The Mission: 14

5.1K 331 10
                                    

            "Hannah!"

          Aku sangat terkejut, dan membuka mataku. Aku melihat sekeliling, ternyata ini masih kamar tamu itu. Kurasakan kedua tanganku, masih berfungsi. Lalu aku melihat Poppy yang terduduk di tepi ranjang.

          "Kau baik-baik saja?"

          "Ya, hanya mimpi—buruk."

          Aku masih tidak habis pikir dengan apa yang aku impikan tadi. Aku dan Beckley, beradu, hanya berdua. Namun, tidak jelas, apa yang akan Beckley lakukan selanjutnya dengan listrik yang sangat besar itu?

          Tapi aku merasa lega, karena itu hanya mimpi. Kalau itu sungguhan, aku belum siap sama sekali.

          "Sudah jam 10, kau harus sarapan."

          Aku melirik kearah jam dinding. Tidak biasanya aku bangun sangat siang. Mungkin karena mimpi aneh itu.

 ***

          Aku sarapan sendirian. Hening. Poppy sedang bermain dengan Annie di halaman belakang. Mr. Sean, aku tidak begitu tau ia dimana, paling dia sedang berada di suatu tempat di rumah ini.

          "Pagi."

          Spontan aku menoleh ke sumber suara. Mr. Nellist sudah terduduk di depanku. Aku ingin menanyainya 'sejak kapan dia berada disini?' tapi aku sedang tidak ada mood untuk itu.

          "Ada apa denganmu?"

          Bisa saja aku memberitahukan semuanya pada Mr. Nellist. Siapa tau dia tau sesuatu tentang mimpiku. Lagi pula, ia satu-satunya orang yang dapat diandalkan dalam misi ini.

          "Mr. Nellist, bisakah aku berbicara denganmu?"

          "Tentu, silahkan."

          "Tidak disini."

          Ia mengerutkan dahinya tampak bingung. Mungkin ia merasa aneh, karena tiba-tiba aku ingin berbicara tertutup dengannya.

          "Baiklah,"

          Dan juga, sepertinya Mr. Nellist tau yang kumaksud sebagai 'tempat berbicara'. Kami sudah berada di ruangan canggih milik Thesa. Ruangan yang semalam kuimpikan sebagai tempat dimana aku bertarung dengan Beckley sendirian.

          "Apa yang mau kau bicarakan, Hannah?"

          "Aku... memimpikannya."

          "Mimpi apa?"

          Aku menarik nafas, dan membuangnya perlahan. Lalu, aku pun mulai berbicara. Menceritakan semua tentang mimpi anehku. Mimpi yang cukup mengerikan. Mr. Nellist tampak sangat memerhatikan disetiap ceritaku, dan sesekali ia mengerutkan dahinya.

          "... dan, saat listrik itu sudah terkumpul di tangannya. Aku tidak tau sealanjutnya, aku terbangun."

          "Siapa yang membangunkanmu?"

          "Poppy."

          Wajah Mr. Nellist yang tadinya serius, kini berubah. Ia bersandar di sandaran kursinya, dan menelentangkan tangannya lebar-lebar. Kepalanya terbelakang, membuatnya menatap ke langit-langit ruangan ini.

          "Aku tidak tau, Han. Itu hanya mimpi. Mungkin itu bisa jadi pesan, artinya disaat waktu yang memang sudah tepat untuk menghancurkan Beckley, kita sudah harus benar-benar siap."

The MissionWhere stories live. Discover now