BAB 1

10.4K 514 5
                                    

Welcome guys!

Ini buku kedua dari serial ini jadi mungkin bagi yang belum membaca buku pertama akan kesulitan untuk mengikuti cerita ini jadi author saranin buat baca buku pertama dulu ^^

Silahkan cek profil author dan buku pertama berjudul... Legend of Aswald : The Fallen Mark.

Semoga kalian menyukainya ya!

Dan HAPPY NEW YEAR 2016 guys!

Enjoy~

-------------------------------------------------------

*Rin's POV

Seluruh ruangan hening.

Yang terdengar hanya suara gemericing perhiasan kepalaku saat aku melangkah mendekat ke arah Sang Ratu−Ibuku.

Setelah dekat dengannya aku berlutut hingga menyebabkan gaunku yang menjuntai ke bawah bertebaran di lantai.

Aku menutup mataku karena gugup dan menunduk.

Seharusnya aku sudah siap, aku sudah menjalani pelatihan selama 5 hari. Seharusnya aku sudah bisa mengangkat kepalaku dengan bangga karena sudah menginjak usia 16 tahun.

Kemudian ibu−Ratu menerima pedang perak yang sangat indah dari seorang pelayan. Dia menghunuskan pedang itu dan meletakkannya di atas bahu kananku.

"Api yang menyala membara, air yang mengalir dengan tenang, angin yang berhembus menyejukkan, tanah yang mengeras menjadi pijakan, sihir yang misterius, cahaya yang menerangi kegelapan dan kegelapan yang menutupi cahaya."

Dengan perlahan warna ukiran ditengah – tengah pedang perak itu berubah saat Ratu Emerald berbicara. Merah saat mengatakan api, biru saat mengatakan air, hijau saat mengatakan angin, coklat saat mengatakan tanah, ungu saat mengatakan sihir, putih saat mengatakan cahaya dan hitam saat mengatakan kegelapan.

Warna – warna itu terus bergantian dan menyala dengan sangat indah.

"Sekarang, nyatakan identitasmu." Suara Ratu terdengar di seluruh ruangan.

Setelah mengumpulkan segenap keberanianku aku mengangkat kepalaku. Mataku menatap mata hijau Ratu Emerald. Walaupun dia terlihat tenang dan tidak beremosi tapi matanya bersinar dengan indah−yang membuatnya kelihatan sangat senang.

Aku memegang pedang itu dengan hati – hati. Kuarahkan pedangnya ke hadapanku dan menyentuh ukirannya. Ukirannya bersinar lebih terang saat aku menyentuhnya. Dan pada saat itu juga Identify Markku bereaksi dan aku merasakan sedikit panas di bahu kiriku. Dari ekor mataku dapat kulihat Rheel duduk di bagian depan. Dia melihatku dan mengangguk dengan pasti. Aku kemudian berkata.

"Namaku Rin Luinne, dengan pedang ini jadikanlah aku sebagai anggota resmi Kerajaan dan dihadapan para pemimpin akuilah aku sebagai penerus Kerajaan Luinne."

Tiba – tiba ukirannya bersinar dengan terang. Sangat terang sampai – sampai menyilaukan mataku. Selang beberapa detik, cahaya terang itu menghilang dan seketika itu juga Ratu Emerald mengangkat pedang itu dan memposisikannya tepat beberapa cm di depanku. Aku segera menunduk.

"Rin Luinne dengan ini kau telah dikenal oleh Pedang Ingatan Kerajaan Luinne. Mulai hari ini kau telah menjadi anggota resmi Kerajaan Luinne. Berjanjilah untuk melindungi Kerajaan ini dengan segenap nyawa dan hatimu serta patuhilah perintah dan lindungilah Ultimo yang tertidur di bawah Kerajaan ini." Kata – kata Ratu bergetar di dalam kepalaku. Seolah – olah ada kekuatan di dalam suara itu.

Aku mengangkat kepalaku dan berkata dengan suara yang lantang dan cukup keras. "Ya, saya berjanji."

Seketika itu juga Ratu tersenyum dengan sangat indah dan mengembalikan pedang itu kepada pelayan yang sejak tadi berdiri di sampingnya. Ia kemudian bergerak mundur dan berkata dengan suara yang lantang dan bijaksana. "Upacara Pengangkatan Rin Luinne menjadi anggota resmi Kerajaan telah terlaksana dengan baik. Terima kasih atas kehadiran para tamu sekalian. Sekarang mari kita mulai pesta perayaannya." Suara Ratu terdengar semakin tinggi menjelang akhir kalimat. Setelah mendengar kalimat itu para tamu bertepuk tangan meriah dan berdiri dari kursinya masing – masing.

LEGEND OF ASWALD - Quarter 0Where stories live. Discover now