BAB 2 NASIB

3.2K 110 12
                                    

BUKA MATAMU DAN LIHATLAH BAHWA KENYATAAN LEBIH BAIK DARI KEBOHONGAN!

Hari yang membuatku deg degan sekaligus takut kini sudah datang yang bukan lain adalah hari pertamaku menggantikan posisi popa, aku hanya takut kinerjaku tidak sebagus dan sebaik popa dan justru mengecewakan popa, ku tarik nafas dalam dalam dan kuhembuskan, aku turun dari mobil sambil membetulkan kacamata bulat ku dan juga jas biru mudaku dibalik jas aku mengenakan sweater, kemeja putih dan tak lupa dasi kupu kupu berwarna hitam, dan aku mengenakan celana berwarna hijau tua, tatanan rambut kubuat sedemikian rupa agar terlihat klimis bahkan terkesan culun, kini aku sudah merubah gayaku, semua karyawan seperti berbisik bisik saat aku lewat, apa mungkin pekerjaan mereka hanya menilai orang dari penampilannya saja, aku berjalan dengan kikuk sebenarnya aku hanya membuat buat gaya jalanku kikuk dan itu membuatku pegal, aku disambut oleh bapak bapak yang kutaksir usianya 50 tahun keatas, tubuhnya agak gempal, dan berkumis, dia menatapku dari atas sampai bawah seperti menilai dalam hati aku sudah menyumpah serapahi si gempal ini bukan main dia membuat pagiku menjadi buruk dia kira dia lebih baik dari pada aku dia salah besar kalau bukan karena mantan mantan ku yang masih mengejar-ngejar, aku pasti tidak akan seperti ini.

"selamat datang pak alvan saya sapta manager disini, semoga anda nyaman dan dapat menyukai bekerja disini" ucapnya dengan nada merendahkan

"oh ya, pasti saya akan nyaman dan menyukai bekerja disini karena bagaimana pun saya kan pemimpin disini dan saya juga ditunjuk langsung oleh pak abram maka dari itu saya harus menjalankan amanat pak abram dengan baik kan"ucap ku dengan tenang tapi dengan isyarat menyindir ku kira jabatan dia tinggi ternyata hanya manager saja, dalam hati aku bersorak kegirangan dapat membuat si gempal ini diam seribu bahasa.

"mari, saya antarkan keruangan anda"ucap sigempal, aku mengangguk dan mengikuti si gempal ini, didalam lift aku dan si gempal tidak berbicara sama sekali, sampai akhirnya aku sampai diruangan yang dulu adalah ruangan popa, nyaman satu kalimat yang terlintas saat melihat ruangan ini.

"sebentar lagi sekretaris anda akan datang pak"ucap sigempal"

"oh begitu yasudah"

"saya tinggal ya pak, permisi"

Aku mengangguk sopan kerahnya, dan aku pun duduk dikursi kebesaran yang dulu diduduki popa, lima menit aku duduk dikursi kebesaran popa pintu diketuk aku mempersilahkan orang itu untuk masuk tanpa bertanya siapa, aku mendongak kan kepala dan aku terperangah saat melihat wanita yang hampir sama penampilannya dengan ku, rambutnya di kuncir satu, ia mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana panjang satin berwarna hitam, dan tak lupa kacamata besar seperti harry potter, yang membuatku kaget dia sama sekali tidak menggunakan make up, kenapa popa memberikan ku sekretaris seperti ini, kalau popa tidak memberikan ku sekretaris wanita zaman sekarang tak apa setidaknya sekretaris laki laki juga boleh tetapi kenapa aku diberikan sekretaris yang model beginian, aku menelan ludahku susah payah dan tersenyum terpaksa, sedangkan wanita itu tidak senyum sama sekali dan justru terkesan mirip belle adikku yang dingin itu, apa jangan jangan dia satu tipe dengan belle, astaga bagaimana ceritanya ini.

"perkenalkan saya aquela vanilla anandita, saya sekretaris bapak semoga kita bisa bekerja sama"ucap aquela

"saya alvan semoga kita bisa bekerja sama uela"jawabku dengan sedikit ragu

"saya permisi dulu pak, saya ada diluar ruangan bapak dan meja saya ada disebelah kanan pintu masuk ruangan bapak"

Dia pun pergi meninggalkan ku sendirian, ternyata uela berkepribadian tegas dan to the point baru sebentar berkenalan saja aku sudah bisa membaca sifatnya tapi sepertinya aku tidak bisa membaca raut wajahnya karena dia hanya menampilkan wajah yang terkesan tanpa ekspresi dan itu membuatku agak sedikit penasaran dengan dirinya ah tapi yasudahlah aku tidak mau ambil pusing toh itu bukan tujuan utamaku.

REAL OR FAKE "NERD"Where stories live. Discover now