BAB 8 KAMU, AKU, TRIPLETS

63 2 2
                                    

Kasih, sayang, pelukan, tawa, dan sedih. Semua menjadi satu dalam Keluarga.

Litte_dreamingbear





"Assalamulaikum" Uela mengucapkan salam setelah dia menutup pintu apartemen itu, mencari cari keberadaan ibunya, Uela menengok ke kamar triplest dan tidak ada ibu serta triplets

Mereka kemana ?

Uela mencari  hampir kesuluruh ruangan dan Ibunya tidak terlihat sama sekali, Uela panik, bagaimana kalau sampai Manusia bedebah itu macam macam dengan Ibunya bahkan kalau sampai triplets terluka seujung kukunya, Uela tidak akan pernah memaafkan manusia bedebah itu.

Uela mengambil handphonenya disaku lalu ia menghubungi Alvan, semoga saja kabar baik yanh ia peroleh sehingga di tidak perlu mengotori tangannya untuk mengahancurkan bedebah itu.

"Assalamualaikum, Pak apa bapak sama triplets dan ibu saya?" Uela tanpa mengucap salam sedikit pun, laki laki diujung sana mengerutkan keningnya bingung.

"Tidak" singkat, padat, dan jelas membuat Uela kalang kabut ia matikan sepihak telfon itu, demi Tuhan Uela panik, bahkan dia saja lupa menaruh makanannya dimana, rasa lapar nya hilang dan berganti rasa panik.

Ibu dimana bu, dia gak buat jahat sama ibu kan, mereka gak buat jahat sama triplets kan, ya allah tolong biarkan mereka dalam keadaan baik baik saja, saya mohon.

Uela rapalkan doa, keadaan ini terjadi karena dia membangkang pada manusia bedebah itu tapi Uela memang tidak ingin membantu manusia bedebah itu Demi tuhan Uela tidak mau melibatkan siapapun dalam masalahnya.

Handphone dalam kantung celananya bergetar, tubuh Uela menengang seketika, panik mendera dirinya, dengan tangan gemetar dirogoh kantung celananya lalu diambil handphone itu dengan tergesa Uela melihat notifikasi pesan dari nomor tidak dikenal, Uela usap layar handphonenya ke kanan dan terbuka lah isi pesan itu.

Udah gue bilang, NURUT sama gue tapi malah ngebangkang dan terima aja akibat dari tindakan lo, manusia hina. Oh iya menurut lo bangkai bayi ini enaknya gue lempar ke anjing penjaga gue atau..... gue kirim ke lo aja? Beserta bangkai wanita tua kesayangan lo.

Uela luruh kelantai air mata mulai mengalir tanpa perlu komando dari matanya, tangis itu pilu tanpa suara tapi menyayat hati yang melihat.

Uela hancur, hidupnya berakhir disini tindakan gegabahnya membawa petaka bagi orang tersayangnya, cukup dulu dia kehilangan tidak lagi untuk kali ini. Uela usap tangisnya dia ambil handphone yang sempat terlepas dari genggamannya dia pergi dari apartemen tersebut.

Dengan langkah pasti Uela pergi menuju gedung pencakar langit yang menjadi tempat ia mencari nafkah. Tidak butuh waktu lama hanya sekitar lima belas menit dia berlari sekarang dirinya sudah sampai dan bergegas memasuki lift menuju ruangan seseorang.

Ting

Denting lift berbunyi, Uela langsung keluar dari lift itu dan berlari kecil menuju ruang seseorang, tanpa memerdulikan siapapun dia buka pintu itu tanpa permisi.

"Tolong saya pak, ibu saya dan anak anak hilang diculik pak" Uela dengan nada panik langsung mengucapkan tanpa melihat keadaan sang empu ruangan tersebut

"Maksud kamu apa? Diculik!" Dengan dahi berkerut sang empu ruangan bangkit dari singgasana nya

Alvan dengan tergesa gesa keluar dari gedung pencakar langit itu, dengan cepat ia buka pintu mobilnya, menyalakan dan tanpa babibu melesat begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REAL OR FAKE "NERD"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang