Part 9

60.1K 3.2K 50
                                    

"Chad, i need your help."

Goresan tangan Chad berhenti ketika dia mendapati Tristan berada di hadapannya atau lebih tepatnya berada di kantor tempatnya bekerja. Laki-laki berambut cokelat terang itu mengamati arlojinya yang menunjukkan jam 10 malam waktu Inggris lalu memandangi Tristan penuh antisipasi. "Tumben sekali kau datang ke kantorku jam segini. Ada apa?" dia merapikan berkas-berkas tindakan kriminal yang sedang ia pelajari kemudian menaruhnya di laci meja kerjanya.

Tristan berjalan melewati kubikal-kubikal yang menyerupai labirin itu, terlihat acuh tak acuh membalas sapaan beberapa polisi yang masih berada di sana dan mengenalnya. Pikirannya pun begitu penuh dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah dia bertemu dengan Clarisse, sosok gadis kecil yang memiliki masa lalu mengerikan sama sepertinya. Dia hanya ingin memastikan satu hal. Ya, satu hal yang mungkin akan menjadi tujuannya saat ini. "Bisakah kau menyelidiki kasus pembunuhan orang tuaku?" pintanya tanpa basa basi.

Tubuh Chad menegang, raut wajahnya berubah serius dan matanya menyipit. "Apa kau yakin?" tanyanya ragu. Setelah kejadian di klub brayden kemarin, Chad segera bergerak mencari tahu apa yang ingin ia ketahui. Dan nyatanya, semua itu memang benar adanya. Semua kecurigaannya tentang jati diri Tristan mulai terkuak setelah pengakuan Brayden yang dia bertaruh pasti akan menjadikan hubungan keduanya meregang. Tristan pasti akan berusaha membalas semua perlakuan orang yang sudah membunuh keluarganya hingga tak peduli dengan nyawanya sendiri. Walaupun saat ini Tristan sedang tidak aktif bekerja di M16, itu bukan berarti laki-laki itu akan diam saja tanpa melakukan hal apa pun untuk mencari tahu siapa dalang perbuatan tersebut.

Dan nampaknya Chad harus memastikan kalau Tristan tidak akan pernah tahu kebenaran itu dan berniat menyembunyikannya karena kali ini dia menemukan bukti yang mengarahkannya pada Sergio Romario Sanchez, seorang petinggi mafia di Spanyol yang bekerjasama dengan Colombian Drug Carters, mafia yang bermarkas di Kolombia dan mengendalikan perdagangan narkoba, penyelundupan senjata dan pembunuhan. Mafia tersebut juga memiliki banyak organisasi politik, aspek militer dan hukum kartel. Maka tak heran jika Chad berniat menyembunyikan hal tersebut dari Tristan yang jelas masih memiliki darah dengan laki-laki itu yang notabene-nya adalah pamannya sendiri.

"Tentu saja. Memangnya apa yang kau pikirkan? Kau tahu kalau aku tak kan diam saja tentang hal ini kan?"

Tepat seperti dugaanku. Otak Chad berpikir cepat. "Baiklah. Aku akan menyelidiki hal itu tapi tidak sekarang. Ada begitu banyak kasus kriminal yang membutuhkan perhatianku saat ini."

"Lalu kapan kau bisa menyelidiki hal itu?"

"Aku tidak bisa pastikan. Mungkin tiga atau empat bulan lagi."

Tristan mengusap wajahnya dengan gusar. "Kenapa lama sekali? Apa kau sengaja mengulur-ulur waktu?"

Chad mendesah. "Kau tahu persis kalau aku tidak bekerja di bagian investigasi dan itu juga bukan keahlianku. Kenapa kau tidak mencoba mencari tahu sendiri saja?" elaknya.

"Aku tidak bisa. Aku sudah bilang padamu kan kalau aku sedang di paksa cuti dadakan?"

"Ya, aku tahu. Lalu untuk apa kau mencari tahu hal tersebut?"

Tristan menatap Chad dengan tajam. "Tentu saja untuk memastikan kalau penjahat itu akan membayar semua perbuatan yang sudah dia lakukan terhadap orangtuaku."

Chad menatap Tristan dengan pandangan nanar. "Jadi, kau berniat membalas dendam? Apa kau tidak memikirkan orang-orang terdekatmu yang mungkin akan sedih jika kau terluka?"

Tristan terdiam sejenak. "Aku akan menjauhi kehidupanku termasuk wanita itu." bisikannya hampir tak terdengar.

"Wanita itu? Siapa yang kau maksud dengan wanita itu?" tanya Chad. Dia tentu tahu arti ucapan Tristan yang mungkin berniat hidup dengan identitas baru dan meninggalkan orang-orang terdekatnya.

The Target ManWhere stories live. Discover now