Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi

Part 1 - Putus Cinta

1.1M 39.5K 5.4K
                                    

'Ku mencintaimu apa adanya
'Ku menyayangimu setulus hatiku
Inikah janji yang kita ucapkan dulu
Jangan kau nodai cintaku

"Kita putus Ay!"

Dia bilang apa barusan?

"Putus?" tanyaku memastikan kalau pendengaranku ini tidak rusak. Sean menganggukkan kepalanya dengan mantap. Aku terdiam. Ucapan Sean hari ini bagai petir di siang bolong. Tidak terduga sama sekali dan benar-benar membuatku sedikit shock. Setelah hampir enam bulan menjalin hubungan, kini dengan begitu mudahnya dia mengucapkan kata putus.

Ternyata janji-janji manismu hanya sampah! Hati adek sakit Bang Sean!

Lagu yang dibawakan oleh penyanyi di kafe pun cukup mewakili perasaanku saat ini. Harusnya Saturday night aku merasa happy bareng pacar, ini malah berubah kelabu jadi sadnight karena diputusin pacar. Miris sekali ya?

"Kenapa?" tanyaku sambil menatap Sean. Dalam. Sedalam cintaku padanya.

"Aku udah gak cinta sama kamu Ay, kita udah gak cocok. Kamu terlalu baik untuk aku yang brengsek ini, dan kamu berhak dapat cowok yang lebih baik dari aku." jawab Sean sambil mengusap punggung tanganku.

Ciih ... alasan klise. Padahal aku sudah bilang padanya kalau aku ikhlas menerima dia, apa pun keadaannya. Memang ada yang lebih baik? Yang lebih mahal banyak!

Di kampus, Sean memang terkenal sebagai playboy. Kencan sana sini dengan wanita yang berbeda hampir setiap hari. Hobinya tiap malam dugem di klub tapi setelah kami jadian pelan-pelan dia mulai berubah dan meninggalkan hobinya itu.

"Jadi kita beneran putus?" tanyaku memastikan sekali lagi kalau pendengaranku ini masih berfungsi secara normal dan tidak salah dengar. Aku berharap ini hanya sekedar mimpi. Walaupun ini bukan April mop, aku berharap ucapan Sean hanya gurauan semata.

"Maafkan aku Ay," ucap Sean lalu memberikan kecupan singkat di bibirku. Ciuman perpisahan. Sampai akhirnya dia pergi meninggalkan aku di kafe. Sendirian.

Kini kau pergi tinggalkan aku
Kini ku masih menunggumu

"Sean ... kenapa kamu tega banget ninggalin aku sendirian di sini. Lalu siapa yang bayar minuman sama makanan yang sudah terlanjur aku pesan?" gumamku sambil menatap sisa minuman dan makanan yang sudah habis aku lahap.

Namanya Sean Anthony, seorang pria, tampan dan memiliki postur tubuh yang ideal. Ya, bisa dibilang penampilan fisik Sean hampir mendekati kata sempurna hanya kelakuannya saja yang agak minus. Wanita mana yang tidak akan melirik Sean-ku. Dia itu tipe pacar ideal yang tidak akan malu jika digandeng ke mana pun. Termasuk ke acara kondangan atau acara reuni yang sering kali dijadikan acara ajang pamer.

Seorang Sean mau jadian dengan gadis biasa sepertiku, itu sungguh luar biasa. Di antara deretan para mantan kekasih Sean yang cantik dan molek, aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan mereka. Tapi sedikit pun Sean tidak pernah mempermasalahkan penampilanku. Sean bilang, dia suka dengan penampilanku yang natural dan apa adanya.

Kini kau pergi tinggalkan aku
Kini ku masih menunggumu
Apakah salahku, apakah dosaku
Kau berbuat semaumu, kau tak pedulikan aku
Inikah janji-janjimu membuat sakit hatiku
Ku mohon sayang ku tak ingin kau pergi

Namaku Cahaya Dinar, panggil saja Aya. Saat ini kuliahku sudah memasuki semester lima. Aku terlahir sebagai anak tunggal tapi tidak terlahir dari keluarga kaya raya yang mau apa tinggal minta. Keluargaku cukup sederhana tapi kami semua bahagia dan bersyukur atas apa pun yang diberikan oleh Tuhan. Ayah dan ibuku tinggal di kampung sementara aku nekat merantau ke ibukota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri dan ibu mertua. Hidup sendirian di ibukota memang tidak mudah, aku harus bekerja part time untuk tambahan biaya kuliahku.

D U D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang