(13)

10.4K 734 8
                                    

Halo! Thaaaankyou yang udah baca sampe sini, karena akhir-akhir ini lagi rajin baca novel jadi rada lama update kelanjutannya, maaaaf :)) Mau kasih tau aja Claire de Lune tinggal 3-5 kali upload lagi. Ada yang usul endingnya Sad? Happy? To be continued (dilanjutin di sekuelnya)?

-ccm

Claire~ 

Kuhempaskan badanku ke sofa dengan keras, lalu menghembuskan nafas dengan keras. Pagi ini adalah hari libur setelah ujian selesai dan sebelum pesta perpisahan di sekolah, Prom, yang diadakan dua minggu lagi dimulai. Morgan berdiri menatapku dari balik sofa, ia membawa semangkuk popcorn hangat dan soda di kedua tangannya. Kami memutuskan untuk menonton beberapa film hari ini. 

"Ada yang mengganggumu, Claire de Lune?" Tanya Morgan dengan aksen yang dibuat-buat. Aku tertawa kecil mendengarnya... sebenarnya tawaku untuk menutupi jantungku yang sedang berdebar keras. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan jantungku setiap kali Morgan memanggilku dengan nama lengkapku, well, sebenarnya aku menyukainya. Sangat. Aku merubah posisiku menjadi duduk di sofa, kunaikkan kedua kakiku di atas sofa. 

"Prom." Jawabku sambil memutar kedua bola mataku, Morgan menaruh popcorn dan soda di meja lalu duduk di sebelahku.  

"Ada yang sduah mengajakmu?", suara Morgan terdengar penasaran. 

"Nope." Jawabku sambil mengambil remote dari meja. Morgan memandangku dengan mata membesar. 

"Belum ada? Wow." Morgan bersiul kecil. Aku memandangnya dengan sebal. 

"Dan kau tahu kenapa? Karena Tara menyebarkan gosip aku sudah bertunangan!" 

Morgan tergelak, "Jadi kau kesal karena tidak ada yang mengajakmu ke pesta dansa? Kurasa Tara tidak menyebarkan gosip. Sebenarnya aku sedikit khawatir jika ada seseorang yang mengajakmu, tapi kurasa sekarang aku harus berterima kasih pada Tara." Jawab Morgan lalu melanjutkan tawanya. Aku memukul lengan Morgan dengan pelan. 

"Yeah, Terima kasih untuk Tara." Kataku sambil memasang wajah cemberut. 

"Jadi... Apa yang kita tonton sekarang?" Morgan menyandarkan kepalanya pada lengan sofa. 

"The Graduate. Kau sudah pernah menontonnya?" tanyaku sambil menatapnya. Morgan menaikkan kedua alisnya. 

"Yeah, film klasik?"  

"Kau sudah pernah menontonnya?" tanyaku dengan ekspresi heran. Morgan mengangguk lalu mengambil remote dari tanganku, Ia menekan tombol play

"Aku pernah menontonnya bersama Emily dan Dane." Jawabnya sambil mengangkat bahunya.  

Kami menonton dalam diam, sesekali kulirik Morgan dari sudut mataku, Ia menatap lurus ke arah Tv. Aku memutuskan untuk berkonsentrasi dengan film di depanku, dalam sekejap aku sudah terhanyut ke dalam ceritanya. Kujatuhkan kepalaku di pundak Morgan, lalu Ia mengulurkan tangannya di pundakku, memelukku. Di tengah film Morgan menyandarkan kepalanya di atas kepalaku, aku dapat merasakan hembusan nafasnya di rambutku. Mataku masih terpaku pada ending film di depanku, happy ending. Kami belum merubah posisi hingga credit title hampir selesai, lalu Morgan menghembuskan nafasnya dengan keras hingga beberapa helai rambutku terbang. 

"Aku tidak mengerti..." gumam Morgan di atas kepalaku. 

"Hm?" 

Ia menghembuskan nafas lagi, "Aku tidak mengerti filmnya. Kenapa baru mengejarnya sekarang? Ia bisa melakukannya sejak dulu." 

"Karena... kadang-kadang orang merasa tidak yakin. Kau harus merasa kehilangan sebelum mencintai, Morgan." Jawabku. Morgan terdiam untuk beberapa saat sebelum membalasku. 

Claire de Lune (Valerina #1)Where stories live. Discover now