Jawaban

3.4K 287 16
                                    

Ciel tersentak dengan apa yang baru saja sebastian katakan, dan keheningan langsung menyelimuti mereka.

"Hei" Ciel membuka suara, tetapi Sebastian hanya diam meskipun sudah dipanggil berkali-kali.

"Hei Sebastian aku memanggilmu!" Ciel emosi tetapi Sebastian tetap diam.

"haah~ baiklah kalau kau diam seperti ini lebih baik aku pergi" begitu Ciel berbalik Sebastian menggenggam lengannya.

"Kau.. Kau marah Ciel? Bila kau marah aku siap bila kau akan menghinaku. Tapi ku mohon jangan menjahui diriku. Aku mohon jangan pergi" sebastian akhirnya buka suara. Ciel hanya tersenyum kemudian membalikkan badannya dan menggeleng.

"Hey dengar aku tak marah padamu sebastian, malah aku ingin bertanya sesuatu kepadamu" kini mata ocean bluenya menatap irish rubry milik Sebastian.

"Sejak kapan kau menyukai ku?" Tanya Ciel.

Sebastian terdiam kemudian, ia menceritakan semuanya sejak kapan ia mencintai ciel.

"Haah~" Ciel menghela nafas.

"Jadi kau selalu menyukaiku tanpa pernah menyatakannya kepadaku. Kau tidak tersiksa ha" ucapan Ciel sukses membuat Sebastian binggung.

"Apakah kau mau tau jawaban dari ku Sebastian
a.k.a muka mesum?" tanya Ciel sambil menggoda Sebastian.

Sebastian mengangguk, ia tidak begitu peduli tentang pernyataan Ciel yang mengatainya muka mesum, ia lebih tertarik dengan jawaban atas pernyataan rasa sukanya

Bukannya menjawab Ciel malah menceritakan awal pertemuan mereka dari ia mengira Sebastian itu seram lalu mesum.

Sebastian tetap menunggu lanjutan cerita Ciel, ia ingin tau apakah cintanya terbalaskan atau bertepuk sebelah tangan ia, tetapi ia tak terlalu berharap, sebastian tak masalah bila Ciel tidak menerimanya yang penting mereka tetap bersama itu sudah cukup untuknya.

Ciel menjelaskan kekagetannya ketika Sebastian menyatakan cintanya, dan juga kecemburuannya melihat sebastian dipeluk Beast.

".. Aku... Aku juga mencintaimu" Ciel langsung blushing karena ucapannya sendiri, Sedangkan Sebastian bingung dengan ucapan Ciel.

"Ano Ciel jadi maksudmu adalah?" Sebastian masih bingung dengan ucapan ciel.

"Maksudku aku menerimamu mesum!" ucap Ciel sambil berlari meninggalkan Sebastian mematung ditempat.

Setelah menyadarinya Sebastian segera mencari Ciel tapi sayang sudah terdengar bunyi bel tanda istirahat selesai mereka harus masuk kelas.

Pulang sekolah sebastian berniat mencari Ciel, tapi ia dipanggil untuk rapat osis. Ia sempat mengelak tapi pada akhirnya ia kalah dan harus menurut.

Ketika hendak pulang sebastian melihat Ciel sedang duduk sendiri di sebuah taman. Sebastian langsung menghampiri Ciel.

"Hey Ciel sedang memikirkan siapa??" Yang ditanya langsung terlonjak kaget, Sebastian hanya terkekeh melihat itu.

"Ternyata kau menjadi tukang mengagetkan orang ya muka mesum," Ciel memanyunkan bibirnya, Sebastian kembali terkekeh.

Keheningan yang damai(?) Menyelimuti mereka ciel memejamkan matanya menikmati semilir angin sedangkan sebastian mengamati muka ciel.

"Nee.. Ciel" Sebastian membuka suara dan memecahkan(?) Keheningan diantara mereka.

"kenapa?" Ciel memiringkan kepalanya menambah keimutan di wajahnya.

"Ano.. sekarang kita sudah jadi sepasang kekasihkan-" Sebastian melirik Ciel dan melihat wajah kekasihnya itu memerah "-aku ingin mengajakmu kencan ketaman hiburan hari minggu bisa'kan?"

Ciel hanya mengangguk dengan tawaran Sebastian dan berdiri dari duduknya.

"Jam 8 temui aku ditempat yang biasa ok" ujar Ciel sambil mengacungkan jempolnya kemudian, berlari setelah berhasil menjahili sebastian dengan mencubit tangan sebastian, kemudian terjadi kejar-kejaran antara mereka sebelum mereka kembali ke alamnya masing-masing (kerumah maksudnya)

TBC

Author Note:

Gimana absurd ya gomen ne baru pertama buat sih kalo ada salah salah kata mohon dimaafkan. Fuji selalu terima kritik dan saran asalkan membangun ya

~salam KuroFuji~

Back To Love √Where stories live. Discover now