Unperfect Prologue

1.9K 271 75
                                    

"Cie HP baru."

Mendengar itu, Vela hanya tersenyum sembari menyeka keringatnya bercucuran. Ini adalah tahun terakhir dia merayakan ulang tahun sekolahnya selagi dia berstatus sebagai pelajar di sekolahnya.

"Udah lama sih, Sha. Dari bulan Desember, lagipula itu kado ulang tahun gue tau."

Sementara itu, Salsha tampak menerawang perkataan sahabatnya, Vela. Ia memanyunkan bibirnya, "Lo enak ya, Vel. Ulang tahun dapet kado HP. Gue gak pernah di kasih kado kayak gitu."

Vela hanya menggeleng, "Hidup gue, gak seenak yang lo pikirin, Sha. Oh ya, lo ulang tahun 06 September kan?"

Sambil melanjutkan perjalanan jalan santai dalam rangka merayakan hari ulang tahun sekolahnya, Salsha menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu, "Iya, Vel. Emang kenapa?"

Vela hanya tersenyum samar, "gapapa sih, gue cuma gak suka aja dengan tanggalnya. Gue cuma punya kenangan buruk di tanggal itu."

Salsha terdiam sejenak lalu bertanya kepada Vela, "emangnya, soal apaan sih Vel? Lo kok, gak pernah cerita sama gue, sih?!"

"Itu cuma kisah lama gue kok."

Salsha hanya memandang Vela kesal lalu berkata, "iya, itu mungkin memang kisah lama lo. Tapi, kisah lama itu juga bisa mempengaruhi kehidupan seseorang di masa yang akan datang, Vel. Dan masa itu adalah sekarang. Tapi kenapa lo selalu keras kepala dengan nyembunyiin semua masalah lo itu? Gue ngerasa gak berguna jadi sahabat kalo lo terus kayak gitu, Vel."

Vela hanya melihat Salsha sekilas lalu menerawang kisah lamanya. Kisah lama yang terjadi 6 tahun yang lalu.

"06 September 2009, tanggal kematian Ayah gue. Hari itu, untuk pertama kalinya gue kehilangan orang yang gue sayang untuk seumur hidup. Gue gak akan pernah lupain itu karna gue penyebabnya, Sha."

Salsha melihat mata Vela yang sudah berkaca-kaca lantas tak banyak bicara. Yang dapat ia lakukan hanyalah menepuk pundak sahabatnya perlahan dengan harapan bisa memberikan sedikit kelegaan. Ia juga merasa bersalah karena telah memaksa Vela untuk menceritakan hal ini.

"Maaf, Vel. Gue gak bermaksud buat lo sedih gini. Harusnya tadi gue gak maksa elo," ucap Salsha dengan penuh penyesalan.

"Tanpa lo minta ceritain, gue bakalan inget itu selalu. Dan jujur, rasanya gue pengen nyusul Ayah. Gue udah lelah dengan semuanya, Sha."

Sedari tadi, ada yang menyimak percakapan mereka. Dan dia langsung menghadang jalan Vela untuk melanjutkan jalan santainya.

Dia menatap Vela lalu tersenyum dan berkata, "Vel, izinin gue untuk ngilangin rasa bersalah lo, izinin gue untuk bisa ngerti tentang lo, paham tentang perasaan lo. Izinin gue untuk jadi sebuah kebahagiaan baru buat lo, Vel."

Dengan yakin, Vela menggelengkan kepalanya, dengan tegas Vela berkata, "maaf, Marvel gue gak bisa."

Mendengar itu, Marvel menunduk lesu, "kalo lo ga bisa, gapapa kok, Vel. Gue gak akan maksa lo." Tak lama dari itu, Marvel berbalik arah lalu melangkah pergi menjauh dari Vela.

***
A/N : Cerita ini direvisi, bila berkenan mohon baca ulang. Thanks^^

SeatmateWhere stories live. Discover now