Part 2 - The past

6.6K 239 7
                                    

Setitik memori mengenai masa lalu ku..

Aku selalu mengeluh tentang dia

Aku senang dia ada bersamaku, namun tak se-bahagia itu.

.
.
.


Author's POV

Semua bermula dari kejadian yang dapat diingat Ella.

Ella, 5 tahun

"Yah, kamu gendut" kata ibu.

"Iya haha ayah gendut" kata Ella.

Seketika itu ayahnya langsung menampar Ella.

"Kamu kurang ajar ya, tidak sopan!" Kata ayah

Seketika itu juga Ella merasa sakit. Bukan sakit di kulit tapi sakit dihati.

"Ketika kamu menampar seseorang, kamu bukan saja melukai pipinya tapi kamu telah menampar hati nya dan itu akan menyakiti seseorang hingga orang itu tidak akan pernah melupakannya" -E

.
.
.
.
.

Ella's POV

Suatu kali, aku pernah bermain keluar rumah. Hingga sore aku pun belum kembali dan saat aku pulang aku telah dikunci didepan pagar rumah. Ayah telah mengunci ku didepan rumah, ia tak mengizinkanku masuk. Itu menjadi suatu pelajaran untukku, dan itu membuatku takut keluar karena aku takut lupa waktu dan pulang telat lalu dikunci didepan rumah lagi.
.
.
.
Entah darimana aku mendengar ini tapi aku pernah mendengar bahwa ayahku lebih menginginkan anak laki-laki menjadi anak pertama. Entah kenapa aku pun tidak paham, tapi yang aku tau adalah hati ku yang sakit ketika mengetahuinya.

Ella, 7-8 tahun

Aku mengadu karena adikku nakal, dan kami pun bertengkar. Kemudian ayah datang dan mengancam "kalau kalian mau ribut keluar saja sana!"
Kemudian kami masih saja ribut dan ayah pun memukul ku dengan sandal. Mungkin aku lupa alur ceritanya, mungkin aku telah membuka luka yang telah sembuh. Tapi pada kenyataannya itu pernah ada dalam hidupku.

Dan setiap kali aku nakal tentunya aku terus saja dipukul dengan sandal. Sehingga hal tersebut telah menyakiti hati ku lebih dalam, bahkan ku rasa hatiku telah hancur. Bisakah hatiku kembali seperti semula?

---------------------------------------------------------------------------------------------

Maaf kalo part 2 nya ga jelas hehe. Jangan lupa vomment ya! <3

Ayah, Apa Kau Menyayangiku?Where stories live. Discover now