Silent! Missing you...

21.9K 1.5K 20
                                    

Tuhan gue serahin semua nya padamu, karna hidup ini, tubuh ini serta jiwa ini semua milikmu. Gue cuma prantara yang di uji untuk bisa tetap bersama mu selama nya.
( Agam )

----

Pagi ini agam tidak masuk sekolah karna jadwal trapi yang kebetulan pagi, dia tidak pernah bercerita tentang penyakit nya pada teman-teman nya kecuali Finno. Karna finno juga sepupu jauh agam! Ia juga tidak menceritakan penyakit nya ini pada echa, dia takut echa sedih, kalau mengetahui tentang penyakit nya ini.

Sekarang ini agam berada di ruang terapi, menahan sakit metode terapi nya itu. Suntikan yang ke tiga kali nya ini ia terima sangat menyiksa, karna ia di harus kan tetap terjaga (kurang lebih gitu sih)

Kalian pasti pernah merasakan kantuk yang amat menyiksa bukan? Saat ini agam sedang melawan nya, mati-matian agar tidak tertidur, sungguh ia ingin menangis dan mengeluh karena tetapi ia mengingat wajah bunda dan ayah nya. Ia tidak ingin orang sekitar nya malah sedih melihat kondisi nya saat ini, walaupun kuku nya terlihat putih pucat karna saking kencang nya ia genggam, wajah nya menjadi pucat menahan sakit serta kantuk itu. Ia akan berusaha, bahkan sampai tuhan memanggil nya nanti.

Sebenernya juga, agam sudah bilang pada bunda nya untuk menyetop terapi nya karna itu akan memakan biaya yang sangat mahal, yah walaupun ayah nya adalah pengusaha kaya tapi agam tidak ingin menyusahkan.

"Dokter adrian" panggil agam

FYI, Dokter adrian itu dokter terapi agam selama dia mengidap penyakit ini.

"Yah gam"

"Apa gue bisa sembuh?"

Bukan tidak sopan agam menggunakan kata gue-lo toh dokter adrian masih muda, dia baru berumur 22 tahun tapi karna otak nya yang genius akhir nya dia sudah menjadi dokter praktek ahli kemo di usia nya sekarang.

"Semua nya udah di atur tuhan gam, yang penting lo harus tetep kuat dan berdoa" semangatkan adrian

Agam tersenyum miris "Gue tau lo ngomong kaya gitu, biar bisa ngalihin pembicaraan karna gue emang gak bakal bisa sembuh kan?"

Adrian menghentikan aktivitas nya setelah mendengar ucapan pasien yang sudah menjadi sahabat nya ini

"Gue tau, seandai nya gue di jemput malaikat, gue mau lo gantiin posisi gue yah"

"Apa maksud lo gantiin? Lo tuh gak akan kemana-mana! lo pasti sembuh gam" gigih adrian

"Hahhah... lo dokter inget, walaupun menyakitkan seorang dokter gak boleh bohong. Gue bakal mati kan"

Adrian menggelengkan kepala nya

"Tapi sebelum gue pergi, gue mau ngomomg sama pujaan hati gue, orang yang bikin gue gigih ngerubah dia, gemes akan kelakuan dingin nya dan sekarang lebih mengerti arti hidup sesungguh nya. Gue pengen meluk dia, tapi gue harus menjauh supaya dia bisa membenci gue, dan ketika gue pergi nanti dia gak akan sedih" curhat agam

Beberapa detik agam terkekah, "Gue bajingan yah dok?" tanya nya

Adrian gak menjawab, tapi tetap mendengarkan ucapan agam

"Dulu waktu dia bersikap tertutup gue gencer banget ngejar-ngejar dia. Tapi pas dia udah mulai berubah, apalagi udah ngerasa sedikit bahagia sama hidup nya. Gue berniat buat menjauh dari dia. Gue takut--- gue takut dia balik lagi jadi cewe yang anti teman"

Adrian memberikan buah apel pada agam. "Thanks"

"Terus kalau lo takut kenapa lo mau ngejauh dari nya?"--

"--GUE HARUS! Hahaha.." pekik agam dengan nada frustasi, "---Gak gak mau ngeliat wajah nya yang kasihan sama gue, padahal gue mau mati di pelukan nya, tapi gue terlalu pengecut"

Agam membayangkan wajah echa yang tersenyum hingga membuat nya tersenyum. Sedangkan adrian sudah meneteskan air mata tak kuat akan kisah pasien nya satu ini.

Agam mengerutkan alis nya heran, karna menatap telapak tangan nya yang tertusuk inpus terdapat buliran air

"Ehh ini inpusan bocor ya--- loh kok lo nangis?" Kaget agam saat menatap adrian yang menangis, terlihat dari pipi nya yang membentuk aliran air mata, adrian sontak kaget lalu mengusap pipi nya segera

"Gak gue gak nangis" sangkal adrian "--- tadi kecolok apel" lanjut ny

Agam tau adrian berbohong tapi tidak ingin mempermasalahkan itu mereka saling dia. Hening tanpa percakapan di kedua nya.

***

Patimura High School

Echa sedari pagi mencari keberadaan agam tapi tidak kunjung ketemu, kali ini dia akan coba menemui finno, lalu arkana. Ia akan bertanya keberadaan agam di mana.

"Mmm...finn, arka... kalian liat agam gak? Dari pagi sampai istirahat dia gak keliatan batang hidung nya" tanya echa

"CIEEEEE... lo kangen yah sama pangeran kecebong lo" goda finno

"Eh.. apaan sih lo fin, gak jelas"

"Ngaku ajaa deh lo cha. Ya gak ar?"

"Iyeh"

Echa blushing

"Tuh kan blushing hahhaha.... Udah mulai tumbuh rasa cinta nih kaya nya" goda arkana

"Biasalah kan putri kutub kan udah menemukan pangeran kecebong. Hahahha" ledek finno

"Kalian apaan sih? Nyebelin! Gue gak kangen sama agam cuma nyari tau aja, emang dia kemana?"

"Ohh.. begitu" kompak dua orang tersebut

Tapi kenyataan nya echa sangat merindukan agam, entah kenapa di hati nya merasa kehilangan sekali ketika tidak melihat agam di depan nya. Apa ini rasa suka? Atau sudah berkembang menjadi cinta? Atau kah sayang? Echa masih mengabaikan perasaan hati nya.

*****

Heheh... sedikit menyentuh gak yah?

Aduh aku bahagia deh, yang baca udah 2K lebih dan yang vote banyak banget:) aku gak nyangka! *menari di bawa hujan* *Lebay!*

Btw..

Makasih yang udh sedia baca sampai ngevote juga! Apalagi followers aku bertambah juga. Thanks guys! Tanpa kalian aku ini hanya author abal yang gak punya potensi:D

I Love You Readers:*
Queenofangela Happy🙆

Cold Girl & Ketua Osis (REVISI)Where stories live. Discover now