PART 3 ALAMAK

2K 77 4
                                    

KETIKA KAMU HARUS MEMBUAT PILIHAN YANG KEDUA DUANYA SAMA SAMA MENYAKITKAN TAPI SETIDAKNYA SALAH SATUNYA HANYA MENYAKITI SALAH SEORANG BUKAN KEDUANYA

LITTLE_DREAMINGBEAR.


Pagi menjelang aku terbangun dalam keadaan memeluk kotak dan masih berbalut pakaian kerja kulirik jam yang ada diatas nakas dan baru jam empat pagi ternyata aku tidur cukup lama, aku menaruh kotak itu didalam laci kembali, aku mandi dan sholat shubuh setelah itu aku berpakaian untuk kerja, aku ke dapur mengambil roti dan tak lupa mengambil susu di dalam kulkas, kulihat jam tangan ku ternyata sudah jam enam aku pun langsung meminum susu dan memakan rotiku dengan buru buru karena aku sudah kesiangan, aku mengambil kunci mobil dan juga kaca mata besar ku, aku langsung menaiki lift, lift berdenting aku langsung keluar dan berlari ke parkiran, security dan resepsionis melihatku sambil tersenyum aku membalas senyum mereka sambil berlari, aku sampai dimobilku ku nyalakan mobil dan memanasi mobilku setelah lima menit aku langsung tancap gas ke kantor, kulihat jam sudah menunjukkan jam enam lewat lima belas menit.

 jam segini aku masih di jalan aku bisa terlambat kalau begini, mungkin kalau kalian melihat mobilku kali ini kalian akan bilang aku gila karena menyetir dengan kecepatan diatas rata rata sambil menyalip kanan kiri dengan gilanya, aku tidak memikirkan hal lain yang ada dikepalaku aku harus cepat sampai, jam setengah tujuh aku sudah sampai di kantor aku menghebuskan nafas lega ahirnya perjuangan ku berbuah manis, aku memarkirkan mobilku dan turun dari mobilku sambil memakai kacamata besar ku, hari ini aku mengenakan pakaian yang tidak nyeleneh kok aku memakai setelan jas hitam kemeja putih dan dasi berwarna biru tak lupa kacamata besar dan tatanan rambut yang rapih sekali agar image nerd ku tidak hilang.

Aku masuk kedalam kantor banyak karyawan wanita melihat ku dengan tatapan memuja padahal kemarin mereka melihatku dengan tatapan jijik dasar wanita aneh, mereka menyapa ku, aku hanya tersenyum kecil tetapi mereka sudah kegirangan, aku geleng geleng kepala dengan herannya sambil menaiki lift, aku sampai di lantai ruangan ku, aku melihat meja uela masih kosong, kenapa anak itu belum datang padahal sebentar lagi jam kantor akan mulai, apa jangan jangan dia bolos masa baru sehari kerja sudah bolos saja sepertinya dia tidak disiplin, aku memasuki ruangan ku dan menghempaskan badanku ke kursi dan melakukan pekerjaan ku lagi

Aku mengecek beberapa file yang akan menjadi bahan rapat hari ini, tapi sebagian file itu masih ada yang belum dikirim uela aku mendengus pelan, kenapa juga dia belum mengirimkan file itu sih padahal aku mau mengeceknya dulu sebelum rapat nanti, kan kalau ada yang salah aku bisa menyuruh uela untuk memperbaikinya, aku keluar dari ruangan dan menoleh ke meja uela tapi orang yang kucari malah tidak ada kulihat jam tangan ku, jam kerja sudah mulai dari satu menit yang lalu tapi uela belum datang, kemana dia aku mengambil handphone yang ada di kantong celana dan mengecek apakah uela sudah mengabesen atau belum loh disini dia sudah absen kok tapi kenapa belum datang juga tiba tiba lift berdenting aku melihat siapa yang akan keluar dari lift itu,ternyata uela yang keluar dari lift itu aku memandangnya tajam, dia memberikan senyum terpaksa, ku perhatikan dari atas sampai bawah kenapa tampilan dia kumel dan bau matahari begini.

"kamu telat satu menit"ucap ku tajam.

Senyum terpaksa yang ia berikan pun sirna dia menaruh tasnya di meja dan menghembuskan nafas panjang aku menunggu apa alasan dia terlambat lihat saja kalau sampai tidak logis aku akan berikan dia sanksi.

"motor saya rusak jadi saya ke kantor pakai sepeda"jawabnya tegas

Kalau sudah tau motor rusak kenapa tidak berangkat pagi pagi, sepertinya dia memang sengaja aku menatapnya tajam dia menatapku dengan tatapan tajam, dia ini pembangkang sekali.

"kalau kamu sudah tau motor kamu rusak kenapa kamu tidak berangkat pagi pagi, bilang aja kamu itu tidak mau bekerja disini"ucapku sinis

Dia menarik nafas panjang sambil menutup matanya, mungkin kah dia marah tapi masa iya dia berani melawan aku yang notabenenya adalah atasannya, aku menunggu apa reaksi yang dia berikan setelah mendengar ucapanku yang sinis tadi.

REAL OR FAKE "NERD"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang