#10 - Escape?

11K 836 109
                                    

Walah walah readers udah pada nagihin kapan Escaped diupdate. Oke deh, nih author beri😘

Cuuus

***

Diego menatapku intens menunggu jawaban yang diinginkannya, tapi aku harus menolak ajakan itu. Aku yakin itu adalah acara yang sama dengan acara yang akan Ares hadiri.

"Maaf Diego, tapi silahkan pilih hukuman lain untukku karena aku tidak bisa mendampingimu ke acara itu."

Tatapan Diego seketika menjadi penuh kekecewaan,"Kenapa? Apa kau sudah ada janji?", aku hanya mengangguk tanpa menjelaskan apapun padanya,"Baiklah. Kalau begitu kau harus lembur dua hari ini untuk menggantikan dua hari kemarin saat kau membolos.", what? Oh rupanya bosku ini benar-benar menyebalkan.

"Ehm, kurasa itu juga tidak bisa. Aku akan lembur dua hari berikutnya. Bagaimana?"

Diego memincingkan matanya penuh curiga,"Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku!? Atau jangan-jangan kau sudah memiliki kekasih tanpa sepengetahuanku?", mataku membulat seketika. Memang apa urusannya dengan laki-laki itu. Ia bisa berkencan dengan siapa pun tanpa harus melapor pada best friend wanna be nya itu.

"Memangnya kenapa jika benar aku sudah memilik kekasih tanpa sepengetahuanmu?", tanyaku acuh tak acuh.

Laki-Laki itu menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri,"Kau ini terlalu polos. Aku harus ikut menyeleksi siapa laki-laki yang bisa menjadi kekasihmu. Jika tidak ada satupun yang layak maka hanya aku yang bisa menjadi kekasihmu.",kuputar bola mataku dengan malas. Bosku ini sungguh memiliki tingkat percaya diri diatas rata-rata manusia biasa.

"Nah, no thanks. Apa kau tidak sadar bahwa kau itu sama saja dengan laki-laki yang lain. Kalian semua sama saja. Hanya Dave satu-satunya laki-laki yang berbeda. Sudah lah! Aku harus segera bekerja. Bye boss.", baru saja aku membalikkan tubuh dan berjalan beberapa langkah menuju pintu keluar ketika seorang laki-laki memasuki ruang kerja Diego.

"Oh Vic? Kenapa kau tiba-tiba datang kemari?", suara Diego terdengar agak terkejut, namun tidak lebih terkejut dariku. Aku tidak menyangka bahwa Victor akan membuntutiku hingga kemari. Aku sangat yakin ia telah mengikutiku sejak dari rumah sakit tadi.

"Aku hanya ingin minum di sini malam ini.", Well, aku tahu bahwa ia hanya mencari alasan dan aku tidak peduli. Kembali kulangkahkan kakiku namun Victor kembali membuka suara.

"Aku sudah memesan ruang VIP dan aku ingin Venus yang menjadi pelayanku malam ini.", mendengar ini membuat tubuhku berbalik untuk menhadapnya.

Baru saja aku ingin protes dan menolaknya namun Diego sudah lebih dulu membuka suaranya.

"Maaf Vic, dia sudah tidak melayani tamu VIP dan hanya akan melayani tamu regular saja. Jadi kami akan menyediakan orang lain sebagai pelayanmu malam ini.", What? Apakah Diego serius mengatakan hal itu? Aku akan mengkonfirmasinya nanti.

"Apa! Kenapa!? Aku sudah membayar mahal untuk ruang layanan VIP ini."

"Well jika kau keberatan maka aku akan mengembalikan uangmu dan membatalkan pesananmu."

Victor tampak begitu kesal dengan semua kata-kata Diego kemudian ia melangkah mendekat ke arah Diego, "Sebenarnya apa yang sedang coba kau lakukan Diego? Aku merasa jika kau sedang mencoba menjauhkan Venus dariku.", Aku cukup terkejut dengan rasa curiga yang baru saja dilontarkan Victor.

Sedangkan Diego hanya tersenyum kecil,"Hhmm, ya. Kau boleh menganggapnya seperti itu. Lagi pula untuk apa kau terus-terusan berusaha mendekati pegawaiku ini? Ingatlah Vic, kau sudah memiliki kekasih yang sempurna seperti Jessica. Jadi sebaiknya kau jangan mencari masalah.", kali ini aku hanya menunduk diam. Diego benar, seharusnya Victor bisa menjaga sikapnya karena ia sudah memiliki gadis sesempurna Jessica sebagai kekasihnya.

ESCAPEDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin