BAB 13

3.5K 329 5
                                    

*Rin's POV

Darahku langsung terpompa dengan cepat saat nama itu disebut.

Ingatan mengenai dia dan bayangan – bayangan yang mirip dengannya langsung menggerogoti diriku.

"Kenapa dia bisa berada di sini?" Elysia memecah keheningan.

"Dia sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari portal tapi dia menjaga jarak. Tampaknya dia sudah tidak berniat menjaga jarak lagi untuk sekarang." Kevin menutup matanya dan di kedua tangannya terpasang sarung tangan berwarna hitam yang berbeda dari yang kami gunakan−DWnya.

Rheel mengibaskan jubahnya dan bersiap – siap menarik pedangnya.

Aku dan Elysia berdiri dekat – dekat dengan mereka dan mempersiapkan pistol kami.

Tiba – tiba dari balik pohon seorang pria muncul lalu menembakkan pistolnya. Rheel segera melompat ke sana dan berhasil menghindari peluru itu.

Dengan cepat dia menarik pedangnya dan menebas lelaki itu. Pria itu langsung berubah menjadi pasir dan jatuh ke tanah.

Seketika itu juga, dari balik semak – semak di hadapanku keluarlah 2 orang pria dengan pakaian yang sama. Aku segera mengangkat pistolku dan mengarahkannya ke mereka.

Secara bersamaan mereka menatapku lalu ke Rheel. Kemudian mereka mengarahkan pistol mereka ke arah Rheel.

Huh?

Mereka menembakkan beberapa peluru secara bersamaan dan Rheel menghindarinya dengan cepat.

Aku menembakkan 2 buah peluru ke salah satu pria itu dengan sedikit membabi buta dan dia berubah menjadi pasir.

Pria yang satunya melihat kembarannya kini menjadi pasir lalu dengan cepat mengarahkan pistolnya padaku. Aku sudah bersiap – siap untuk menghindar tapi dia berhenti seakan – akan ada yang menahannya.

Sebilah pedang menebasnya dari belakang dan merubahnya menjadi pasir−memperlihatkan Rheel yang berdiri di belakangnya dengan pedang hitamnya di tangan kirinya.

"Kau terluka?" tanyanya sambil melompat mendekat ke arahku.

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat dan wajahnya langsung menunjukkan ekspresi lega.

Dia bersiap – siap untuk pergi lagi tapi aku menahan jubahnya dan dia membalikkan badannya sambil bergumam apa?

"Dengar Rheel, ini mungkin baru perkiraanku saja tapi menurutku bayangan Lars ini tidak dapat menyerangku−ah mungkin lebih tepatnya diperintahkan untuk tidak menyerangku." Kataku dengan cepat sekaligus memperhatikan sekelilingku.

Dia tampak berpikir sejenak.

Aku langsung melanjutkan. "Bagaimana kalau kita coba dulu?"

Dia baru ingin mengajukan protesnya tapi aku segera berlari ke belakangnya di mana bayangan Lars muncul sehingga aku berada di tengah – tengah Rheel dan bayangan itu.

Rheel memanggil namaku dan berlari mengikutiku tapi bayangan Lars itu tidak menyerangku. Pistolnya diarahkannya padaku tapi dia tidak menarik pelatuknya. Aku yakin akan hal itu dan Rheel pasti melihatnya juga.

Aku menembakkan beberapa peluru dan mengenai dadanya sehingga dia terjatuh dan menjadi pasir.

"Bagaimana? Teoriku benarkan?" kataku saat dia berada disampingku.

Dia menghela napas dan ekspresi dinginnya berkurang sedikit. "Baiklah, kalau begitu aku sampaikan dulu ke Kevin dan Elysia. Kau berhati – hatilah."

Rheel pergi ke tempat Kevin dan Elysia yang berada tidak terlalu jauh dariku.

Kepercayaan diriku meningkat setelah teoriku terbukti benar. Jujur saja tadi aku ketakutan saat berhadapan dengan bayangan Lars tapi setelah tahu kalau mereka tidak bisa menyakitiku rasanya seperti aku hanya bermain – main saja. Bahkan sparring dengan Sharon lebih mematikan daripada ini.

LEGEND OF ASWALD - Quarter 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang