Wattpad Original
Ada 2 bab gratis lagi

Part 5 - Saingan

423K 30.7K 4.3K
                                    

"Coba Qilla tanya langsung sama Kak Aya, mau gak Kak Aya jadi Mamanya Qilla?" ujar Pak Adam.

Pak Adam melirikku sambil tersenyum ganjen. Tapi walaupun begitu, tetap saja jantungku selalu berdebar tak karuan jika ditatap olehnya.

Siapa sih yang tidak lumer jika ditatap oleh laki-laki tampan macam Pak Adam?

"Kakak cantik mau kan jadi Mamanya Qilla?" tanya Qilla menatapku penuh harap.

"Kak Ay—"

"Adaammm ...."

Ucapanku terpotong karena mendengar ada teriakan dari ruang depan. Tak lama muncul seorang wanita cantik yang mengenakan gaun ketat berwarna merah.

"Ambar!" Pak Adam langsung bangun dari kursinya. Wanita bergaun merah itu langsung mencium pipi Pak Adam.

Jadi ini perempuan yang bernama Ambar. Sainganku berat ternyata. Body-nya saja aduhai, mengalahkan gitar spanyol.

Beginikah tipikal perempuan yang disukai Pak Adam?

"Adam, tadi siang aku ke kantormu tapi kamu gak ada." ujar perempuan itu lalu bergelayut manja di lengan Pak Adam sambil mengelus-ngelus dadanya.

"Tadi siang aku ada meeting di luar sama klien." Sahut Pak Adam dengan suara lembut.

Dasar laki-laki, baru dipepet dikit udah kesenengan.

Aku mengalihkan perhatianku pada Qilla yang cemberut sejak kedatangan perempuan yang bernama Ambar itu.

"Qilla, ayo Kak Aya antar ke kamar, sekalian kak Aya bantuin ngerjain PR." ujarku sengaja agak sedikit kencang agar dua makhluk yang sedang kasmaran itu mendengar suaraku.

"Sayang, siapa perempuan ini?" tanya Ambar sambil menatapku dengan tatapan meremehkan.

"Oh iya perkenalkan, namanya Aya. Dia pengasuh barunya Qilla." sahut Pak Adam.

"Kenalkan nama saya Cahaya Dinar, panggil saja Aya." ujarku sambil mengulurkan tangan dengan sopan.

Tidak ada respon dari Ambar, dia malah menatapku dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Saya Ambar, pacarnya Adam." ucap Ambar kemudian, tanpa membalas uluran tanganku. Tidak sopan sekali!

Saya calon Mama barunya Qilla. Sahutku dalam hati.

Aku menghela napas pelan dan menarik kembali tanganku kemudian mengajak Qilla ke kamar. Meninggalkan Pak Adam berdua dengan pacarnya, Ambar.

°°°

Usai mengerjakan PR, Qilla memintaku membacakan dongeng tentang kisah Cinderella dan Pangeran sebagai pengantar tidur.

"... dan akhirnya Cinderella hidup bahagia bersama pangeran." kataku lalu menutup buku dongengnya. Aku beralih melihat Qilla. Ternyata dia sudah tertidur pulas.

Aku membenarkan posisi tidur Qilla, agar dia merasa nyaman.

"Apa Qilla sudah tidur?" terdengar suara Pak Adam tepat setelah aku selesai merapikan selimut Qilla.

"Sudah." jawabku singkat lalu mencium kening Qilla.

"Saya permisi, pak!" aku pamit pada Pak Adam yang kini sudah berada di dekat Qilla. Dia mencium kening putrinya dengan penuh cinta.

"Sudah mau tidur?" tanya Pak Adam.

"Belum. Saya mau mengerjakan beberapa tugas kuliah. Mari pak, saya duluan." jawabku lalu beranjak meninggalkan kamar Qilla.

"Ay ..."

Panggilan Pak Adam menghentikan langkahku tepat di ambang pintu kamar Qilla.

Aku berbalik menatap Pak Adam. "Ya Pak, ada apa?"

D U D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang