Nightmare 85: Mini Kripikpasta from HL

140K 8.5K 5.6K
                                    

Yohaaa...everybody ~~

Saya bawa mini kripikpasta buatan dr teman2 di grup HL sebagai pembuka cerita special malam Halloween di buku ini, happy Friday night (^o^)/

###

##

#

Hari ini aku senang sekali, ayah memuji soto daging yang kubuat untuknya. Tapi ayah sedikit heran karena ibu tak muncul saat makan, padahal ibu telah ada di meja ini. Di piring ayah tepatnya.

-Khasanah B. Rahayu-


Belakangan ini aku selalu saja melihat bayangan sahabatku yang telah meninggal. Di sekolah, di rumah, dimanapun aku pergi, ia selalu mengikutiku. Mungkin aku hanya berimajinasi melihatnya terus mengikutiku. Ini pasti karena setiap hari aku selalu memandang mayatnya yang telah membusuk di kasurku. Aarggh !!! sepertinya aku harus segera menguburkannya atau sahabatku ini akan terus menghantuiku.

-Khasanah B. Rahayu-


Aku beruntung, kakak tak memarahiku setelah aku secara tak sengaja melempar pisau dapur dan menancap tepat di leher kakak. Kakakku memang pemaaf, aku sangat menyayanginya :)

-Deidara-


Aku terheran-heran atas kematian mendadak suamiku. Pantas saja, ternyata anakku yang berusia toga tahun tengah asik bermain boneka voodoo dengan menusuk nusuk boneka tersebut.

-Deidara-


Aku kaget ketika terbangun, aku telah berada di kamar ayah dan ibu. Yaa Tuhan !!! Mereka bersimbah darah. Dan ... apa ini yang ada di tanganku?! Sebuah pisau?!!!! Astaga, lagi lagi aku SLEEPWALKING.

-Deidara-


Anakku selalu menangis setiap aku mandikan. Benar benar anak yang rewel !!! Aku pusing dan lelah mendengar tangisannya itu. Tapi setelah aku membawanya mandi di sungai, aku sudah tak pernah mendengarkan tangisannya lagi. Ahh, anakku sayang, aku sangat mencintaimu. Sekarang aku bisa tenang.

-Ari Sinta-


Ibuku berteriak dari luar kamar menyuruhku untuk turun dan makan. Aku hanya bisa sembunyi di lemari . Aku ketakutan karena ibuku sedang pergi dengan ayah dari kemarin !!!

-Ari Sinta-


Oh tidak. Ayahku mati. Aku hanya bisa menangis dan menangis. Menangisi kenyataan ini. Sungguh aku menyesal kenapa harus secepat itu ayahku meninggal. Padahal aku masih ingin menyiksanya perlahan lahan. Sungguh sebuah kenikmatan tersendiri ketika dia berteriak kesakitan

-Regina-


Aku sangat menyukai boneka. Hari-hari ku habiskan hanya untuk bermain boneka. Namun, setelah aku merasakan detak jantungnya, aku ragu aku akan menyukai boneka lagi.

-Mutiara-


Suatu sore, saat aku berjalan di sekitar komplek rumah, aku menenukan sebuah bola. Saat ku ambil ternyata itu adalah kepala ku yang kemarin hilang. Akhirnya ku temukan juga :)

CreepypastaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora