai yang masih berada di ruang kerjanya.
Dengan secepat kilat, Enigma itu berlari menghampiri Heeseung yang berada di dalam kamar mandi kamar. Duduk di depan closet, memuntahkan seluruh makan siangnya ke sana. Sesekali Heeseung merintih kesakitan ketika tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan. Hanya ada cairan yang keluar, namun perutnya masih begitu mual.
Heuningkai membantu dengan meminjam tengkuk lehernya. Ia juga membantu membersihkan mulut Heeseung dan menggendongnya keluar dari kamar. Wajah Heeseung sangat pucat. Itu membuat Heuningkai sangat panik dan bergegas memanggil dokter.
Sementara menunggu dokter datang, Heuningkai mengompres Heeseung dengan kain yang di basahi oleh air hangat. Pakaian alpha—ralat, omega— itu juga diganti karena basah oleh keringat.
Tidak beberapa lama, dokter datang dan segera memeriksa kondisi Heeseung. Ia terdiam cukup lama, sampai setelahnya mengajak Heuningkai untuk berbicara di luar.
"Tubuhnya tidak bisa mendapatkan nutrisi. Janinnya menyerap semua nutrisinya. Kalau di biarkan seperti ini, tuan Heeseung tidak akan bisa bertahan sampai melahirkan anaknya." ujar sang dokter, memberikan hasil pemeriksaan pada Heuningkai.
"Tidak ada yang bisa dilakukan selain menggugurkan kandungan itu? Dengan memberikan nutrisi melalui infus atau apapun itu?" tanya Heuningkai dengan frustasi. Ia stres dengan keadaan Heeseung yang semakin melemah.
"Itu tidak cukup membantu. Tapi akan saya usahakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tuan Heeseung jika memang masih ingin mempertahankan janinnya. Namun, itu tidak seberapa.
Infus akan habis dalam 3 jam kedepan. Saya sudah meresepkan beberapa vitamin baru. Mohon untuk menjaga asupan tuan Heeseung. Saya permisi."
Dokter itu pergi setelah memberikan resep vitamin yang harus Heuningkai tebus di apotik terdekat.
Setelah mengantar kepergian sang dokter, Heuningkai kembali masuk kedalam kamar. Memeriksa Heeseung yang saat ini tengah terbaring lemah dengan infus yang terpasang.
Sesuai dengan perkataan dokter, Heeseung membutuhkan lebih banyak nutrisi karena janin yang dikandungnya menyerap banyak nutrisi pada tubuhnya. Sedangkan Heeseung, ia tidak bisa menerima asupan makanan dan minuman dengan baik.
Terkadang Heeseung akan memiliki nafsu makan yang tinggi. Namun beberapa jam setelah, makanan itu kembali keluar dan Heeseung tidak dapat memakan apapun lagi. Terus terjadi seperti itu. Heuningkai hanya bisa memberikan rasa nyaman dan aman dengan feromonnya yang di biarkan mengalun di udara dengan lembut.
Ia tidak bisa berbuat apapun karena Heeseung bersikeras untuk mempertahankan janinnya.
———————————————
maaf yaa karena baru update.. aku beneran pusing banget mikirin pendaftaran:((
semoga kalian suka sama chapter kali ini ya.. jangan lupa vote, komen sama follow ya! kalau afa typo tandain aja.. makasii
01 - 07 - 2025
YOU ARE READING
ALPHA FOR ENIGMA [KAISEUNG]
Fanfiction[ONGOING] HUENINGKAI X HEESEUNG TXT X ENHYPEN Setelah hampir ribuan tahun, keberadaan Enigma mulai diketahui oleh dunia. Satu orang laki-laki dengan status Enigma membuat gempar dunia. Alpha dari segala Alpha kembali. Semua orang tunduk kepadanya t...
![ALPHA FOR ENIGMA [KAISEUNG]](https://img.wattpad.com/cover/365041516-64-k424578.jpg)