#6 - Grey Goose

11.1K 848 95
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan komennya ya^^

***

Seperti biasa, malam ini The Salvatore's tampak begitu ramai. Aku dan Dave juga pekerja lainnya begitu sibuk melakukan pekerjaan masing-masing. Semuanya berjalan lancar seperti biasa sampai saat aku mendapat tugas untuk melayani seorang pelanggan VIP. Hhmm perasaanku tidak enak.

"Nat, apakah kau bisa menggantikan tugasku itu?", pintaku pada Natalie berharap gadis itu mau menggantikan posisiku untuk melayani si tamu VIP yang entah siapa itu, namun dari gerak-gerik gadis itu sepertinya ia tidak mau membantuku.

"Oh tentu saja aku mau Ve, tapi sayangnya tamu VIP itu hanya mau dilayani olehmu. Jadi cepat pergi, sebelum ia marah. Lagi pula apa masalahnya? dia sangat tampan dan sepertinya juga sangat kaya.", dengan wajah menyebalkannya Natalie berlalu meninggalkanku lalu kembali melakukan apa yang sedang dilakukannya.

Maka dengan terpaksa aku segera menuju ke ruang VIP untuk menghampiri pelanggan kami yang terhormat itu. Aku menarik nafasku sekali lagi sebelum memasuki ruangan, setelah memantapkan diri maka segera kubuka pintu itu dan...benar saja, tamu VIP-ku itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ares Swarovski.

"Hai baby.",uurgh sebutan itu membuat bulu kudukku berdiri. Dengan wajah datar aku berjalan mendekatinya kemudian mulai menyapanya.

"Selamat malam tuan. Perkenalkan, namaku adalah Venus. Aku yang akan menyajikan minuman anda untuk malam ini. Jadi apa yang ingin anda minum malam ini?", aku mencoba untuk bersikap professional minus menatap matanya. Sejak pertemuan kedua kali dengannya kemarin, aku lebih memilih untuk tidak menatap mata elang itu. Meskipun begitu aku masih bisa merasakan intimidasi dari tatapannya. Damn!

"Grey Goose please.", aku tidak terkejut sama sekali. Laki-laki ini sudah pasti sangat kaya hingga memesan vodka berharga fantastic itu. Setelah melempar anggukan kepala aku pun segera meninggalkannya dan kembali dengan membawakan pesanannya.

Aku menuangkan Grey Goose ke dalam sebuah gelas kemudian menyerahkannya pada Ares,"Ini, silahkan tuan.", laki-laki itu meraih gelasnya dan tidak lupa untuk menyentuh jemariku lembut, membuatku menahan nafas untuk beberapa detik.

Ares meminum Grey Goose-nya dalam sekali tenggak kemudian ia mengisyaratkanku untuk mendekat. Aku sedikit ragu tapi aku tetap mendekat sesuai perintahnya. Kemudian dalam sekali tarikan tangannya, aku sudah berada dalam pangkuan Ares. Tangan laki-laki itu melingkar erat di perutku sehingga menyulitkanku untuk beranjak.

"Ares! Lepaskan!", desisku tidak sabar. Aku benar-benar tidak suka dengan perlakuannya ini.

"Uh-huh, sepertinya ada seorang gadis cantik yang telah mencari informasi tentangku. Bukan begitu Venus?", ia menatapku terhibur,"Seingatku, aku belum pernah memperkenalkan namaku padamu. But it's okay, I like the way you call my name.", aku menghindari tatapannya dengan memalingkan wajahku ke arah kanan. But unfortunately, it's a wrong move! Dengan gerakanku tadi justru membuat leherku terekspose dan aku tahu apa yang akan dilakukan Ares setelah ini karena aku sudah bisa merasakan hembusan nafasnya di leherku.

"Ares lepaskan aku!", aku berusaha menjauhkan tubuhku darinya, namun itu hanya membuat laki-laki itu semakin mengeratkan pelukannya di perutku.

"Aku hanya ingin mendengar keputusanmu atas tawaranku kemarin, setelah itu aku akan pergi.", mendengar itu membuatku berhenti bergerak, ia hanya ingin mendengar jawabanku. Baiklah jika itu yang ia inginkan.

ESCAPEDWhere stories live. Discover now