Kilasan Ingatan (2)

2K 155 3
                                    

"Hei kamu masih takut sama aku?" Ujar anak laki-laki bwrambut hitam mendapat anggukan dari anak berambut kelabu, anak laki-laki berambut hitam mengacak-acak rambutnya anak berambut kelabu.

"Aku masih takut tapi sedikit sekarang aku takut kerena mukamu itu mesum tau" si kelabu segera berlari kecil anak berambut hitam segera mengejarnya.

~~~

Ciel terbangun dari mimpinya dan melihat jam.

'Setengah enam..huh...' batin ciel segera bangun dan bergegas mandi.

Setelah selesai mengenakan seragam ciel berlari turun dan segera sarapan.

"Tumben udah bangun biasanya diteriakin dulu baru bangun." Ujar vincent sambil terkekeh pelan. Ciel hanya mendengus kesal.

Ciel segera mengambil roti mengolesinya dengan selai coklat vincent sedang asik membaca koran, tiba-tiba bel berbunyi rachael segera membukakan pintu dan ternyata adalah sebastiam.

"Pagi tante" sapa sebastian "saya ingin membantu seperti biasa" sebastian tersenyun

Rachael terkekeh dan mengajak sebastian masuk, betapa kagetnya sebastian melihat ciel sudah bangun begitupula ciel yang kaget melihat sebastian datang sepagi ini.

"Kamu selalu membangunkanku dengan cara menyebalkan sebastian, aku jadi takut dengan mu tau."

Ciel merasakan kepalanya pusing sebastian mendekati ciel dan-

Bruuuk

Ciel pingsan seluruh orang dirumah menjadi panik, sebastian menggendong ciel menuju kamar ciel sedangkan vincent sedang menelpon dokter dan rachael sedang mengambilkan minum. Sebastian sedang memandang ciel khawatir.

"Sebastian kau akan terlambat bila tak berangkat sekarang" suara vincent menyadarkan sebastian dan segera berdiri.

"Ah iya saya berangkat dulu paman" sebastian segera keluar kamar.

"Sebastian kau lama, darimana saja sih aku menunggumu tau?" Teriak si kelabu hanya mendapatkan permohonan maaf dari anak berambut hitam tersebut.

"Hahaha.. ciel wajahmu kenapa murung?" Tanya anak itu, si kelabu hanya menggeleng pelan.

~~~

Sebastian menutup kupingnya mendengar pertanyaan dari tya sedangkan finny terkekeh melihat tingkah pacarnya tersebut.

"Aku akan menjenguknya sepulang sekolah finny mau mengantarkanku kan" finny hanya mengangguk sebastian memutar matanya.

-skip time-

Ciel masih belum sadar ia masih dikasurnya saat tya dan finny menjenguknya. Tya khawatir tapi finny menenangkannya setelah tya dan finny pulang ciel masih belum sadarkan diri. Melihat hal ini sebastian memutuskan untuk merawat ciel.

"Sebastian kalau sudah selesai kamu tolong kekamarnya ciel ya, cek aja apa ciel udah sadar apa belum." Ujar rachael sebastian mengangguk.

Sebastian sudah berada dikamarnya ciel tetapi sang punya kamar masih belum membuka matanya.

"Masih tidur ya" sebastian sedikit sedih melihat ciel masih dikasurnya tak berkutit "ya sudah aku kebawah deh"

"Akkh!"

Baru beberapa langkah sebastian langsung berlari menghampiri ciel yang baru sadar. Sebastian segera menghampiri rachael kemudian bergegas kekamar ciel.

Setelah diperiksa ciel makan dan meminum obatnya ia tak bisa tidur karena hampir seharian ia tertidur pulas.

"Kamu sih lari-lari ditengah hujan kan jadinya sekarang sakit" ujar anak berambut hitam sikelabu yang diomelin malah cengengesan sambil meminta maaf.

"Kan jarang-jarang sebby nginep dan aku pengen tidur bareng kamu~ disini jadi sekalian aja" ujar sikelabu sambil tersenyum.

"Hey are you okay?" Tanya sebastian ciel hanya mengangguk pelan.

Sebastian menginap disini untuk menjaga ciel, ia sudah meminta izin jadi takkan ada yang mengkhawatirkannya karena ia belum pulang.

"Coba aja kamu nggak nyelametin aku kamu nggak bakalan kayak gini deh" ucal sebastian gentir ciel bingung melihat sikap sebastian.

"Udah sana tidur gih nanti aku nyusul aku mau minum dulu" sebastian keluar kamar tak lama Ciel kembali tertidur.

"Aku menyukaimu ciel" anak berambut hitam itu berubah menjadi pemuda yang tampan dengan mata merahnya itu menyatakan cinta kepada sikelabu.

Sikelabu kaget tapi pemuda itu menunduk tak berani melihat sikelabu karena takut sikelabu memarahinya.

"Aku juga mencintaimu sebas" sikelabu menjawab dengan muka merona kemudian berlari kekelasnya.
~~~

"Aakh" pekik ciel membuat sebastian terbangun kemudian menenangkan ciel kepala ciel terasa pusing dan juga sakit.

"Kamu kenapa?" Tanya sebastian khawatir "mimpi buruk lagi"

Ciel terbelalak dengan ucapan sebastian bagaimana ia tau kalau ciel mimpi buruk padahal ciel belum menceritakannya.

"Kenapa kamu selalu bermimpi buruk saat sedang sakit sih aku kan kaget kamu bangun sambil jerit begitu"

Kepala ciel kembali pusing sebastian segera mengambilkan minum dan obat pereda sakit.

"Makanya jangan sakit kalau nggak mau mimpi buruk"

Ciel kaget ucapan sebastian persis dengan suara yang mengiang-ngiang dikepalanya tadi, tapi ciel tidak mau ambil pusing dan kembali tertidur.

TBC

Author note:

Huhahahaha bingung sama ceritanya ya sama saya juga :v lagi badmood makanya updatenya jam segini *huuft* okay see u dilain cerita      ☆☆☆☆

Salam Manis

KuroFuji ☆♡☆

Back To Love √Where stories live. Discover now