Part 4

3.8K 201 0
                                    

Foto di atas itu Ayra ya😊

*****

"Halo" ucap seseorang di telepon.

"Halo mbak Vika, nelpon Keen ya tadi? ada apa memangnya? Keen ketiduran"

"ASTAGAAAAA KEEENANN kamu lupa kalau hari ini ada talkshow?"

"Talkshow apaan si mbak? Keenan lupa"

"Astaga kamu beneran lupa Keen baru aja di bilangin tadi, ya sudah kamu cepetan siap-siap terus cepetan kesini okay. Acara udah mau dimulai. Rendra sudah stay ni. Cepetan"

"Okayy laksanakan" ucap Keenan ke mbak Vika dan sambungan telepon pun terputus.

Mbak Vika seorang manager Keenan. Ia masih berusia 24 tahun. Mbak Vika itu kadang tegas, cerewet, bawel tapi baik kok. Keenan menganggap mbak Vika itu kayak kakaknya. Wajar Keenan kan anak tunggal.

Back to topic

Keenan bersiap-siap memakai dress biru selutut, flatshoes hitam, kacamata dan tasnya. Ia pun turun dan berpamitan dengan maminya menuju ke lokasi syutingnya.

Sesampainya, Keenan direcoki oleh managernya itu.

"Ayo Keenan ganti baju kamu" Mbak Vika menggiring Keenan ke ruang ganti.

"Kemana aja sih kamu Keen kok lupa gitu?"

"Keenan kan sibuk sekolah mbak."

"Mbak telepon juga gak diangkat"

"Mbak kaya gak tau Keenan aja. Hp kan di tas mbak jarang Keenan buka juga soalnya."
"Nah sudah selesai nih. Ayo acara 5 menit lagi udah di mulai"

Keenan bergegas masuk ke studio tempat acara itu berlangsung. Saat memasuki studio itu, Keenan disambut tepukan meriah dari penonton. Keenan tersenyum manis. Disana sudah ada Rendra lawan mainnya di sinetron. Rendra tersenyum lebar melihat Keenan, Keenan membalasnya.

"Hai Keenan, lama gak ketemu makin cantik aja"kekeh sang host.

"Haha, makasih kak"

"Ayo, Keenan silahkan duduk di samping Rendra" Keenan menurutinya.

"Keenan, langsung saja ya. Bukan cuma saya yang penasaran tapi para fans kamu juga. Jadi  kamu kan udah kelas 12. Sebentar lagi kamu mau lulus. Nah, gimana kamu membagi waktu kamu antara belajar dengan karier kamu? Saya dengar kamu masuk ruang unggulan di sekolah itu. Apa benar?"tanya host beruntut.

"Ya, aku di ruang unggul di sekolahku. Aku sih lebih memprioritaskan sekolah jadi kalau ada waktu senggang aku lebih banyak menghabiskannya dengan membaca terus karena aku kan kadang tidak turun sekolah kan jadinya ketinggalan pelajaran tuh kalau gitu tanya aja sama temenku."

"Kamu memang pelajar yang patut dituruti Keenan, kamu membagi waktu mu dengan baik dan bisa fokus belajar selain untuk karier mu saat ini. Oh ya apa kamu rencana ingin melanjutkan kemana dan apakah kamu memiliki someone yang kamu suka?"

"Terimakasih. Saya rencana ingim di Amerika kak, tapi kalau masalah itu mungkin saat ini masih belum"balas Keenan tenang. Tak hanya Keenan, Rendra pun di tanyakan seputar kedekatan mereka di lokasi. Setelah 30 menit kemudian, acara selesai dan Keenan kembali ke rumahnya.

***
"Keen kata mami lo, bulan depan lo mau ke luar negeri ya?"tanya Tasya memastikan.

"Bisa jadi. Kayaknya sih di undur"

"Lah kenapa?"

"Gue gak tahu, mbak Vika yang tahu dia kan yang ikut rapatnya. Gue sih terima beres aja"

"Dasar lo kayak tai manja"

"Cih songong banget lo nyumpah gue"

"Biarin, Bodo amat" ucap Tasya ketus  meninggalkan Keenan yang masih tak terima dengan ucapannya.

Tak ingin memperpanjang masalah, Keenan pergi ke toilet sekolahnya, ia ingin mencuci muka dan merapikan bajunya tetapi ketika ia hendak membuka pintu toiletnya ternyata pintu itu tidak dapat terbuka. Keenan panik pasalnya tempat itu sangat sepi. Keenan pun menggedor-gedorkan pintu berharap ada yang menolongnya. Haters. Satu kata yang terngiang di otak Keenan. Siapa lagi coba yang ngelakukan ini? Ucap batin Keenan.

Dilain sisi, Gavin hendak kembali ke kelasnya karena tadi ia membantu bu Rilla membawa buku teman-temannya ke ruang guru. Ketika ia melewati toilet ia mendengar teriakan sekaligus gedoran pintu. Gavin penasaran dan ia pun mendekat ke sumber suara.
Toilet Perempuan? Masuk tidak ya? Masuk aja deh. Jangan sekali-kali kamu mengikuti rasa penasaranmu karena itu bisa menjerumuskan ke dalam bahaya.

"Siapa sih itu?"tanya Gavin bingung. Buku kuduknya meremang mengira ada hantu toilet di sekitar sini.

Siapa yang tak takut ketika lo jalan sendirian ada seperti suara gaib tak berwujud teriak teriak dan lo noleh mencari dimana sumbernya dan gak ada siapapun disitu? Ah secara manusiawi Gavin merasakannya.

Memcoba tak peduli Gavin melangkahkan kakinya ingin pergi meninggalkan tempat itu tetapi karena rasa penasaran Gavin sudah tinggi, ia tidak memikirkan keselamatannya.

Gavin segera masuk ke toilet itu dan menemukan sumber suara. pintu pojok belakang. Ia pun mencoba membuka  pintunya namun sayang pintu itu terkunci.

"Tolongggggg! Siapapun di sana tolong bukaian pintu nya please!!!! Mami, Keenan takut. Ya Allah"ucap Keenan ketakutan.

"Heyy!!! Lo menjauh dari pintu itu!!!" Perintah Gavin.

"Lo siapa? Bantuin gue please!"kata Keenan lirih.

"Okay lo menjauh dari sana. Gue akan dobrak pintu ini"kata Gavin. Keenan pun menjauh dari pintu itu dan menunggu Gavin mencoba mendobraknya.

"1,2,3 brak.. brak.. brakkk"Gavin mencoba tapi tidak bisa. Ia pun mencoba sekali lagi dan pintu terbuka. Gavin melihat Keenan yang meringkuk menundukkan kepala di tengah lututnya. Keenan menangis.

"Hey, ayo keluar" ucap Gavin. Keenan mendongak menatap orang itu dan mengucapkan terima kasih seraya tersenyum tulus.

TBC

Night Is Gone AgainWhere stories live. Discover now