TIRED

10.3K 1.1K 6
                                    

Aku tidak habis pikir, kenapa aku bisa satu sekolah bahkan satu bangku dengannya?
Dia sangat menyebalkan, benar-benar menyebalkan.

Jika tau akan seperti ini, aku tidak akan menolongnya, wajahnya saat sakit dan wajahnya saat sehat benar-benar berbeda.

Aku kira dia orang yang baik, ternyata.

...

Hatiku terus bergumam sepanjang jalan menuju kelas.

Aku benar-benar kehilangan mood ku hari ini, semua orang menyebalkan. Aku benci hari ini.

Aku sampai di kelas ku, tepatnya di depan pintu kelasku cepat-cepat aku membukanya dan ...

'Heol!!! Mengapa dia sudah ada disini, apa dia berteleportasi?'

Ku lihat Taehyung sudah ada di bangkunya, duduk manis sambil bertumpang kaki.
Dia menatap ku sejenak, lalu membuang tatapannya ke arah lain.

'Ya Tuhan, aku yakin ada tanduk di kepalaku!'

Aku berjalan dengan santai menuju bangkuku, kurapihkan bajuku setidaknya aku harus terlihat rapih sebagai Jung Yoora.

"Kau lambat!"

Baru saja aku mendaratkan bokong ku dengan tenang, dia sudah menguji kesabaranku lagi.

"Maksudmu?"
Aku berusaha tenang dan mengatur nafas ku.

"Kau yang meninggalkan rooftop duluan, tapi aku yang sampai ke kelas duluan."
Jelasnya. Ia berbicara sambil menutup matanya.

Kesempatan.
Aku menggerak-gerakkan tanganku di depan wajahnya, seolah mencakar-cakar wajahnya. Rahangku mengeras dan mataku memicing.
Aku berhenti saat....

Matanya terbuka dan menatap ku aneh.

Aku terperanjat dan mendelik.

'Sial'

"Apa yang kau lakukan?"
Tanyanya datar.

Aku hanya diam.

Dia membali memalingkan lagi pandangannya dan kami sama-sama diam.

...

Hari yang melelahkan telah berakhir.

Aku berjalan malas menuju rumahku.
Hari ini sungguh menguras tenaga dan pikiranku.

Belum berakhir segala penderitaan ini, di jalan, aku bertemu Namjoon dan Taehyung (lagi).

'Oh Tuhan, aku sudah kehabisan tenaga menghadapi mereka berdua.'

"Yoora-ya!!"

Langkahku terhenti, aku tertunduk dan menghela nafas, lantas berbalik.
Kulihat mereka sudah beberapa langkah mendekatiku.

"Ne, ada apa oppa?"
Aku sedikit mengukir senyum palsu ku.

Kulihat Taehyung yang menahan tawanya dengan membungkam mulutnya.

"Haha, oppa."
Dia berbisik, tapi aku bisa mendengarnya.

"Apakah rumah mu ke arah sini?"
Tanya Namjoom.

"Ah, ne.."
aku menjawab seperlunya.

Rumah ku dan rumah Namjoon tidak terlalu jauh, hanya berlawanan arah.

"Oppa, mian, sepertinya aku harus duluan, aku memiliki sedikit urusan jadi harus segera sampai di rumah."
Aku mohon pamit, berusaha mencari alasan agar cepat-cepat lenyap dari hadapan mereka.

"Ahh, silahkan, maaf mengganggu perjalanan mu, hati-hati."

"Ne."
Aku membungkuk dan sedikit tersenyum, namun senyumku pudar saat aku melihat Taehyung, aku segera mengubahnya dengan tatapan mematikan.

Untung mereka tidak menggencatkan senjata pada ku, pertanda perang.
Aku bisa pulang dengan tenang meski hatiku bergumam tak karuan.
Aku merasa banyak batu besar menggelinding di hatiku.

Aku lelah.

Wahhh si Taehyung nyebelin ya, kenapa sih Tae nyebelin gitu? Kesana nya bakal tetep nyebelin ngga ya? Penasaran?
Keep support ya.. author usahain update tiap hari..
Klo ada kritik atw saran silahkan, sukur-sukur di vote.
Love y'all♡

GAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang