Disini Untukmu 15

6K 383 30
                                    

   Hari ini Sekolah Pelita Bangsa mengadakan acara perpisahan untuk kelas XII. Perpisahan kelas XII sesuai kesepakatan bersama, antara siswa/i dan para guru. Acara tersebut diadakan di villa puncak Bogor, selama dua hari satu malam.

   Hari itu mereka semua berkumpul di sekolah terlebih dulu sebelum berangkat, dan sudah ada lima bus yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Kelima bus tersebut sudah ada di parkiran depan Sekolah Pelita Bangsa.

   "Semuanya kumpul di lapangan sebelum kalian naik bus," kata pak Martin dengan toa yang ada di tangannya.

   Siswa/i kelas XII langsung berkumpul membentuk barisan di lapangan, ternyata ada pengarahan dari guru sebelum berangkat. Pak Martin sebagai ketua panitia perpisahan dibantu guru-guru yang lain serta beberapa siswa/i pun mengatur keberangkatan mereka semua dengan rapih.

   "Ve, lu satu bus sama Kinal?" tanya Jeje.

   "Gak tau, semalem gue chatingan sih! Dia bilang diusahain," jawab Veranda.

   "Satu bus dong, Je! Princess dan sweetheart gak terpisahkan," kata Beby.

   "Gue juga mau dong satu bus sama Adyth. Bilangin ke Kinal," Wawa memasang muka manisnya didepan Veranda. Berharap Veranda akan mengabulkan permintaannya itu.

   "GAK BOLEH!" kata Veranda Beby dan Jeje bersamaan.

   Wawa cemberut sambil memanyunkan bibirnya, dia jadi terlihat lucu. Sampai Veranda mencubit gemas kedua pipi Wawa dan memperlihatkan jurusnya menggembungkan pipi. Wawapun tersenyum geli melihat Veranda seperti itu.

   Setelah pembagian bus siapa-siapa saja yang akan ada di bus satu sampai dengan lima, akhirnya mereka semua naik ke dalam bus mereka masing-masing sesuai nomer pembagian.

   Ternyata Kinal cs dan Veranda cs ada dalam satu bus, itu juga karena Kinal yang mengatur semuanya.

   Veranda duduk berdua dengan Beby, Wawa duduk berdua dengan Jeje dan Kinal duduk berdua dengan Viny. Posisi Kinal duduk ada didepan Veranda dan Beby. Sedangkan Yono lebih memilih duduk di jok belakang bersama Angga.

   "Nal, mau ini?" Viny menawarkan pisang goreng tepung kremes pada Kinal ketika bus mereka sudah jalan meninggalkan jauh sekolah tercinta.

   "Makasih," kemudian Kinal mengambil satu pisang goreng dari kotak makan Viny.

   "Lu udah bawa jaket? Di sana nanti udaranya dingin banget loh, Nal."

   "Bawa kok Vin," Kinal tersenyum ke Viny.

   "Ihh... Makannya gak pake clemotan berapa, Nal?" Viny mengambil tissue dari dalam tasnya lalu membersihkan mulut Kinal yang blepotan karena tepung kremes dan minyak pisang goreng itu.

   Hehehe... Kinal tertawa kecil.

   "Gue udah kayak anak kecil ya, Vin?" Kinal sambil menaikan kacamatanya yang turun.

   "Iya, kebiasaan banget deh."

   Kinal dan Viny tidak menyadari kalau sebenarnya mereka berdua sedang diperhatikan Veranda yang duduk dibelakangnya. Veranda terlihat cemburu, karena Viny bersikap manis pada Kinal.

   Aaauuwww... rintih Beby.

   "Sakit tau Ve," seru Beby. Karena saking kesal dan cemburunya Beby jadi bulan-bulanan Veranda. Dia mencubit tangan Beby kencang, padahal Beby tidak tahu kesalahannya apa.

   "Beby sayang, lu laper gak? Kalau laper biar gue suapin," Veranda menyuapi Beby sepotong kue ke dalam mulutnya dengan paksa.

   Dan Beby menolak suapan kue dari Veranda, mungkin Beby sedang tidak ingin makan saat itu.

Disini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang