v

3.8K 701 184
                                    

5 maret 2016 *fakuy bye*

¤¤¤

Hari ini, Zayn sukses ngajak Lea nonton. Tapi sebenernya bukan itu tujuan Zayn. Dia masih ada rencana inti buat hari ini.

[18.08]

"Laper ga?" Tanya Zayn iseng.

"Menurut ngana?" Bales Lea sengit. Zayn malah ngakak seperti biasa.

"Ye ntar kita makan. Abis sholat tapi." Ucap Zayn. Lea mengangguk begitu saja saat tangannya ditarik Zayn menuju tempat sholat yang ada di mall itu.

Zayn leh ugha ya. Inget Tuhan walaupun doyan bokep. Hehe.

Setelah solat, Zayn beneran ngajak Lea makan. Lea kira setelah makan dia akan segera pulang, tapi enggak. Zayn malah membelokkan motornya ke suatu tempat.

¤¤¤

"Zayn."

"Hm."

"Gila lo."

"Emang."

"Gue takut heh."

"Sante aja."

"Ish."

Zayn malah senyum sambil pandangannya lurus kedepan memandang langit kota dari ketinggian yang tidak begitu tinggi ini. Sesekali dia menyesap kaleng berisi soda berwarna merah itu dengan gaya seperti meminum wine. Zayn emang sok iye.

Sementara Lea masih sibuk memandangi pemandangan bawah. Biasanya dia melihat itu dari dekat, dia kini untuk pertama kalinya melihat mobil dan sejenisnya yang sedang diisi bahan bakar, dari atas sini.

Ya, Zayn dan Lea sekarang sedang berada di atap SPBU.

"Terus lo ngapain bawa gue kesini kalo akhirnya diem doang?" Protes Lea menyikut Zayn.

"Eh bego bentar dulu. Gue lagi nyusun kata nih." Jawab Zayn kesal.

"Apasih lo nyusun kata apaan?"

"Buat nembak lo oon!"

Eh?

Lea dan Zayn sama-sama diam saling tatap. Dan Zayn diam sambil satu tangannya menutup mulutnya yang kelepasan ngomong itu.

Lea terkesiap. "Lo--Lo bilang apa? Mau nembak g--gue?" Tanya Lea.

Yaudalah ya udah terlanjur. Batin Zayn pasrah.

"Hm. Gue lagi nyusun kata mau nembak lo, lo nya malah ganggu."

Lea diem. Entah kenapa pikirannya langsung menuju orang yang mungkin sekarang gak mikirin dia. Luke.

"Okey.." zayn mengambil nafas, bersamaan dia mengambil kedua tangan Lea. "Gue sayang sama lo. Lo gemesin, lo bawel, dan gue suka itu. Eh, gak deng. Gak cuma itu yang gue suka, tapi semua yang ada sama lo gue suka kok." Ucap Zayn panjang lebar. Dia nyengir.

Lo suka gue yang suka sama luke gitu? Lea membatin.

"Lo mau jadi pacar gue ga?" Yes. Akhirnya Zayn bisa ngomong.

Lea memandang Zayn serius. Demi apapun, dia sayang sama Zayn. Zayn yang goblok itu, Zayn yang maksa Lea buat duduk sama dia saat Lea pindah kebelakang, Zayn yang suka maksa nonton bokep, pokoknya Lea sayang Zayn.

Tapi cuma sebatas sahabat. Lea gak sejahat itu mau nerima Zayn kalo ternyata dihatinya masih ada Luke. Zayn terlalu lucu buat dijadiin pelampiasan.

"Woi! Mau ga njing?" Tanya Zayn lalu menggetok kepala Lea yang melamun.

Ini dia nembak kok ganas amat ya?

Lea menarik nafasnya. Lalu melepaskan tangan Zayn pada tangannya. Wajah Zayn langsung berubah panik. Tapi ga lebay sih.

"Lo gamau le?" Tanya Zayn serius.

Lea mengangguk. "Lo kan temen gue Zayn. Ga seru kalo kita pacaran." Ujar Lea.

Zayn menghembuskan nafas. Dalam hatinya dia terpaksa bernyanyi; Im stuck in the friendzone again and again.

"Gapapa kan Zayn?" Tanya Lea tidak enak. Gapapa palelu mba.

Zayn tersenyum dan merangkul Lea.

"Iyalah gapapa." Ujarnya sok kuat. Dan demi apapun Lea ga tega liatnya.

Hening 2 menit. Dalam posisi yang sama

"Jam berapa sekarang?" Tanya Zayn tiba-tiba. Lea memandang Zayn bingung.

"Lo kan pake jam, Zayn."

Zayn ketawa. "Gue males liat jam, Le. Maunya liatin lo aja hehe." Ucapnya sambil nyengir. Lea mau tak mau ikut senyum, tapi dia tahan.

Kok bisa ya gue masih aja sayang sama luke sementara didepan gue ini ada Zayn?

"Jam 7 ini btw." Ujar Lea setelah berhasil menahan senyumnya.

"Pulang kuy. Udah malem takut emak lo nyariin."

¤¤¤

Lea goblok y?

pacarable | luke ✔Where stories live. Discover now