Disini Untukmu 5

5.8K 388 7
                                    

Kinal POV

   Veranda belum juga membalas pesan chatku.

   Oh iya, aku lupa. Veranda ada janji dengan Adyth, mereka janji akan pulang bersama nanti, setelah itu Veranda dan Adyth akan nonton berdua.

   Pantes saja dia tidak membalas pesan chatku.

   Tapi aku masih berharap Veranda mau menerima ajakanku untuk pulang bersama, semoga dia membatalkan janjinya dengan Adyth.

   Mungkin nggak ya itu terjadi?

   Tiba-tiba saja smartphoneku bergetar saat aku sedang melamun, memang kalau lagi didalam kelas aku sengaja mensilentnya.

   Kemudian kubuka untuk melihat, ternyata ini balasan pesan chat dari Veranda...

   Ketua kelas ngajak pulang bareng? Gak salah kirimkan? Ini Veranda loh, bukan Viny :Veranda.

   Dengan cepat aku mengetik balasan untuknya...

   Aku: Ve, gue gak salah kirim.

   Buat mastiin aja sih! Takutnya salah kirim. Oke ketua kelas, nanti kita pulang bareng ya :) :Veranda.

   Aku: Gue tunggu di gerbang sekolah. jangan bawa mobil, gakpapakan?

   Gakpapa, biar Jeje yang bawa mobilnya pulang :Veranda.

   Aku: Sampai ketemu nanti Ve :)

   Aku tersenyum karena Veranda nerima ajakanku untuk pulang bersama, aku senang bukan main, soal yang diberikan guru terasa mudah bagiku, pokoknya hatiku sedang berbunga-bunga, jadi nggak sabar nunggu bel pulang.

   Teng Teng Teng

   Bel berbunyi 3 kali, itu tandanya pelajaran hari ini finish.

   Aku membereskan semua buku pelajaran kemudian memasukannya ke dalam tas dengan cepat, secepat kilat.

   Setelah beres semua, aku mengajak Yono dan Viny keluar kelas menuju parkiran seperti biasa. Karena tadi pagi Viny barangkat ke sekolah denganku, jadi dia tidak membawa sepeda. Viny dijemput mamanya, mama Viny sudah menunggu dia di parkiran sejak tadi. Sedangkan Yono, dia pulang dengan motor maticnya, aku pun berpisah di parkiran dengan mereka berdua.

   Aku berdiri didepan gerbang sekolah menunggu Veranda datang, cuaca diluar saat ini sedang panas-panasnya, dan aku sedikit paranoid dengan penampilanku, apakah masih enak dipandang atau tidak?

   Membersihkan seragamku yang tidak kotor, lalu membenarkan kacamata yang turun.

   Melihat teman-temanku begitu gembira karena saatnya pulang ke rumah, mereka berlalu lalang didepanku dengan muka berseri-seri.

   Aku resah menunggu Veranda di sini, kemudian melihat jam dipergelangan tangan menunjukan pukul 01.30pm.

   Kenapa dia belum juga datang?

   Ketika aku sedang menunggu, aku melihat babeh membonceng maknyak dengan sepeda motornya, lalu dia berhenti didepanku yang berdiri depan gerbang sekolah.

   "Nunggu angkot?" tanya babeh.

   Aku menggelengkan kepala dengan cepat, kemudian tersenyum dan berkata, "lagi nunggu dia, beh. Babeh sama maknyak mau pulang?"

   "Iya nih, nanti kalau diterima traktir babeh sama maknyak ya?" canda babeh. Maknyak yang duduk di jok belakang motor memukul bahu babeh karena perkataannya, sedangkan aku tertawa melihat mereka berdua.

Disini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang