2 hari kemudian
"Prill, kamu udah--" panggil Ali dari luar yang terpotong karena Prilly sudah berapih akan pulang ke rumah.
"Udah!" Seru Prilly dengan semangat membuat Ali mengendus. Menandakan ia tersenyum.
Alipun menghampiri Prilly dengan senyum semringah.
"Kamu tuh ya! Pingin cepet-cepet pulang emang?" Tanya Ali.
"Banget! Ayo!" Seru Prilly sambil membawa tasnya yang agak berat.
Alipun mengambil alih tas Prilly.
"Biar aku aja!" Seru Ali.
"Engga, ga papa! Biar aku aja!" Seru Prilly sambil mencoba mengambil tasnya dari Ali.
Merekapun beradu mulut tentang siapa yang akan mengambil alih tas tersebut.
Ali yang sudah malas beradu mulut, menempelkan bibirnya pada kening Prilly. Membuat Prilly membeku. Jantung mereka berdegup kencang. Sangat kencang. Karna Ali adalah laki-laki, ia dapat menutupinya. Alipun lari meninggalkan Prilly yang masih terpaku di tempatnya.
"Woaah! Jantung gue lama-lama bisa copot kalau deket-deket Prilly" ucap Ali dengan nafas beratnya.
***
"Udah nyampe!" Seru Ali sambil mengerem mobilnya.
"Ayo!"
"Kemana?"
"Masuk lah! Kamu ga mau ngebantuin aku bawa tas?"
"Ma --mau!"
"Yaudah ayo!" Seru Prilly lalu membuka pintu mobil dan berlalu.
"Di rumah Prilly? Berdua?" Tanya Ali pada dirinya sendiri.
"Ali!" Seru Prilly yang tiba-tiba ada di bangku penumpang.
"A --Apa?"
"Kamu..."
"Hm?"
"Bagasi kamu belum di buka! Gimana aku mau ngambil tas aku coba?"
"Ish! Kamu tuh! Kirain tadi mau ngomong apa coba?"
"Emang kamu maunya aku ngomong apa?"
Deg
Itu suara jantung Ali.
"Ng --ngga apa-apa!" Seru Ali langung ngacir keluar mobil.
"Apaan si? Aneh banget tuh anak!" Gumam Prilly yang langsung menyusul Ali.
Alipun membawa tasnya Prilly sedangkan, Prilly membuka kunci pagar dan kunci rumahnya.
"Assalamualaikum! Seru Prilly padahal tidak ada siapa-siapa di dalamnya.
"Salamualaikum!" Seru Ali.
"Aaahh, kangen banget gue sama rumah ini!"
"Oh, kalau sama aku?" Tanya Ali sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
"Engga!"
"Kenapa?"
"Kamu 'kan sering nengok aku di rumah sakit!"
"Oh gitu! Yaudah, aku pulang!" Seru Ali sambil membalikkan badannya.
"Ih jangan!" Seru Prilly yang langsung membuat Ali balik badan lagi.
"Katanya ga kangen!"
"I --ih masa harus bilang kangen langsung! 'Kan malu!"
Ali langsung tertawa dan menghampiri Prilly. Saat sudah dekat dengan Prilly, Ali langsung mendekatkan tubuhnya pada tubuh Prilly membuat Prilly diam terpaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif✔
FanfictionKehilangan ayah kandungnya, membuat Prilly mengikuti kelompok detektif yang aktif di sekolahnya. Ia di pertemukan dengan Ali yang ternyata adalah ketua tim detektif di sekolahnya. Ia mengalami beberapa kesulitan saat ingin mengikuti tim detektif ter...