part 3

2.2K 140 10
                                        

Aku seperti bermimpi. 

Angin sepoi -sepoi menghembuskan rambutku. Aku melihat hamparan pantai yang luas dan duduk diatas pasir putih yang sangat bersih. Sepanjang mata memandang hanya ada lautan biru yang luas. Anginnya sangat sejuk membuatku memeluk lutut dan menikmati arusnya. Saat aku menoleh kesamping, aku terkejut  melihat GD ikut memandangi laut di depannya. Mata kami akhirnya saling bertemu dan dia semakin mendekatkan wajahnya kesisiku. 

Aku hanya tersenyum malu dan memilih untuk tidak melihat nya. Namun GD masih terus mendekatkan wajahnya tanpa menyerah sambil tersenyum menggodaku. (Liat MV Lets not Fall In love aja deh XDD) Meski tanganku sudah menolak untuk tak ditatap olehnya seperti itu,  GD masih tetap keras kepala mencoba menggodaku seperti itu. 

Akhirnya aku memberanikan diri menantangnya dengan balas menatapnya. GD berwajah serius sambil membelai rambut di tepi keningku. Aku bisa merasakan ujung jarinya dan wajahku yang kini mulai bersemu merah.  

Walau ini cuma mimpi, kenapa aku begitu sesak? 

Jantungku tak berhenti berdetak kencang saat ia menghujaniku tatapan liar seolah ingin memakanku hidup-hidup. Apa benar yang aku lihat ini adalah GD? Aku terlalu memikirkan dirinya hingga dia pun hadir di mimpiku. 

Seketika aku teringat lagu baru yang ingin dia buat. Aku tau itu seperti menceritakan isi hatinya, jika aku boleh berkata dengan percaya diri, apa ia juga sedang menyukaiku? sama seperti aku yang mulai menyukainya lebih dari sekedar teman kerja ini. 

Aku mulai egois. Seharusnya tidak seperti ini. Tidak boleh. Aku membuang muka dan mulai bersedih dengan  kenyataan yang harus aku terima. Tapi GD seolah tak ingin aku melihat selain dirinya, ia mengembalikan arah wajahku kehadapannya. Sama seperti keegoisannya yang tadi dia katakan padaku. Jangan menelpon saat aku sedang bersamanya

Aku masih tertunduk dan sebuah ciuman mendarat di bibirku. Sangat lembut bahkan aku tak sanggup membuka bibirku untuk merasakannya lebih dalam. Karena aku masih merasa sedih dengan faktanya saat aku terbangun nanti. 

"Maaf Jiyong-ssi..." ucapku di sela-sela kami masih menikmati cumbu yang spontan ini. Airmataku ikut mengalir dan seperti perasaan yang terus meluap akupun ingin mengutarakan apa yang menjadi beban di dalam hatiku.

"Maaf ..karena aku mulai menyukaimu..bisakah kau menerima ini walau cuma dalam mimpi??" ucapku masih dalam isakkan tangis dan melepaskan ciuman kami.

"Hyomi-ah" panggilannya membuatku terbangun. 

Aku melihat kenyataan sekarang. GD tepat beberapa centi di depan wajahku. Sama seperti di dalam mimpi walau yang berbeda adalah kami bukan berada di pantai tapi di dalam mobilku.

"Jiyong-ssi...kapan kau datang ?? " tanyaku kaget karena ketahuan sedang mengigau sambil menangis di hadapannya. Akupun mengusap-usapkan sisa airmataku dan langsung ditepis oleh GD dengan lembut .

"Kenapa menyembunyikannya? huh?" 

"Ne..?" tanyaku tak mengerti.

"Perasaanmu itu. Sejak kapan?" tanya GD dengan menatapku sendu. 

Aku memutar bola mataku mencari celah dan jawaban yang tepat. Aku takut. Entah kenapa aku takut untuk jujur. Aku tak berani melihat matanya dan memilih merapikan posisi dudukku , lurus dan menyibakkan rambutku yang sedikit berantakan karena aku tertidur di stir mobil. Aku mencoba mengulur waktu dan benar saja, GD memegang erat bahuku mungkin karena tidak sabar , memaksaku kembali melihat arah matanya. Sama seperti di dalam mimpi. 

"Hyomi-ah !!"

"Jaahh Jiyong-ssi ! aa..ku itu.. mimpi cuma mimpi. Maaf aku bermimpi erotis hahaha "

Lets Fall In Love with me? •G'Dragon•Donde viven las historias. Descúbrelo ahora