Chapter 3 : Out of Control

13K 899 171
                                    

"Sekarang bagaimana?" lirih Elena menatap ketiga rekannya.

"Yang terpenting kita harus lebih dulu menemukan posisi mereka saat ini, sebelum hari gelap," saran Lynn yang tampaknya adalah satu-satunya orang yang saat ini masih dapat berpikir jernih di antara mereka.

"Lebih baik kita laporkan pada Yang Mulia Raja, beliau tahu apa yang harus kita lakukan," ucapnya lagi yang segera dipatuhi oleh yang lain tanpa banyak bicara.

Elena bersama Louie tampak lebih dulu berlari meninggalkan mereka. Lynn yang hendak menyusul menghentikan langkah ketika melihat Azra masih diam di tempatnya berdiri.

"Azrael?" tegurnya.

Tatapan sang pemilik iris ruby itu tampak menggelap. Ia menunduk dan jemarinya mengepal erat.

"Aku harus menyelamatkan Luciel ...," lirih Azra, "aku telah berjanji padanya."

Lynn menghela napas, "Aku tahu. Ayo cepat!" ucapnya kemudian ikut berlari di belakang Azra ketika pemuda itu mulai berbalik dan berlari.

Ia menatap nanar punggung pemuda yang berada tepat di hadapannya itu. Matanya memandang sayu.

Bahkan setelah sekian lama, kau masih merasa terikat olehnya? Bukankah itu menyiksamu ...? gumam Lynn dalam batinnya.

#

"Apa? Mereka ... menyerang sampai kemari?"

Raja tampak sedikit terkejut mendengar laporan para prajuritnya, terlebih ketika mendapati kabar bahwa putranya telah dibawa pergi.

"Benar. Dan lagi, kami tak tahu ke mana mereka pergi. Sebab itulah, kami memohon bantuan Anda, Yang Mulia," tutur Azra dalam tunduknya.

"Ratu?"

Sang Raja menoleh, menatap Ratu yang sejak tadi diam di sebelahnya dengan tatapan kosong. Mencoba menerawang dan menemukan posisi sang Pangeran.

"Black Forest ...," gumam Ratu, masih mencoba menerawang.

"Mereka berada di sana, tetapi aku tak dapat melihat apa pun. Mereka mungkin memasang sihir pelindung di sekitar tempat itu dan aku tak mampu menembusnya ...,

"Dan lagi ... aura milik Luciel benar-benar lemah. Ada sesuatu yang mungkin menutupinya. Aku tak tahu apa itu," tutupnya.

Ucapan sang Ratu tak ayal membuat semua orang yang berada di tempat itu bertatapan cemas.

"Kami akan segera berangkat," Azra berdiri dengan cepat dari posisinya. Segera setelah memberi penghormatan, ia melangkah cepat meninggalkan ruangan itu diikuti ketiga rekannya.

"Sayang ...," sang Ratu menoleh menatap Raja, "mengapa kau begitu tenang? Anakmu dalam bahaya saat ini," tegurnya lembut. Sedikit heran mendapati Sang Raja tampak tenang sekali meski keadaan saat ini tak dapat dikatakan baik.

"Dia akan baik-baik saja, percayalah. Dan anak-anak itu, mereka bisa menyelamatkannya. Kita tak perlu turun tangan," balas Raja tenang, membuat Sang Ratu hanya menghela napas.

"Jika kau berkata begitu, maka aku tak memiliki pilihan selain percaya," jawabnya sembari tersenyum tipis.

#

"Berhenti!" teriak Azra tiba-tiba, membuat Lynn dan Elena yang memacu kuda dengan kecepatan tinggi di belakangnya segera berhenti. Louie yang melayang cukup tinggi di atas perlahan menyamakan posisi mereka.

Di antara mereka, hanya Louie yang tak menunggang kuda. Dengan kekuatannya, ia mampu melayang ke sana kemari dengan leluasa sehingga lebih mudah baginya untuk menembus hutan. Dan kini, mereka telah berdiri tepat di perbatasan Black Forest.

Guardian of Light [REMAKE]Where stories live. Discover now