**beberapa bulan kemudian**
"Heemmmm.."
Aku meletakkan kembali earphone milik GD dan memikirkan sesuatu yang pas untuk aku komentari tentang lagu yang baru saja aku dengarkan . GD pun menopangkan dagunya dengan tak lupa memasang wajah innocentnya kearahku. Menungguku bereaksi.
"Ini sangat ehmm...menyentuh. Aku yakin, lagu ini di sukai orang-orang yang tengah patah hati " seruku.
"Aigo...orang akan menangis mendengarnya begitu kah?" tukas GD nampak kecewa.
"Lah, lagu yang begitu menyentuh perasaan yang mendengarkannya berarti lagu itu sukses kan ?"
"Yah..tapi aku belum pernah menulis lirik sesedih ini, aku takut para VIP akan menangis."
"Sejak kapan seorang GD tidak percaya diri? apa kau takut orang lain menebak suasana hatimu dengan mudah setelah kejadian hari itu?"
Aku berbalik menatap GD serius dan disambut haru oleh GD. Sesuatu yang menggelitik mengubah arah padangnya padaku.
"Kau masih belum bisa melupakannya?" tanyaku to the point.
Bola mata GD nampak berputar kesegala arah untuk menghindari pertanyaan serta mencari-cari jawabannya dan langsung aku tutup dengan menyandarkan tubuhku ke dinding sambil menikmati moccacinoku.
"Haishh..sudahlah tidak usah di jawab. Sudah terpancar jelas di wajahmu" ujarku kecewa.
"Tidak. Aku tidak mengingatnya lagi sebelum kau menanyakan hal itu" ucapnya sambil mengigit bibir bawahnya sendiri.
"Sungguh? aku kecewa , hemmm.." gurauku.
"Lagu itu bukan untuk mengenang dirinya, tapi dirimu."
"Ne...kenapa aku?"
Aku kembali duduk tegak setelah mendengar ucapan GD yang aneh itu. Bahkan mulutku menganga sendiri karena kaget.
"Jika ini belum terlambat, bisakah kita bersama kembali? Jika kau berusaha sepertiku akankah kita bisa melakukan yang terbaik sewaktu masih bersama? itu kata-kata oppamu kan? aku bisa merasakan perasaan oppamu dan perasaan dirimu bersamaan dengan Kiko . Aku mengerti sesuatu yang dipaksakan tidak akan berjalan baik."
GD mengatakan sebuah kejujuran dalam matanya. Ia benar-benar telah lepas dan kini menjadi lebih tenang dengan memancarkan senyum kebahagian. Aku senang.
"Hemm..akan kau beri judul apa lagu ini nanti?"
"IF YOU "
"IF YOU? itu bagus sekali" ungkapku tulus.
"Gomawo. Ini berkat kau."
"Ne..aku tidak melakukan apapun. Pasien akan sembuh jika ia bertekad untuk sembuh."
"Yeeh...masih ada satu lagu lagi, tapi aku masih belum mendapatkan feelnya."
GD mulai menopang dagunya lagi dan menyeruput kopi di hadapannya. Tingkahnya yang imut sambil mengercutkan bibir terkadang sukse membuatku senyum-senyum sendiri. Pantas jika dia di sukai para fansnya. Dia sangat imut.
"Kau sedang memikirkan lagu seperti apa?" tanyaku antusias.
"Hemmm...lagu seperti 'aku menyukaimu, aku ingin bersamamu tapi aku takut tidak bisa membahagiakanmu' lagu seperti itu."
"Hooo...lagu seseorang yang memilih hubungan tanpa status ?"
"Ne..sedikit mirip dengan hal itu tapi lebih menekankan bahwa 'jangan ada perasaan apapun diantara kita tapi aku yakin aku membutuhkanmu disisiku'. "
ESTÁS LEYENDO
Lets Fall In Love with me? •G'Dragon•
FanfictionHyomi seorang PD imut dan ceria ini tengah menikmati hubungannya dengan seorang artis terkenal di korea . Tidak ada yang tau skandal ini, mereka terlalu pandai menyembunyikannya bahkan lebih terlihat producer dengan artis saat sedang bekerja. "Aku...
